Kamis, 30 April 2020

Cerita gairah Sekretarisku Diperkosa

TypeSex69 - Sekretaris muda bernama Ani ini ketika lembur dipaksa melayani nafsu sex pemilik perusahaan dimana dia bekerja. Padahal baru bekerja satu bulan, namun Ani harus rela kehilangan keperawananya karena perbuatan mesum dari Owner perusahaan tempat dia bekerja.

Posisisex-Aku adalah gadis perawan lulusan dari universitas yang terkenal. Sebut saja aku Ani gadis perawan berusia 23 tahun. Jaman sekarang usia 23 masih perawan itu sangat susah dicari. Sekarang banyak usia dini yang hamil dan masuk ke dalam pergaulan bebas. Aku dari waktu sekolah hingga kuliah masih bisa menjaga keperawananku hingga aku wisuda.

Aku sangat ingin menjadi orang yang sukses dan dapat memantu kedua orangtuaku. Aku juga sangat beruntung bisa menjaga kepercayaaan orangtuaku. Aku ingin bekerja dan menghasilkan banyak uang sehingg a dapat menyekolahkan adik-adikku. Aku tiga bersaudara adikku masih duduk dibangku SMP dan SD. Orangtuaku bekerja sebagai pegawai negeri sipil.

Hidupku tidak pernah kekurangan semua cukup hidup dengan kesederhanaan. Sebenarnya sebelum aku wisuda sudah ada 2 orang yang melamar aku. Biasa sih temannya ibuku mempunyai seorang anak lelaki kemudian dia suka denganku. Tetapi aku menolak aku ingin bekerja mapan terlebih dahulu dan kemudian menikah dengan pria pilihanku.

Aku memiliki paras yang cantik berambut panjang dan berkulit putih. Banyak juga tawaran bekerja di perusahaan ternama , sebagai Sekretaris. Aku memang pandai berkomunikasi jadi setiap interview mau masuk kerja aku selalu di puji banyak orang. Aku melamar 3 perusahaan sekaligus dan ketiga-tiganya ketrima semuanya. Hanya aku yang akan menentukan dimana aku nyaman bekerja.

Ada satu perusahaan jauh dan menurutku itu sangat cocok denganku. Tetapi aku harus ngekost jauh dari orangtuaku. Ada yang dekat tetapi aku kurang minat bekerja disitu. Orangtuaku tidak memaksa aku harus bekerja dimana mereka membebaskannya asal aku nyaman saja. Akhirnya aku memutuskan untuk bekerja jauh dari rumah. Aku pun berniat mencari kost di dekat kantor.

Di dekat kantor banyak sekali kost an dan kebetulan ada yang kosong. Jadi aku langsung saja menemui ibu kost dan segera menempati kamar kosong itu karena senin sudah masuk kerja. Orangtuaku tetap berpesan agar aku selalu menjaga diri. Apalagi sekarang jauh dari orangtua aku harus lebih berhati-hati. Semua mandiri tidak ada yang pagi-pagi nyiapin sarapan lagi.

Semua sekarang usaha sendiri, dan aku juga harus bisa hidup mandiri tidak bergantung dengan orangtua. Aku pun menikmatinya dan aku yakin bisa menjalani hari-hariku. Awal bekerja aku sering pulang ke rumah satu minggu sekali. Namun karena banyak pekerjaan aku menjadi jarang pulang ke rumah. Selama satu minggu aku bekerja belum juga bertemu dengan pemilik perusahaan.

Padahal aku satu ruangan dengan beliau. Aku menjadi sekretaris pemilik perusahaan itu, kata temen sekantor pak Udin itu sering ganti sekretaris. Dia pengennya yang masih muda dan cantik, ya dimana mana yang namanya sekretaris juga harus cantik dan berpenampilan menarik seperti aku. Penampilanku yang rapi cantik dan sangat menawan udah cocok sekali dengan kriteria yang dicari.

Baca juga : Cerita Gairah Mandi Bareng Tante Bohai

Niat aku bekerja tidak ada maksud lain. Aku berangkat pagi hari karena harus ada yang dikerjakan dan harus dibawa untuk rapat nanti.aku memeprsiapkan data yang akan dibawa nanti siang. Sejak pagi aku sudah berada di kantor namun atasanku juga tak kunjung datang. Namun setelah beberapa jam akhirnya aku bertemu juga dengan atasanku, Pak Udin,

“selamat pagi pak, kenalkan saya Ani sekretaris bapak yang baru…”

“ohh iya selamat bekerja..dan aku senang karena kamu sangat cantik sesuai dengan apa yang aku inginkan…”

“terimakasih pak…”
Aku melihat tatapan mata pak Udin sepertinya ada sesuatu. Dia memandangiku dengan tajam aku merasa tidak nyaman. Kemudian aku kembali ke mejaku, masih saja aku dilihat dengan tatapan tajam. Aku makan siang di kantin kemudian aku masuk ke dalam ruangan mejaku bis pindah di dekat pak Udin. Aku semakin tidak tahu dengan maksud pak Udin.

Aku duduk berdekatan dihadapan matanya persis, aku merasa tidak nyaman karena terlalu dekat dengan pak Udin. Cara memandangnya dan cara bicaranya terkesan menyimpan hasrat. Aku harus selalu waspada dengan gerak gerik dan tingkah pak Udin. Singkat cerita, kala itu ada pekerjaan yang harus diselesaikan hari ini juga. Semua karyawan lembur di ruangan masing-masing termasuk aku.

Karena pekerjaanku lebih berat aku pulang akhir. Menata semua berkas untuk rapat besok pagi. Kala itu aku memakai pakaian yang sangat sexy, rok minii dan atasan yang serba mini. Aku tidak mengetahui jika pak Udin masih ada di kantor. Dengan santai nya aku membuka jasku dan hanya memakai dalaman saja. Dengan tiba-tiba pak Udin masuk ke ruangan dan mengunci pintu.

Seketika aku terkejut melihat nya, dia pun tanpa henti memandangiku dengan sorotan tajam,

“mmmm…maaaf pak saya tidak tahu jika bapak masih disini..”

“oh tidak apa-apa Ani .. sexy sekali kamu membuat aku bergairah….”

“makssudnya pak…” sambil memakai jas ku kembali.

“tidak usah kamu pakai, aku suka dengan penampilanmu saat ini Ani …”

Laki-laki yang sudah umur it uterus mengucap bahwa dia bergairah melihatku. Suasana semakin tidak nyaman karena dia terus melontarkan kata-kata yang menurutku tidak semestinya. Aku ijin untuk ke kamar mandi dia tidak memperbolehkan. Yang ada aku ditarik berada didekatnya. Di sudut ruangan ada sofa aku ditarik untuk duduk disofa itu,

“duduklah disini Giz..ijinkan aku memandangi wajahmu..”

“jangan begitu pak…” ucapku dengan ketakutan.Agen Domino99

Aku harus menuruti kemauannya ntah apa yang dia pikirkan. Dia memandangiku tajam dan tangannya sambil memegang kemaluannya. Aku ketakutan berasa sudah tidak nyaman berada di dekat pak Udin,

“sini Giz ..kamu tidak bisa kemana-mana karena pintu sudah aku kunci….”

“maksudnya apa pak, jangan lakukan ini….”

“turuti saja kemauanku sebagai atasanmu..jika kamu tetap ingin bekerja disini…”

“lebih baik aku tidak bekerja disini pak….” Ucapku dengan keras.

“berani sekali kamu melawanku…!!!!”

Dengan kasar Pak Udin menarik tubuhku dan langsung saja mencium bibirku. Aku tidak membuka mulut sama sekali tetapi dia memaksa. Terus mengulum bibirku hingga aku tak tahan untuk menutup bibir lagi. Perlahan aku membuka mulutku ciuman yang penuh hasrat itu mmebuat aku luluh. Tangan pak Udin membuka bajuku aku tidak sadar karena ciuman itu begitu hangat.

Aku terbawa suasana hanya pasrah saja saat itu. Bajuku terbuka kau memakai tangtop hitam, payudaraku yang montok membuat dia semakin bergairah. Kedua payudaraku terlihat jelas dan montok. Tangan pak Udin meraba payudaraku , dia remashingga aku lemas,

“aaaaaaaaahhhhhhhhhhh…….” Rintihku dengan lirih.

Dia terus meremas sembari bibirnya menciumiku, aku tak tahan. Dia dengan cepat membuka braku sehingga payudaraku semakin terlihat jelas. Aku pun ditidurkan di sofa, putting susuku di putar-putar dengan jarinya,

“oooohhhh….aaaahhhhhhh….aaaaaaahhhhh……..”

Kedua payudaraku dimainkan dengan perlahan aku pun tanpa perlawanan. Aku sudah tidak berdaya dan sangat lemas,

“ooohhh…aaahhhh…ooohh…aaahhhhh….oooooohhh…..”

Bibirnya mendekati putingku, lidahnya menjulur dan menjilati putting susuku yang menegang itu. Bibirnya secara perlahan mengulum putting susuku. Tangannya masih saja meremas payudaraku, aku sangat tidak kuasa menahan kenikmatan itu,

“aaaakkkhhh pak…aaaaaaakkkkhhh…..pak……”

Tubuhku terus digerayangi dengan kedua tangannya, rok miniku di lepas dengan perlahan. Aku telanjang bulat tanpa kain sehelaipun,

“wooowww sangat menggairahkan…” ucap pak Udin.

Kemudian dia membelai memekku dari atas hingga ke bawah. Memekku yang masih jarang dengan rambut kemaluan itu membuat dia beringas. Dia membelai dengan jemarinya dan perlahan dia membuka lebar memekku. Dia menjilati selakanganku sampai aku lemas,

“aaaakkkhhhh….ooooohhh….aaaaaahhhhhhhh……..”

Lidahnya menjilati seluruh bagian memekku tubuh bergerak merasakan kenikmatan. Lalu dia mencoba memasukkan jarinya ke dalam lubang memekku. Dia putar-putar jarinya di dalam memekku, aku sangat lemas,

“aaaaahhh pak…tidak tahan…aaaaaaakkkkkhhh…..”
Aku mengeluarkan cairan seperti masturbasi, beberapa kali hingga memekku terasa sangat becek. Setelah itu aku melihat penis pak Udin memanjang , baru pertama kali ini kau melihat penis seorang pria. Penis yang besar dengan banyak kemaluan itu membuat aku geli. Aku dipaksa untuk memegangnya namun aku enggan. Yang ada aku dipaksa untukmengulum penisnya.

Penisnya disodorkan di depan mulutku dan aku harus mengulumnya. Dia memaksa memasukkan penisnya masuk kedalam mulut. Serasa ingin muntah aku mencoba memaksakan masuk. Tiba-tiba pak Udin melepaskan penisnya dan dia menggesek-gesekkan ke bagian memekku,

Baca juga : Cerita gairah Gadis Montok Datang Ke Hotelku

“aahhhhhhh…pak…..oooohhh aaahhhh……”

Mulutnya mengulum kedua putting susuku dan penisnya ida gesekan di memekku. Semua terasa begitu nikmat tubuhku menggeliat karena nikmat memuncak,

“oooohhh pak….aaaaaahhhhh…..”

Dia mencoba memasukkan penisnya ke dalam memekku. Perlahan ujungnya masuk,

“aaawwww pak…sakit aaaaahhhh….”

Keperawananku mulai dimasuki penis pak Udin, dengan perlahan tapi pasti masuklah penis itu ke dalam memekku,

“jjllleeeeebbbbbb ahhhhhh….”

Masuklah penis itu ke dalam memekku, ada sedikit darah yang keluar. Mungkin karena selaput keperawananku sudah pecah. Sakit dan nikmat campur menjadi satu, semua terasa begitu nikmat. Pak Udin berada diatasku dan mencoba menekan penisnya ke dalam. Keluar masuk sesuka hatinya pelan dan pelan dia mendorong penisnya,

“aaaahhhhhhhh….aaaahhhhhh….oooohhh…..”

Aku pasrah dan hanya mendesah saja sambil menggerakkan tubuhku. Pantatku aku angkat perlahan,

“ooohhhhh aaaaaaaahhhhhhhh…….”

Saat aku mengangkat pantatku rasanya sangat nikmat, penis itu seras tertancap di dalam memekku. Kembali aku mengeluarkan cairan dari memekku , memekku terasa semakin licin. Gerakan pak Udin semakin cepat , penisnya keluar masuk dengan keras,

“aaaakkkhh ….aaaaaaahhhhh……ooohhhh…aaaaaahhhhhhh……”

Tanganya masih saja memutar-mutar putting susuku dan mengulumnya. Atas bawah dimainkan dengan begitu lincah,

Ooohhhhh pak…lagi pak….aaahhhhh…..”

Setelah 10 menit dia menekan masuk penisnya keluarlah sperma pak Udin,

“ccccccrrrooootttt…..ccccrrroootttt….cccrrrroooootttt……”

Sperma itu membasahi tubuh mulusku, banyak sangat kental. Terasa begitu lengket kemudian aku membersihkannya dan memakai pakaian ku kembali. Pak Udin juga mengenakan pakaiannya kembali dan seger akeluar dari ruangan. Aku terdiam lama sekali hingga larut malam di ruangan itu. Aku menyesal karena keperawananku hilang dengan pria yang sudah lanjut usia. Aku bekerja dengan dia sebagai sekretaris dan baru satu bulan itu malah merenggut keperawananku. Sekian.

Rabu, 29 April 2020

Cerita Gairah Mandi Bareng Tante Bohai

TypeSex69 - Namaku “Deri “. Dalam cerita keduaku setelah kisah kak Lina, aku hendak berbagi lagi pengalamanku. sekiranya belum membaca, aku berkeinginan memperkenalkan jati diriku. Aku menetap dikota S Jawa Tengah, tinggiku 169 cm dan berat badanku 52 kg. Aq ketika ini kuliah di salah 1 universitas ternama diJateng. Kini aku inginkan langsung kisah pengalamanku ketika aku masih duduk ruang belajar 1 SMP namun aku masih ingat betul ceritanya.

Saat Aq lulus di SD aku mendapat nilai yang paling memuaskan. Seperti janji ayah ku bila nilaiku baik aku bakal dikirim di luar kota yang pendidikannya lebih baik. Dis ana aku dititipkan dirumah pamanku, om Heri. Dia orang yang paling kaya raya. Rumah nya paling megah namun terletak disebuah desa pinggir kota.

Rumahnya ada dua lantai dan di lengkapi pun kolam renang yang cukup besar selama ukuranya 25 meter kali 20 meter. Om Heri orang nya paling sibuk, dia memiliki istri yang paling cantik namanya Tante Lisa, wajah nya serupa dengan Amara. Dia memiliki anak yang masih kecil. Tante Lisa rajin mengasuh tubuh nya, walapun dia sudah memiliki satu anak tubuhnya tetap padat mengandung di tunjang dengan payudara yang paling montok kira kira 34B menjadikan semua w lelaki terbelalak melihatnya. Hal tersebut yang membuatku tertarik bakal keindahan serta anugrah dari seorang wanita.

Sesampainya dirumah Om Heri. Aq menginjak pintu lokasi tinggal yang besar. Disana aku di sambut oleh Om Heri dan istrinya. Om Heri menjabat tanganku sementara Tante menciumku. Aku agak sungkan dengan perlakuan laksana itu. Pembantu disana diajak membawa kan tasku dan mengirimkan sampai di kamarku.

Setelah tersebut Aq berkeliling lokasi tinggal melihat empang renang serta sempat menyaksikan kamar mandi yang tak terbayang olehku. Disana terdapat lokasi cuci tangan dengan cermin yang besar wc, bathup, dan dua shower yang satu dengan kaca buram sedangan yang satu dengan kain yang diputar kan menyusun 1/4 lingkaran (sorry aku nggak tahu namanya). Tempat tersebut masih dalam satu ruangan tanpa penyekat.

Sore Heri, aku duduk ditepi kolam. Om Heri datang mendekat ku dia bilang inginkan pergi terbit kota. Dia pun mohon maaf tidak dapat menemaniku. Kami pun mengirimkan sampai pagar rumah. Setelah tersebut Aq pulang duduk merasakan suasana empang renang. Tiba mendarat dari belakang hadir sosok yang paling menawan. Tante dengan baluatan piyama mendekat ku.

“Ren anda suka nggak ama lokasi tinggal ini”
“Suka banget Tante, kayak nya aku betah banget dengan lokasi tinggal ini tiap sore dapat renang”
“Kamu suka renang, yuk anda renang bareng, pas masa-masa ini udara paling panas

Wahhh kebetulan Aq dapat renang ama Tante bahenol. Waktu bertemu kesatu kali aku cuma dapat membayangkan format tubuhnya masa-masa renang dengan balutan swimsuit.Tapi saat dia berdiri. Dia membuka piyamanya. Kontan Aq tersedak saat dia melulu memakai Bikini yang paling sexy dengan warna yang coklat muda. Model bawahannya G-String.

“Huhuuk k k… Aduh Tante aku kira Tante inginkan telanjang”
“Enak aja bila kamu, Om bilang anda suka bercanda”
“Tante nggak malu dilihatin ama satpam Tante, Tante pake bikini laksana ini”
“Ihh ini telah biasa Tante pake bikini kadang terdapat orang dusun ngintip Tante”
“Benar Tante… Tapi sayang Aq tak sempat bawa celana renang”
“Ah… Nggak apa apa pake aja dulu celana dalam kamu. Nanti aku suruh bi’ Imah suruh beli bikin kamu, yuk nyebur…” segera Tante menyeburkan diri. Dengan malu malu Aq membuka bajuku namun belum buka celana. Aku malu ama Tante. Lalu dia naik dari kolam. Dia memdekatiku.

“Ayo cepet… Malu ya ama Tante nggak apa apa. Kan anda keponakan Tante. Jadi sama dengan kakak wanita kamu.”

Waktu dia mendekatiku tampak jelas putingnya menonjol keluar. Maklum nggak terdapat bikini pake busa. Aq melirik unsur payudaranya. Dia melulu tersenyum.

Setelah tersebut dia pulang menarikku. Tanpa basa basi dengan muka tertunduk aku melorotkan celana dalamku. Yang Aq takutkan kepala adikku keliha tan bila lagi tegang menyembul dibalik celana dalamku. Setelah melepas celanaku langsung Aq berenang bareng Tante.

Setelah puas renang aku naik dan segera kekamar mandi yang besar. Aku masuk disana saat Aq hendak menutupnya, tidak terdapat kuncinya jadi bila ada orang masuk bermukim buka aja. Aku segera bergegas lokasi dengan penutup kain. Aku tanggal kan seluruh yang terbelakang ditubuh ku dan Aq membilas dengan air dingin. Ketika berkeinginan menyabuni tubuhku. Terdengar suara pintu terbuka, aku mengintip ternyata Tanteku yang masuk. Kontan aku kaget Aq berusaha supaya tidak ketahuan. Ketika dia membuka tidak banyak tempatku aku spontan kaget segera aku menghadap ke belakang.

“Ehhh… Maaf ya Ren aku nggak tahu bila kamu terdapat didalam. Habis nggak terdapat suara sih”

Langsung segera wajahku memerah. Aq baru sadar bila Tante sudah mencopot bikini unsur atasnya. Dia segera menutupinya dengan telapak tangannya. Aku tahu masa-masa tubuhku menghadap kebelakang namun kepalaku lagi menoleh kepadanya.

“Maaf… Juga Tante… Ini salahku” jawabku yang seolah terbius apa yang Aq lakukan. Yang lebih unik telapak tangan Tante tidak lumayan menutupi seluruh bagiannya. Disana ada puting kecil berwarna cokelat serta paling kontras dengan besarnya payudara Tante.

“Tante tutup dong tirainya, akukan malu”

Segera diblokir tirai itu. Dg keras shower Aq hidup kan seolah olah aku sedang mandi. Segera aku intip Tanteku. Ternyata dia masih diluar belum masuk lokasi shower. Dia berdiri didepat cermin. Disana dia sedang mencuci muka, terlihat payudaranya bergoyang goyang menggairahkan sekali. Dengan sengaja aku tidak banyak membuka tirai agar aku bisa melihatnya.

Aku bermain dengan adikku yang langsung keras. Kukocok dengan sabun cair kepunyaan Tante. Ketika aku intip yang kedua kali dia mengoles kan cairan disekujur tubuhnya. Aku menyaksikan tubuh Tante mengkilap sesudah diberi cairan itu. Aku tidak tahu cairan apa itu. Dia mengoleskan disekitar payudaranya agak lama. Sambil diputar putar kadang supaya diremas kecil. Ketika selama 2 menit kayaknya dia mendesis membuka tidak banyak mulutnya sambildia memejamkan mata. Sambil merasakan pemandangan aku konsentrasikan pada kocokanku dan akhirnya… Crot crot…

Baca juga : Cerita gairah Gadis Montok Datang Ke Hotelku

Air maniku tumpah seluruh ke CD bekas aku renang tadi. Yang aku kaget kan nggak terdapat handuk, tak sempat aku ambil dari dalam tasku. Aku bingung. Setelah sejumlah saat aku tidak menyaksikan Tante di depan cermin, namun dia telah berada di depan shower yang satunya. Aku terheran-heran waktu dia melorot kan CDnya dengan perlahan lahan dan membuang CDnya kekeranjang dan masuk ke shower. Setelah sejumlah kemudian dia keluar. Aku sengaja tidak terbit menunggu Tanteku pergi. Tapi dia menghampiriku.

“Ren koq lama banget mandinya. Hayo ngapain di dalam”
Kemudian aku menerbitkan kepala ku saja di balik tirai. Aku kaget dia terdapat dihadapanku tanpa satu busanapun yang menempel ditubuhnya. Langsung aku tutup kembali. TERBARU

“Deri malu ya, nggak usah malu akukan masih Tantemu. Nggak papalah? ” ( tante sange )”
“Anu Tante aku tak sempat bawa handuk jadi aku malu bila harus keluar”
“Aku pun lupa bawa handuk, udahlah anda keluar dulu aja. Aku inginkan ambilkan handukmu.”

Tante telah pergi. Akupun terbit dari shower. Setelah sejumlah menit aku mulai kedinginan yang tadi adikku mengeras mendarat tiba mengecil kembali. Lalu pintu terbuka penolong Tante yang usianya laksana kakakku datang bawa handuk, akupun kaget segera aku menutupi adikku.

Dia melihatku hanya senyum manis. Aku ter tunduk malu. Setelah dia keluar, belum sempet aku memblokir auratku Tanteku masuk masih tetap telanjang melulu aja dia telah pake cd model g-string.

Ada apa Tante. Kok masih telanjang” jawabku sok cuek bebek sebenarnya aku paling malu saat adikku berdiri lagi.
“Sudah nggak malu ya…, anu Ren aku mau mohon tolong”
“Tolong apa Tante koq serius banget… Tapi maaf ya Tante adik Deri berdiri”
Dia justeru tertawa.”Idih tersebut sih biasa bila lagi liat perempuan telanjang” jawab Tante.
“Begini aku mohon Deri meluluri badan Tante soalnya tukang lulurnya nggak datang”

Bagai disambar petir. Aku belum pernah pegang cewek sejak ketika itu. Pucuk dicinta ulam tiba.

“Mau nggak…?
“Mau Tante.”

Segera dia berbaring tengkurap. Aku melumuri punggung Tante dengan lulur. Aku ratakan di segala tubuh nya. Tiba mendarat handukku terlepas. Nongol deh senjataku, langsung aku tutupi dengan tanganku

“Sudah biarin aja, yang ada hanya aku dan anda apa sih yang anda malukan.”

Dengan santainya dia membubuhkan handukku kelantai.

“Tubuh Tante bagus banget. Walaupun telah punya anak tetap payudara Tante besar lagi kenceng”

Aku berkata waktu aku tahu payudaranya tergencet masa-masa dia tengkurap. Dan dia melulu tersenyum. Aku kini meluluri unsur pahanya dan pantatnya. terbaru

“Ren berhenti sebentar”

“Akupun berhenti kemudian dia menanggalkan cdnya. Otomatis adikku tambah gagah. Aku tetap tak berani menatap unsur bawahnya. Setelah sejumlah waktu dia mengembalikan badan ke arahku. Lagi lagi aku tersedak menyaksikan pemandangan itu.

“Ren Adikmu lagi tegang tegangnya nih kayaknya sudah nyaris keluar nih.”

Lalu dia mengajak aku mengolesinya dibagian payudaranya. Dia suruh aku agar agak meremas remasnya. Aku juga ketagian acara tersebut disana aku menyaksikan puting berwarna coklat muda lagi mengeras. Kadang kadang aku senggol putingnya atau aku sentil. Dia memekik dan mendesah laksana ulat kepanasan.

“Ren terus remas… Uhuhh remes yang kuat”
“Tante kok jarang rambutnya dianunya Tante. Nggak kaya Mbak Ana” aku bertanya dan dia melulu tersenyum saat tanganku berpindah di wilayah vagina.
Ketika aku menyentuh vagina Tante yang jarang rambutnya. Aku gemetar saat tanganku menyentuh gundukan itu. Belum aku kasih lulur wilayah itu telah basah dengan sendirinya. Aku disuruhnya terus mengelus usap wilayah itu, kadang aku tekan unsur keduanya.

“Ren pijatanmu enak banget… Terus…”

Setelah aku terus gosok dengan lembut mendarat tiba Tante menegang. Serrr serrr, aku menggali sumber bunyi yang pelan namun jelas. Aku tahu kalau tersebut berasal dibagian sensitif Tante. Lalu dia terkulai lemas.

“Makasih ya atas acara lulurannya. Untung terdapat kamu. Ternyata kamu berpengalaman juga ya”
“Tentu Tante, bila ada apa apa dapat andalkan Deri”

Lalu dia pergi dari kamar mandi itu. Aku menggunakan handuk guna menutupi unsur tubuhku. Aku mengikutinya dari belakang. Ternyata dia berlangsung jalan dirumah tanpa sehelai benang pun. Aku juga segera masuk ke kamar istirahat yang dipersiapkan, tenyata ada penolong yang tadi mengambilkan handuk sedang mengatur pakaianku ke dalam almari.

“Den, Deri, tadi kaget nggak ngeliat ibu telanjang” sebelum aku jawab. Agen Domino99

Dia memberitahukan bila Tante tersebut suka telanjang dan memamerkan tubuhnya ke seluruh orang baik wanita maupun laki laki namun tidak berani bila ada suaminya. Pembantu tersebut juga mengumumkan kejadian yang mengherankan dia tidak jarang renang telanjang dan yang paling mengherankan kadang kadang saat dia menyirami bunga dia telanjang dada di depan lokasi tinggal tepatnya halaaman depan.

“Sudah ganti sana cd terdapat didalam lmari tersebut tapi kayaknya anunya den Deri masih amatir” dia menggodaku.

Sesudah melalui dalam sejumlah hari akupun nyaris sering mandi serupa Tante malahan hampir oleh hari. Makin di anggap tubuhnya semakin oke aja.

Namun aku putus asa sewaktu aku melalui griya tersebut. Aku disana kaga genap 1 1 tahun.

Sewaktu ketika, aku berdiri sendiri di epan ekskalator, di lantai 2 Dieng Plaza Malang. Selama di situ, aku hanya takjub sambil memandangi orang yg sedang lewat di depanku. Sampai tiba-tiba terdapat cewek menghampiriku sambil membawa barang belanjaan dia.

Aku lihat tidak banyak tua tidak banyak lebih tua dariku. Yah.. kutaksir estimasi umurnya 30-an deh. Tapi dia cantik menawan sexy, sesuai jadi bintang film. Apalagi dengan dandanannya yang natural alami dan rambut digerai estetis sedada berwarna merah coklat.., pokoknya cakep banget deh! Bodinya seksi banget. Memakai baju tank top warna putih tipis, yang kayaknya kekecilan bikin dadanya sampai-sampai terlihatlah putingnya di balik bajunya. Aku paling terpesona melihatnya, namun aku fobia tante marah.

Tiba-tiba.. dia nepuk pundakku seraya bertanya,“Maaf mas, bila ‘pasar ikan dimana ya mas’ ?”

Aku berjuang untuk bisa menutupi kekagetanku dan berjuang menjawab sesantai mungkin,”Ahh.., Mbak ini suka becanda ya.. disini mana kak yang jual ikan mbak. Adanya ya di pasar besar..”

“Oh, gitu ya Mas ya..” katanya seraya mikir.

Itulah permulaan dari percakapan kami rupanya dia tadi melulu memancingku aja, hingga akhirnya kenalan dan ngobrol North-South. dia mempunyai nama Juliet, umur 31 tahun, lokasi tinggal di Jl. xxxxxx, mantan gadis sampul yang bersuami seorang pengusaha. Kebetulan suami nya lagi tugas skitar 1 bulan ke Liverpool Inggris, jadi dia jalan-jalan sendirian aja. Belum punya anak, sebab suaminya mengidap impotensi, Setelah ngobrol sekitar kurangnya 1 jam sambil santap di cafe. Lalu, aku diajaknya ke rumahnya. Dia mengemudikan mobil mewah nya BMW Sport 1 pintu.

Seusai hingga di rumahnya yang paling besar. Padahal aku baru melihatnya dari depan lokasi tinggal nya saja.
Setelah klakson dia bunyikan, seorang satpam membuka pintu pagar. Sebelumnya, Mbak Juliet telah bilang, “Kalau nanti didalam ada penolong saya, anda jawab saja saudara dari suamiku, ya….?”

Sambil berakting layaknya bintang sexy sinetron, Mbak Juliet mengenalkan aku sebagai saudaranya pada pembantunya itu. Dan kemudian menyuruhnya guna masak-masak guna di buay santap makan malam nantinya.

“Ayo masuk saja Son..? Duduk-duduk saja dulu sebentar didalem.. ya.. Aku inginkan ganti baju terlebih dulu..” katanya sesudah pembantunya dianya kedapur. “Eee.. mbak.. kamar kecil nya dimana ya..mbak?”tanyaku untuk nya.
“Ayo deh sayangku, mbak tunjukin..”katanya seraya menggandeng tangan kiriku.

Sampai kesudahannya tiba dikamar mandi rumahnya.

“Tuh kamar mandinya disana..” kata nya seraya menunjuk kepintu diujung kamar nya.

Aku langsung ke sana, dan saat mau memblokir pintu, Mbak Juliet dengan sengaja menyangga pintu dari luar kamar mandi nya sambil berbicara dengan genit nya, “Jangan lama-lama ya sayanku!” Terus diblokir aja deh pintunya sama dia.

Pas lagi pipis didalam, mataku spontan langsung tertuju pada suatu benda panjang yang sedang di balik botol-botol sabun itu. Ketika kuambil.., ternyata dildo yang berwarna hitam..! Lalu.. Karena pintunya tak terkunci, secara diam-diam Mbak Juliet tiba-tiba masuk kekamar mandi. Karena saat tersebut aku sedang kaget, spontan ku dipeluk dari belakang secara lembut. Tangan kiri Mbak Juliet langsung saja meraih tanganku yang lagi memegang penis tiruan yg kutemukan tadi, sementara tangan kanannya meremas kontol-ku.

“Ini mainan aku Son, bila lagi kesepian.. ditinggal suamiku sekitar ini” bisiknya tepat di telingaku.Aku terdiam laksana patung, keringat mengucur dengan derasnya..“Tapi jauh lebih enakan andai ada ygasli Son..” desahnya.

Aku benar-benar tidak dapat melakukan apa-apa disaat dia mulai menjilati leher selama telingaku. Rasanya geli-geli enak dan aku benar-benar tersihir. Sambil terus menjilatiku dia berjuang membuka celanaku dari belakang secara perlahan.

Baca juga : Cerita gairah SMS Cinta

“Hhh.., tidak boleh Mbak..!” aku berjuang mengingatinya.

Tapi.. mengapa Son..? uch….. slurp.. slurp.., nggak suka ya. son.?” desahanya seraya tetap menciumi dan menjilat leherku.Hhh.., Sony masih perjaka saya mbak..!” kataku.
“Ahh.. masak iya sih.. mari dong sayang.. ntar Mbak ajarin deh..klo gtu, nikmat kok Son.. inginkan ya Son..?”katanya
“Tapi mmbakk.. ”teriakku.
“Ayo ikut kekamar Mbak aja yach biar lebih enak..” katanya sambil unik lenganku.

Dia menuntunku dari kamar mandi hingga dipinggir ranjang kamar tidurnya, langsung memagut mulutku dengan ganas. Lidahnya meliuk-liuk mencari-cari lidahku, sementara tersebut tangan dia kembali berjuang membuka celanaku. Aku yang telah pasrah dan bengong, memeluk tubuhnya begitu sexy dan berpayudara montok.

Setelah celanaku melorot, ciumannya berpindah ke leher, ke dada, perut, dan kesudahannya ke kontolku jg. Dia mengurut kontolku pelan-pelan, “Woowww.. enak banget rasanya.. ohh..?” desahku.

“Kamu tetap berdiri, ya Son.. tidak boleh rebah..!” dia bilang ke aku seraya tersenyum manis. Aku mengangguk saja.“Kontol kamu.. Sonn.. enak banget.. uch…!”tak di duga dia langsung menghisap kontolku bahkan mengocok-ngocok di mulutnya.

“Ohh..?” desahku keenakan.

“Hhmm.. uchhh,,,,slurp.. slurp..aaahhh! Aachh.. slurp.. slurp..!”

Kadang-kadang dia sengaja mengguncang-guncang penisku ke kiri ke kanan dengan mulut nya, dan kedua tangan nya mengelus-elus pantat dan biji kontolku.

“Aahh.. tidak boleh kenceng-kenceng dong, Mbak..!” kataku disaat dia memainkan kontolku dengan bernafsu.

Dia melulu tersenyum, kemudian meneruskan kegiatannya. Hisap.. lepas.. hisap.. lepas.., terus dan kesudahannya diapun laksana kelelahan.

“Hmm.., kontol anda enak banget Son..” katanya seraya menjilat bibir nya yang diairi lendir.

Kelihatan sekali dari sorot matanya yang liar bila dia telah sangat memicu saat itu.

“Udah lama saya tak ngisap kontol seenak ini, Sayyang..”
“Mbak..”panggilku.
“Jangan panggil aku Mbak dong..” desisnya seraya terus memainkan kepala kontol ku,”Panggil Jull.. aahh.. aja ya.. sstt..” desahnya.

Kembali dia menjilat kemaluanku dengan lidah meliuk-liuk sepertilayannya lidah ular berbisa. Kali ini jilatannya naik ke atas, seraya tangannya membuka T-shirt-ku. Aku pun tidak inginkan kalah, ikutan membukakan baju dia. Dan ohh.. terlihatlah susunya yang besar itu.. kayaknya 36C. dan Ternyata dia memang tak menggunakan BH. Jadi kini cuman menggunakan CD-nya aja.

“Ayo, hisap dong tetekku Son..” desahnya.

Aku tak mau menantikan lama-lama lagi, langsung kulumat payudara montok nya yang bulat mengandung itu. Awalnya yang kiri, dan yang kanan kuremas perlahan dan memainkan putingnya. Juliet merintih dan menjatuhkan diri keranjang.“Aahhccc.. sstt, ayyoohh.. sedot yang kuat.. Son.. aaaccchh.., hiissaapp.. putingku sayang oohh.. oohh..!” desahnya.Aku yang dengan motivasi 75 menghisap cocok perintah dia. Sesaat kugigit lembut putingnya. “Aaahh.. ennakk..! Hhh.. sedot terus.. ssttcc.. yang.. kuatttt.. sayankk..aahh..!” jeritannya seraya menggelinjang kuat.

Rupanya arus kesenangan mulai menerpa Juliet. Tangan kanan mulai bergerak ke memek nya yang masih pun tertutup CD. Wah, telah basah rupanya..! Apalagi ketika jari tengahku menyelinap diantara gua kecil nikmat, kerasa sekali beceknya di dalam memek tante.

Pinggulnya mulai naik turun, rupanya Juliet sadar terdapat benda asing yang menggesek memek dia. Apalagi ketika jariku unsur klitoris memek nya, kian kencang goyangannya. Seakan berusaha supaya jariku tetap di lokasi klitorisnya, tidak pindah kemana-mana. Terbukti pun saat tangannya memegang tanganku yang terdapat di kemaluannya,”Ya.. Say.. terusshh.. sayanku.. oohh.. sstt.. gesek itilku.. oohh..!” erangnya.”

Selasa, 28 April 2020

Cerita gairah Gadis Montok Datang Ke Hotelku

TypeSex69 - Tok tok tok aku membuka pintu kamar dan mendapati sesosok cewek ABG berseragam putih abu-abu dengan memakai helm pink. Yah dia adalah Nina, bertubuh sangat sempurna melebihi usianya. Berkulit putih, berwajah cantik khas wanita Sunda, tinggi 170an dan bodinya sangat yahuuuud.

Maklum Nina suka dance dan mahir tari jaipong yang otomatis membentuk tubuhnya menjadi singset dengan pantat yang sintal, semok, montok dan suka nungging. Tanpa Malu dia masuk dan sama sekali tidak terkejut dengan keadaanku yang hanya memakai CD Gtman saja. Ternyata dia bispak bisyar dan itu dia lakukan untuk membiayai sekolahnya karena disini dia ikut pamannya dan tidak pernah dikirimi uang oleh ortunya.

‘aku harus memanggil bapak, Om atau Mas? Tanya Nina si bisyar membuka obrolan
“Mas aja biar mesra! Jawabku
‘aku mandi dulu ya Mas?? Katanya sambil melepaskan seragam SMAnya.
Oooooohhhh indahnya tubuh Nina, kulitnya mulus tanpa cela, payudaranya membulat sempurna dan Ooo eeemmmm. Geeeee belahan pantatnya seperti buah apel australia. Aku sampai menelan ludah mengagumi keseksianya, penisku mengeras dan nafasku memburu ingin segera menikmati tubuhnya. Nina masuk ke kamar mandi dan mengguyur tubuhnya dengan semprotan shower tanpa menutup pintu.

Layaknya sebuah pertunjukan striptease, Nina si bisyar melenggak-lenggok menari sambil memainkan shower bagaikan sebuah mik. Aku sudah tidak tahan dan langsung membuang handuk serta CD yang sebenarnya baru aku kenakan saat membuka pintu. Aku menghampirinya dan langsung memeluk tubuh basahnya.

‘gak kuat ya Mas?? Katanya memanja
“kamu nakal Ya, mempermainkan aku? Tanyaku
‘gantian dong, kemarin Mas ngerjain aku lari sampai lemes! Jawabnya
“Oooo ingin membalas ya? Kataku sambil mencubit putingnya yang mengacung
Kami langsung berpelukan erat dan beradu bibir dengan hot sambil meraba menjelajahi tubuh halusnya, sangat nikmat dan busa sabun cair membuat suasana semakin mesra. Membuat elusanku semakin lembut, licin dan nyaman. Agen Domino99
Aaaaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhh.pantatnya menggeliat menggelitik penisku membalas perlaakuanku yang terus-terusan meremas dan memainkan payudara bulatnya. Ooooooooohhhhhhhhh.. aku tidak kuat jika harus terus bercumbu, apalagi staminaku sudah sempat terkuras oleh Cristine dan Angelica. Buru-buru aku menggendong tubuhnya dan melemparnya keatas kasur serta langsung menindihnya.

‘aaaaahhhh…Mas jorok, Nina kan masih penuh busa sabun?? Protesnya
“udah biarin aja…ntar juga dibersihkan orang hotel! Jawabku

Baca juga : Cerita gairah Tak Merasa Berdosa

Aku melumat habis kedua payudaranya, meremas dan terus memilin putingnya yang merah mengacung. Nina terus melenguh dan memejamkan mata menikmati setiap detik cumbuanku. Kebawah aku terus mencium dan menjilat lembut kulitnya, menyusuri perut hingga ke selangkanganya.

Jembutnya begitu lembut, tidak terlalu keriting bahkan hampir lurus… aku tergoda sekali dan melahapnya. Aku cium bibir vaginanya sambil menggigit mesra dengan bibirku.

Aaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhh….Nina menjambak rambutku sambil merintih lirih.
‘geli Mas…jangan begitu aku maluuuuuuu….uuuuuhhhhhhh! rengeknya
“haemmmm..haemmmmmm…tapi enak kan?! Jawabku sambil sengaja menggigitnya agak kuat dan memasukkan ujung jari telunjukku kedalam memeknya.

AAAAAAAAUUUUW…AH..AH..AH…UUUUUUUUUUUUUUUUUHHHH HHHH…. gumamnya sambil membelai rambutku. Tidak ada amis atau asin di Vaginanya, sangat bersih dan terawat semakin terasa lezat dan memikat. Aku mulai memaju mundurkan jariku, mengocoknya dan menggelitik ruang di Vaginanya dengan memutar-mutar jariku.
‘aaaaaaaaaaaahhh…Mas…buruan masukin aja! pintanya
“bentar lagi ya?? Jawabku
Aku mempercepat kocokanku dan semakin dalam, terus hingga jariku tidak tersisa. Mendadak gerakan tubuhnya menjadi liar dan binal, pantatnya naik turun dengan kepala mendongak keatas serta kaki menendang-nendang tubuhku. Aku tetap mengocoknya, terus dan teruuuuuuuuuuuuuuuss hingga muncratlah lendir orgasmenya ke bibirku.

Hemmmmm… Nina si bisyar bergumam dan terengah dengan tubuh yang semakin basah, basah oleh air dan bercampur dengan keringat. Tak ingin kehilangan momen, aku langsung membuka paahanya lebar-lebar, mengganjal pantatnya dengan bantal kemudian langsung menyerangnya dengan penisku.
AAAAAAAAAAAAAAAUUUUUUUUWWWWWWW…
OOOOOOOOOOOOOOOOO HHHHH….
BLESSSSSSSSSSSS…BLES…
BLESSSSSSSSSSSSSS…
BLESS SSSSSS…

penisku melengkung memasuki memeknya, menandakan memeknya masih sempit dan butuh dorongan ekstra untuk menerobosnya. Maju…munduuuurrr…majuuuuuuuu…mundur berulang kali dan semakin cepat. Kedua bola kenyal di dadanya berayun naik turun dengan indahnya, menggoda aku untuk meremasnya. Aku kunci posisi pahanya dengan kakiku dan aku arahkan kedua tanganku untuk menjamah dan memerah susunya. Aku remas kuat sekalian untuk berbegangan….

AAAAAAAHHH… OOOHHH.. OOH.. OOOHHH.. OOOOHHH… AAAAAH H..AH..AH…AH….AH…
“mmmmm… enak banget goyanganmu Mas! Pujinya sambil meringis dan mendesis
“aku mau kok sering-sering memuaskan kamu! Rayuku
“kenapa gak dari dulu, aku kan sudah lulus!! Jawabnya
“lebih enak kalau kamu bukan muridku, bisa bebas! Jawabku
Aku menggenjot goyanganku, semakin keras mendorong maju hingga membuat pantatnya terangkat dan melengkung dibagian perut. Sangat dalam… memek Nina si bisyar lebih dalam daripada memeknya Angelica, sangat nikmat menelan penisku hingga tanpa sisa.

UUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUUHHHH… cruuuuuuuuuuuuuuttt. ..crut…memek Nina menyemburkan lava hangat yang membuat memeknya terasa semakin licin dan nikmat.

‘Maaaaaaaaaaaaasssssssssss…aku diatas doooooooong! Rengeknya
“iya…bentar lagi! Jawabku
Aku benamkan semakin dalam, terus naik-turun dan aaaaaaaaaaaaaaaahhhhhhhhhhhh…. palkonku berdenyut kencang seakan mau menyemprotkan sperma. Buru-buru aku kembali mengatur tempo seranganku, sejenak berhenti dengan alasan memberinya kesempatan berposisi WOT.

Hemmmmmmmmmm…gumam Nina saat mulai menelan penisku dengan memeknya. dengan tangan bertumpu di dadaku, Nina langsung menggoyangkan pantatnya dengan cepat. Memutar ke kiri dengan cepat, seperti goyangan ngebor Inul… sangat ahli memutar pantat, pujiku dalam hati. Jujur aku belum pernah merasakan goyangan ngebor yang secepat goyanganya. Aku sangat terangsang, merasa geli sekali dan cenut-ceut di palkonku. Spontan aku memencet putingnya dan menariknya….
AAAAAAAAAAAAAAAAAAAAAHHH…ADUUUUUUUUUUUUUUHHH… sakit Mas! Teriaknya
“sori Ning…aku reflek!! Jawabku

Nina tahu bahwa aku tidak tahan diperlakukan demikian, setelah mengatur posisi Nina kembali bergoyang cepat tetapi dengan gerakan naik-turun. Ah..ah..ah..ah…desahnya penuh semangat! Kembali kami bergulat dengan goyangan yang berimbang, terus dan teruuuuuuuuusss…. hingga lima belas menit kemudian, palkonku kembali berkedut kencang dan tak kuasa menahan nikmat yang teramat sangat.
CROT…CROOOOTTTTTTTT…
CROOOOOOOOOOOTTTTTTTTTTTT. ……..
AHHHHHHHHHHHHHHHH…
“uuuuuuuuuuuuuhhh…nikmat sekali goyanganmu! Pujiku
‘mmmmmm…kok gak bilang-bilang sih Mas… kok disemprotin di dalam! Jawabnya
“aku gak kuat Ning,…maaf! jawabku

Baca juga : Cerita gairah Perawan Sepupuku Kerenggut

“berdoa aja supaya aku tidak hamil…” jawabnya centil sambil mencubit hidungku.
Tubuh Nina ambruk menindihku, nafasnya terengah dengan detak jantung yang berdetak kencang. Kami berbincang mesra sambil saling berpelukan. Mendadak Nina terperanjat begitu melihat jam sudah menunjukkan angka 16:20 Wib. Buru-buru dia mencuci muka, memakai seragamnya dan berpamitan pulang karena tidak mau dimarahi ibunya yang cerewet. Aku tidak sempat mengucapkan terima kasih atau apalah…
Malam itu Elvine tidak datang menemuiku di hotel, membuatku menunggu dan semalaman tanpa kegiatan. Aku tidak tahu mengapa, tetapi aku sangat kecewa dan geregetan. Di sekolah diapun tidak ada, saat aku tanya pada Angelica dan yang lainya mereka kompak menjawab tidak tahu. Sialan aku dikerjain sama elvine. Gumamku dalam hati!! Disiang harinya, saat hampir semua guru dan murid sudah pulang tiba-tiba Elvine menghampiriku di ruang guru.

Dia memintaa maaf karena semalam tidak bisa datang dan baru bisa menemuiku siang ini karena mendadak harus kerumah neneknya yang sedang sakit keras. Dan dia memohon untuk memberikan nilainya dulu serta berjanji akan menggantinya dilain waktu. Karena tidak tega aku mengiyakan saja karena kebetulan staminaku sedang loyo kecapean menunggu!
Pengalamanku ini hanya sebuah awal yang membuat kehidupanku berubah total, terutama dalam bidang sex dan cewek bisyar.

Senin, 27 April 2020

Cerita gairah SMS Cinta

 Cerita gairah SMS Cinta
TypeSex69 - Mas, komputernya hang lagi nih..!” teriakku. Tidak berapa lama, Ito masuk ke kamarku. “Kamu emang gatek, Lia..” celetuk Ito kakak iparku. Belum sempat aku bangun dari tempat duduk, kedua tangan Ito sudah berada di bawah ketiakku. Jemarinya yang berbulu, begitu cepat menekan tombol ‘Ctrl-Alt-Del’.

Komputer di depanku kembali berfungsi. Aku terhenyak. Ito masih berdiri menunduk di belakangku. Dengan sengaja kedua tangannya menyentuh payudaraku. Aku tidak bereaksi. Memang ini yang kuinginkan. Jujur saja, aku sebetulnya dapat mengatasi masalah komputer ‘hang’. Sebenarnya yang tadi hanya trik saja untuk ‘memancing’ Mas Ito masuk ke kamarku.

“Lembut banget Lia..,” bisiknya lirih.
Tidak lama kemudian dia keluar kamar. Hampir aku tidak mendengar ucapannya. Pikiranku jauh menerawang.
“Seandainya Mas Ito menjadi milikku..,” gumanku dalam hati.

Aku terus membayangkan bagaimana bahagianya Prisdewi, kakak sulungku, bersuamikan seorang Ito. Badannya tinggi tegap. Kulitnya yang putih bersih, ditumbuhi bulu-bulu halus. Mas Ito yang peranakan Jawa-Pakistan, sudah satu setengah tahun tinggal di rumah kami. Karena Dewi, panggilan kakak sulungku, sedang mengandung, Mama meminta mereka tinggal sementara di rumah ini.

Dering handphone membuyarkan lamunanku. Ahh, rupanya hanya SMS saja. Tapi, wooww ternyata itu pesan dari Mas Ito.
Isinya singkat, “LIA, TOKETNYA INDAH BANGET, SORRY YA NGACENG AJA.”
Aku tersenyum membacanya. Aku mengerti maksud kata-kata terakhirnya, bukan ngaceng aja, tapi ngga sengaja. Kalaupun Mas Ito benar-benar terangsang ketika berada di kamarku, memang wajar. Bukan hanya dia yang mengatakan buah dadaku indah, bahkan teman-teman cewek di kampus pun iri melihat punyaku ini. Apalagi sebelum Mas Ito masuk kamarku, aku sengaja hanya mengenakan kaos oblong tanpa BH.

Malamnya, Mas Ito SMS lagi. Dia sedang asyik menonton liga Italy di home theatre rumahku. Dalam pesannya, dia minta ditemani nonton bola. Kujawab tidak. Aku memang tidak senang menonton bola.
“KALO BOLA YANG LAIN MAU.” pancingku me-reply pesannya.
Sebetulnya aku ingin sekali berdua dengannya di malam seperti ini. Tetapi yang menjadi masalah adalah letak home theatre yang di pojok dekat taman persis bersebelahan dengan kamar tidur Mamaku. Kalau ketahuan kan jadi kacau semua. Kamar Mas Ito sendiri ada di lantai atas, bersebelahan dengan adikku yang bungsu. Tetapi, kalau nonton TV Mas Ito lebih senang di bawah. Mbak Dewi sudah tahu kebiasaan suaminya menonton bola di bawah. Kesempatan ini kumanfaatkan sekalian. Tetap lewat sarana SMS, kupancing Mas Ito masuk kamarku.

Baca juga : Cerita gairah Tak Merasa Berdosa

Gairah seksku sedang memuncak-muncaknya malam itu. Mungkin karena mau dapat mens. Aku harus berterima kasih banyak pada fasilitas SMS lintas operator ini. Sudah dua minggu lebih, saya dan Mas Ito saling kirim pesan rahasia. Padahal kami sama-sama berada di rumah. Kalau bicara langsung atau telepon kan beresiko ada yang menguping. SMS benar-benar menghubungkan cintaku padanya.

Pintu kamar terkuak perlahan. Dengan sedikit berjinjit Mas Ito masuk kamarku. Mengenakan celana pendek dan kasus oblong. Kumis dan cambangnya baru dicukur. Birahiku menggelora melihat wajah Mas Ito di depanku. Bahunya yang lebar mendatar ditambah dadanya yang bidang membuatku ingin segera menggelayutinya manja.
“Blom tidur Lia..?” tanyanya berbasa-basi.
Tidak kujawab. Aku hanya tersenyum manja sambil mengibas rambutku. Malam itu aku memakai baju tidur model ‘you can see’ dan celana selutut. Agak lama kukibaskan rambutku. Mas Ito pasti tidak melewatkan kesempatan emas ini. Dengan kaos ‘you can see’, jelas terlihat olehnya payudaraku yang putih menyembul. Agen Domino99

Pelukan hangat Mas Ito langsung menyergap. Memeluk dari belakang, membuat tangannya bebas-puas menggerayangi payudaraku. Sambil mendesis-desis, bibirnya yang seksi mulai melumat leher dan belakang kupingku. Pantas saja Mbak Dewi betah di kamar. Mas Ito memang paling jago memanjakan cewek. Permainannya lembut dan halus. Baru kali ini aku merasakan sentuhan-sentuhan seorang lelaki yang membuatku nikmat keenakan.

Tidak seperti Joko pacarku, Mas Ito sangat sabar menelusuri seluruh bagian tubuhku. Dia begitu menikmati jengkal demi jengkal lekuk tubuhku. Aku sangat menikmati permainan jilatan lidah dan remasan jari-jarinya yang nakal. Kini aku hanya menyisakan celana dalam saja. Pakaian tidur dan BH sudah dicampakannya. Entah kenapa, Mas Ito belum juga menjamah bagian paling peka dari tubuhku. Padahal aku sudah sangat mengharapkan jilatan demi jilatan merambah bibir kemaluanku yang sudah mulai membasah.

Ternyata, kesabaran Mas Ito menjelajahi bagian tubuhku berhenti sampai disitu. Tiba-tiba dia mengangkat tubuhku ke tempat tidur. Dengan sedikit tergesa-gesa, dia membaringkan tubuhku di pinggir tempat tidur. Buru-buru dia melepas celana dalamku dan CD-nya. Dengan berlutut di pinggir tempat tidur, Mas Ito sudah mengeluarkan senjata pamungkasnya. Sebatang daging keras memanjang sudah mendekati selangkanganku.
“Jangan dulu Mas..!” sahutku lirih.
Aku kecewa berat. Kenapa sih setiap lelaki selalu ingin cepat-cepat memasukkan batangnya ke lubang kemaluannya wanita. Padahal aku masih butuh foreplay yang lama. Kenikmatan tidak hanya didapat ketika batang itu ada dalam lubang kemaluan.
“Mas sudah ngga tahan, sayang..!” katanya.
Batang kokoh berurat itu mulai menekan-nekan. Aku meringis kesakitan.
“Ahh.., perlahan dong Mas..!” aku menahan sakit.

Live Togel Terpercaya – Seperti tidak mendengar permintaanku, Mas Ito semakin kencang menekan. Kedua tangannya menyangga tubuhnya di bibir tempat tidur. Sementara kedua lututnya bertekuk di lantai. Gaya seperti ini pernah saya lihat di film biru. Kedua kakiku ditekuknya seperti kecoa kepanasan. Menurut cerita teman-temanku, posisi inilah yang didambakan setiap wanita. Dalam posisi seperti ini, penetrasi alat vital pria akan maksimal. Sementara kedua tangannya akan bebas meremas payudara si wanita. Tetapi semua itu tidak kuperoleh dari Mas Ito.

Tidak seperti yang kuduga, sudah hampir tiga menit Mas Ito belum berhasil menembus keperawananku. Puluhan kali dia mendorong batang kemaluannya, aku belum merasakan nikmatnya batangan daging memenuhi rongga vaginaku.
Tiba-tiba Mas Ito berkata, “Mau keluar nih Dewi..!” sambil meringis menahan sakit.
Aku tersenyum mendengar ucapannya. Mas Ito tidak sadar kalau tubuh yang dihimpitnya adalah tubuhku, adik iparnya, bukan Mbak Dewi istrinya.
Dan, “Cret.. cret.. cret..” cairan putih kental menghujam perutku.

Aku masih telentang ketika Mas Ito mengenakan celananya. Tanpa permisi, dia langsung meninggalkanku. Cairan sperma Mas Ito terasa meleleh ke bawah. Kemudian terhenti dan menggumpal di sela-sela bulu kemaluanku yang lebat. Seperti tidak percaya, aku mengenang kejadian beberapa menit yang lalu. Bukan tidak percaya pada hal yang kami berdua lakukan, tetapi pada ‘kemampuan’ Mas Ito. Mungkin aku terlalu tinggi menghayal dan berharap Mas Ito sebagai lelaki perkasa, sehingga aku merasa kecewa dalam kenyataannya.

Baca juga : Cerita gairah Perawan Sepupuku Kerenggut

Padahal, kalau Mas Ito tidak terburu-buru, akan kuberikan pertama kali kenikmatan untuknya. Biarlah, Joko pacarku mengambil sisanya, karena memang aku tidak berharap banyak dari Joko. Hubunganku selama ini dengannya lebih karena aku menuruti keinginan Mama saja. Maklum sudah tua, menjanda pula. Mama ingin, aku Lia, satu-satunya anak perempuan yang single, berjodohan dengan keponakan Papa almarhum.

Paginya aku bangun kesiangan. Seluruh badan terasa pegal, mungkin karena permainan semalam yang tidak tuntas. Kusambar handphone-ku, lagi-lagi SMS dari Mas Ito. Tidak seperti biasanya, kali ini pesannya agak panjang. Intinya, dia minta maaf atas ‘happy ending’ yang kurang bagus tadi malam.

Menurut pengakuannya dalam SMS yang berturut-turut, sebelum tubuhku dibawanya ke atas tempat tidur, dia sudah merasa khawatir kalau Mbak Dewi atau Mama mengetahui kejadian itu. Dasar lelaki, Mas Ito tidak mau melepaskan kesempatan itu begitu saja. Maka yang terjadi adalah dia buru-buru mengarahkan batang kemaluannya ke liang keperawananku. Dia masih sempat menikmati ejakulasi. Sementara aku, hanya dapat pegal dan kecewa saja. Tapi sudahlah.

Hari-hari berikutnya, kami masih sering ber-SMS ria. Isinya apalagi kalau bukan saling memancing birahi. Belajar dari film “Mission Impossible,” kami selalu langsung menghapus setiap pesan SMS. Bahkan, kalau sedang tiduran di samping Mbak Dewi pun, Mas Ito sengaja menyimpan handphone-nya di bawah bantal, agar dering atau vibrasinya tidak terdengar istrinya.

Pernah suatu ketika, lewat SMS Mas Ito memberitahu kalau dia mau ‘main’ sama Mbak. Dia menantangku kalau mau mengintip permainan ‘bola’-nya. Pintu kamarnya sengaja dibuka sedikit, memberi celah bagiku menikmati permainan seru mereka.

Penasaran, kuturuti tantangannya. Dan alamaak, Ito di atas ranjang memang seperti yang kudambakan selama ini. Kakakku sampai kewalahan mengimbangi irama permainan suaminya. Dari wajahnya, terlihat mereka lemas kelelahan. Kenikmatan duniawi akhirnya mereka renggut berdua malam itu. Sementara aku hanya dapat menelan ludah.

Ada juga lucunya Mas Ito ini. Masih dengan SMS, dia ‘melaporkan’ hasil permainan dengan kakakku Dewi.

Ternyata isi dalam SMS-nya adalah, “Aku membayangkan tubuh Lia ketika menindih Mbak Dewi.”
Gila..! Aku balas SMS itu, “BUKTIKAN DENGANKU MAS, JANGAN HANYA MEMBAYANGKAN.” aku mulai memancing dia lagi.

Minggu, 26 April 2020

Cerita gairah Tak Merasa Berdosa

TypeSex69 - Nasib yg tak beruntung dialami oleh Lusi pelajar cantik yang tubuhnya seksi tersebut, dimana nasibnya diperkosa secara bergilir oleh teman kampusnya, Lusi yg masih muda mempunyai badan yg memang menggoda kaum laki – laki, apalagi dgn buah dada yg besar dan bulat, rambut pendeknya dan mudah bergaul dgn siapa saja.

Di kampus dan pergaulannya dia sering mengenakan kerudung, walau begitu apabila sedang diirumah dia tak berkerudung dan berpakain casual seperti wanita kebanyakan.

Kejadiannya berawal pada hari sabtu siang sewaktu Lusi baru saja pulang dari kampus dan hendak beristirahat. Mendadak hp kepunyaannya berdering. Dilayar tercantum nama Tiven. dia adalah teman kampus Lusi.

“halo Drun, ada apa?”. sapa Lusi.

“halo juga, ga aku cuma mau ngajak kamu belajar bareng dirumahku!” Jawab Tiven.

“sama sapa aja?” Tanya Lusi lagi.

“sama aku, Aldo, Hendy, Bagas terus Emma, Ika sama Siska juga turut serta”.jelas Tiven.

Kerana merasa ada wanita lain yg turut serta akhirnya Lusi pun mengiyakan ajakan Tiven.

Sekitar pukul 3 sore dia menuju rumah Tiven yg berjarak tak jauh dari kost-kostan Lusi .dia mengenakan kerudung hitam serta kaus lengan panjang berwarna merah muda serta celana jeans yg makin membuat lekuk badannya terlihat walau dia berkerudung.

Berapa waktu kemudiian Lusi tiba diirumah Tiven di sana sudah ada Bagas, Hendy dan Aldo tetapi dia belum melihat ada wanita yg datang.

“eh kalian dah nyampe, mana Vivi sama yg lain?” Tanya Lusi.

Mereka tak menjawab pertanyaan Lusi. Bagas langsung bangkit dan mengunci pintu sedangkan Hendy, Aldo dan Tiven menghampiri Lusi yg berdiri kebingungan.

“eh,apa-apaan ini? apa yg akan kalian lakukan?”. Lusi mulai panik dgn keadaan ini.

“tenang honey, kita akan bersenang senang sampai pagi!” Tiven menimpali Lusi dgn senyum yg aneh.

Sementara Hendy dan Aldo mulai menghampiri Lusi dan memegang kedua tangan Lusi. Bagas langsung maju dan memeluk Lusi dan memaksa memagut bibir seksi Lusi. Hendy dan Aldo mulai bergerilya dibuah dada seksi Lusi yg menawan.

Tiven tak mau kalah dia memeluk Lusi dari belakang tangannya bergerilya ke daerah selangkangan Lusi, mengelus kemaluan Lusi dari luar. Tiven mulai mencari retsleting celana jeans Lusi untuk membukanya.

Lusi tak bisa berbuat apa-apa karena kedua tangannya dipegang erat oleh Hendy dan Aldo. Sementara Bagas yang memagut bibirnya membuat dia susah bernafas.

Akhirnya Tiven berhasil membuka celana jeans kepunyaan Lusi dan menurunkannya sampai batas mata kaki. Tiven kembali berdiri dan kembali meraba kemaluan Lusi. Kali ini dia langsung menyentuh kemaluan Lusi melalui celah cd warna krem kepunyaan Lusi .

“wah, kemaluan kamu anget banget, jembutnya juga halus!”. komentar Tiven.

Hendy dan Aldo tak mau kalah mereka mulai melucuti kaos yg dikenakan Lusi, Bagas pun berhenti memagut Lusi untuk memudahkan Hendy dan Aldo membuka kaos Lusi. Sekarang Lusi berdiri dgn kerudung dan breast houlder serta celana dalam saja, dikelilingi oleh 4 laki – laki yg menatapnya dgn buas seolah-olah siap menghabisi mangsanya.

“bener-bener mulus nih wanita, buah dadanya juga montok”. komentar Aldo.

Lusi yg merasa risih langsung menyilangkan kedua tangannya untuk menutup buah dada dan kemaluannya.

“wah, jangan malu-malu giitu dong, kamu khan cantiik”. tiimpal Hendy.

Kemudian Bagas mendekat dan memeluk badan Lusi tangannya bergerilya dipunggung Lusi untuk mencari pengait breast houlder Lusi. kemudian tanpa ragu-ragu Bagas membuka breast houlder hitam kepunyaan Lusi. Semua laki – laki menatap kagum pada buah dada Lusi yg ranum dgn pentil merah muda yg terlihat begitu segar dan menggoda.

Baca juga : Cerita gairah Perawan Sepupuku Kerenggut

Tanpa komando mereka mengerubuti badan bugil Lusi. Tiven dan Bagas berbagi buah dada Lusi sementara Hendy melepas cd Lusi dan mulai memainkannya dia menjilat dan membuka kemaluan Lusi dgn kedua jemarinya tak lupa dia juga menggosok klitoris seksi kepunyaan Lusi.

Sementara Hendy memeluk Lusi dari belakang dan mencium bibir Lusi dgn semangat. Beberapa kali mereka berpindah peran hingga semua mencicipi bibir, buah dada, kemaluan dan bokong sekal Lusi. Entah sudah berapa kali Lusi klimaks, badannya terasa lemas.

Mungkin apabila tak ditopang oleh Bagas, Lusi sudah jatuh lemas. Seluruh badannya basah oleh keringat yg semakin memancarkan aroma khas yg menggoda laki – laki disekitarnya. Mereka sudah merasakan cairan kemaluan Lusi yg manis dan gurih, sudah hampir 30 menit mereka menggerayangi Lusi diruang tamu dalam posisi berdiri. hingga akhirnya Tiven mengambil gelang besi yg terikat tambang.

Kemudian dia memasangkan gelang itu dikaki kanan Lusi, kemudian Tiven menarik tambang dan memaksa Lusi yg lemah untuk melangkah. Tiven membawa Lusi ke kamarnya. Disana ada tempat tidur yg cukup luas.

Kemudian Tiven memasang gelang lagi dikedua tangan Lusi kemudian mengaitkan dgn tambang untuk menggantungkan Lusi. Kembali Lusi akan diperkosa dalam keadaan berdiri. Sekarang kondisinya lebih parah karena tangannya terikat keatas yg semakin mengekspos keindahan badannya. Ketiaknya juga menjadi daya tarik tersendiri.

– Sekitar pukul 02.00 dini hari, Bagas terbangun dari tidurnya dia merasakan ada benda kenyal dan empuk ditangannya. Ternyata itu adalah buah dada Lusi yg masih terlelap. Bagas memandang wajah Lusi yg terlelap dgn kerudung dikepalanya.

Betapa manis dan cantiknya wajah itu. Kemudian dia mulai meremas buah dada kepunyaan Lusi, tentu saja hal itu membuat Lusi terkejut dan bangun dari tidurnya. Tak hanya itu, semua yg ada disitupun turut serta terbangun bahkan Aldo yg dari semalam jemarinya berada dikemaluan Lusi langsung menyodoknya.

Jeritan dan tangisan Lusi pun kembali pecah.

“toloongg…jangaaan..saya udah cape…” rintih Lusi. Agen Domino99

Tetapi tanpa ampun mereka terus menggerayangi badannya. bahkan mereka sudah bersiap untuk memperkosa Lusi. Kali ini mereka akan main secara keroyokan. Dini hari memang waktu yg sangat menggairahkan. Mereka mengangkat badan Lusi, sementara Hendy sudah terlentang menunggu kemaluan Lusi.

“ayo cepat masukiin, kemaluan gue pengen ngebor kemaluannya lagi.” Periintah Hendy.

Kemudian mereka memapah Lusi kemudian mengarahkan kemaluan Lusi ke kemaluan Hendy. Kemudian dari arah belakang Aldo mulai mengarahkan kemaluannya ke bokong Lusi, sementara Tiven memaksa membuka mulut Lusi dan memasukan kemaluannya kesana.
Bagas mengarahkan tangan Lusi dan mengarahkan untuk mengocok kemaluannya. Mereka terus menggarap badan Lusi dan mengejar klimaks masing-masing. Sepertinya mereka tak memperdulikan kondisi Lusi yg lemas.

Kondisi pagi hari yg sepi menambah sensasi erotis dikamar itu. Selang berapa lama, Aldo mulai mencapai klimaks dibuah dada Hendy, Bagas kemudiian Tiven. Mereka saling bertukar posisi hingga akhirnya mereka lemas dan mengakhiri permainannya.

Sekarang badan Lusi kembali berlumur sperma dan keringat. Tetapi itu semua belum berakhir karena hari masih panjang dan esok adalah hari minggu. Jadi mereka masiih punya banyak kesempatan untuk meniduri Lusi.

Pagi akhirnya datang, mereka terbangun sekitar pukul 08.00. Rasa pegal dan lemas tentu melanda mereka semua, terlebih Lusi yg menjadi pelampiasan keempat laki – laki tersebut. Mereka menggendong Lusi dan membawanya kekamar mandi Tiven, kerana ukurannya yg mewah dan cukup luas, memungkinkan mereka masuk semua kesana.

Hendy mulai memutar kran shawer, air hendak mengalir mengenai badan Lusi membuat dia tersentak, mereka mengkerubuti Lusi dan berebut untuk menyabuninya.

Kerudung yg dari kemarin melekatpun mulai dicopot, sekarang nampak jelas rambut pendek sebahu Lusi yg sudah basah, kemudian Aldo mengambil shampo dan mulai mengkeramasi rambut Lusi .Tetapi tak hanya rambut yg dikepala, rambut kemaluan Lusi juga turut serta dikeramasi bahkan disela aktivitasnya,

Aldo masih sempat meremas buah dada Lusi dan memagut bibir Lusi, posisinya yg berada dibelakang badan Lusi membuat kemaluannya menempel dibokong Lusi yg sekal. Tak dapat dihindari lagi. Kemaluan Aldo pun mulai mencari lubang dubur kepunyaan Lusi untuk disodomi.

Dalam posisi berdiri Lusi kembali mengalami pelecehan seksual,bahkan sekarang Bagas mulai maju dan mengangkat kaki kanan Lusi untuk kemudian memasukan kemaluannya kelubang kemaluan Lusi.

Sekarang Lusi diapiit oleh dua orang laki – laki dibawah siraman air yg hendak sesudah Aldo dan Bagas selesai, sekarang giliran Hendy dan dino.

Badan Lusi lemas sesudah beberapa kali klimaks, andai Hendy tak menopang badannya mungkin dia sudah ambruk tak berdaya. Hendy mendapat dubur Lusi sementara dino mendapat kemaluan. Sesudah masing masing mencapai klimaks, mereka mendudukan Lusi dipinggir bath-up. Bagas mengambil cukuran jenggot kepunyaan dino hendak mencukur bulu kemaluan Lusi.

“ayo manis, dicukur dulu jembutnya biar tambah imut..hehehe..!” Kata Bagas.

Aldo dan Hendy pun membuka kaki Lusi lebar-lebar. Sementara dino mengoleskan krim disekitar kemaluan Lusi. Sekarang Bagas sudah siap untuk mencukur bulu kemaluan Lusi. Lusi yg nampak tak setuju mencoba menutup kakinya.

Tetapi pegangan Aldo dan Hendy dikakinya begitu kuat hingga membuat usahanya sia-sia. Selang satu menit, Bagas sudah selesai mencukur bulu kemaluan Lusi. Kemudian mereka memapah Lusi dan menepatkannya didepan cermin yg besar hingga membuat pantulan badannya terlihat jelas.

“gimana cantik, bagus ga hasil karyaku?” Tanya Bagas sambil mencubit kemaluan Lusi yg sekarang plontos.

Lagi-lagi Lusi hanya menangis dan meratapi nasibnya.

Sekitar pukul 09.00 akhirnya mereka selesai mandi, tetapi tak ada satu pun yg berpakaian. Semuanya masih bugil termasuk Lusi yg sekarang juga sudah tidak mengenakan kerudung lagi, bahkan badan bugil itu dibiarkan basah oleh mereka.

Kerana menurut mereka, badan Lusi menjadi semakin sexy. Dengan badan basah dan bugil, mereka membawa Lusi ke dapur mereka hendak Lusi memasak sesuatu untuk mereka. Akhirnya Lusi memasak nasi goreng untuk mereka, disela-sela aktivitasnya memasak, mereka juga bergantian jongkok dibawah Lusi untuk menjilati kemaluannya dan memainkan klitorisnya dgn jemari mereka. Tak jarang, sewaktu mencapai klimaks Lusi merasa lemas dan hampir terjatuh. Aldo dan teman-temannya juga bergantian mengemut buah dada Lusi .

Sesudah makanan siap, mereka memapah Lusi dan membaringkannya dimeja makan. Disekeliling Lusi ditaruh berbagai lauk pauk, bahkan Aldo menaruh ice cream di kemaluan, buah dada dan perut Lusi.

Sesudah itu, dia juga menuangkan buah dada kental manis disekujur badan Lusi dari kepala sampai kaki.

Tentu saja ini terasa amat menyiksa bagi Lusi, kerana dia harus menahan dinginnya ice cream di daerah sensitifnya.

Tetapi tak demikian dgn ke empat laki – laki yg ada bersama Lusi, disela-sela mereka menikmati makanan, mereka juga menikmati ice cream serta buah dada kental manis yg berada dibadan Lusi .

“wah, ini ice cream terenak yg pernah gue rasain. Ice cream rasa kemaluan!” Komentar Hendy.

“apalagi ini, buah dada rasa buah dada hahahaha!” Sambung Bagas yg sedang menjilati buah dada kental manis yg berada di buah dada Lusi.

Selesai makan, mereka mempersilahkan Lusi untuk makan, tetapi kali ini menunya khusus. Mereka mencampur nasi yg akan dimakan oleh Lusi dgn sperma mereka berempat.

“ayo, sarapan nasi campur peju pasti sehat!” Celoteh Tiven.

Lusi juga tak boleh turun dari meja,dia harus makan dalam posisi merangkak seperti anjing.

Tentu saja Lusi merasa terhina dan sedih mendapatkan perlakuan tersebut.

“tolong hentikan, kapan kalian akan melepaskanku?” Tanya Lusi lirih.

Baca juga : Cerita gairah Perawan Semok Lagi Galau

Tetapi tak ada satupun yg menjawab. Tiven dan Aldo yg duduk disebelah kanan Lusi langsung meremas buah dada Lusi yg menggantung dgn indah sementara Bagas dan Hendy dibuah dada satunya lagi.

Sesudah itu, Hendy bangkit dan mengambil sesuatu dilemarii es. Ternyata dia mengambil dua batang mentimun, langsung tia mengangkat satu kaki Lusi dari samping dan memasukan batang mentimun itu kekemaluan Lusi. Tentu saja hal itu membuat Lusi kaget dan memekik.

“aaaaawww…..aaahhhh…..apa yg kalian lakukan?” Pekiik Lusi .

Kembali kemaluan Lusi merasa amat di hendak, dia juga merasakan sakit karena kemaluannya yg masih kering dan tekstur timun yg tidak halus. Aldo mulai tertarik akan hal tersebut lalu mengambil sebuah wortel dan langsung memasukannya keliang dubur kepunyaan Lusi.

Sementara Lusi yg belum menyelesaikan makannya dipaksa mengulum batang kemaluan kepunyaan Bagas. Sementara Tiven menikmati kedua buah dada Lusi yg menggantung bebas. Sesudah beberapa menit, cairan kemaluan Lusi mulai mengalir, kemudian Hendy mencabut timun yg berada didalam kemaluan Lusi dan memaksa Lusi untuk memakannya.

“ayo maniis, rasakan mentimun rasa kemaluan dan peju!” Periintah Hendy dgn sedikit memaksa.

Tak hanya itu, Aldo juga memaksa Lusi untuk memakan wortel yg tadi dimasukan kelubang dubur Lusi.

Sesudah selesai, mereka kembali berpindah tempat, kali ini mereka menuju keruang tengah. Bagas yg menggendong Lusi didepan tak mau kehilangan kesempatan dia memasukan kemaluannya ke kemaluan Lusi dalam posisi berdiri dan berjalan.

Buah dada Lusi bergesekan dgn dada Bagas yg berbulu, sesampainya diruang tamu, Bagas yg belum klimaks langsung memepet badan Lusi ditembok kemudian dia semakin cepat menggenjotnya. Akhirnya Bagas klimaks juga dia langsung lemah dan menjatuhkan Lusi dari gendongannya, Lusi pun langsung duduk tak sanggup berdiri karena kaki yg sudah lemas.

Hendy menyeret badan Lusi dan disuruh melakukan oral sex kepada mereka semua yg sekarang sudah duduk disofa panjang.

Tanpa pilihan Lusi melakukan hal tersebut sambil terkadang juga disuruh mengocok batang kemaluan mereka.

Tak hanya dimulut, mereka juga mengeluarkan sperma diluar yg mengenai rambut, wajah, leher serta buah dadanya.

Sesudah selesai Hendy mengangkat badan Lusi dan mendudukannya diatas kemaluannya. Dia menggenjot dgn penuh semangat, buah dada Lusi yg berguncang membuat Hendy gemas kemudian meremasnya dan terkadang menggigit puting Lusi .

“aw…sakiiiiiiiitt….!” Rintih Lusi yg merasa Hendy meremas buah dadanya begiitu keras.

Sesudah klimaks, Lusi harus melayani Aldo dan Tiven sementara Bagas sudah mendapat jatah pertama.

Sesudah selesai semua, Lusi pun lemas badan bugil dan seksinya sekarang tergolek lemah dikarpet, badannya penuh dgn sperma dan bekas merah, terutama dibagian buah dadanya. Merekapun terus menggilir Lusi sampai malam, kadang diruang tamu, didapur, tangga dan berbagai tempat dirumah itu.

Mereka juga sempat mendandani Lusi menggunakan seragam smu, kerana badan dan wajahnya yg imut Dia masih terlihat pantas mengenakan seragam smu. Sementara mereka berempat berperan sebagai gurunya.

Lusi kembali digenjot bergilir dgn kemeja putih dan rok abu-abu masih melekat pada dirinya. Sesudah cukup puas memperkosa dan menyiksa Lusi, akhirnya mereka mengantarkan Lusi kembali ke kost-annya.

Sejak waktu itu, mereka bebas menikmati badan Lusi dimanapun kapanpun. Bahkan mereka sempat mengeroyok Lusi di toilet kampus. Lusi pun harus siap melayani mereka baik semua ataupun perorangan. Itulah sekelumit kisah wanita cantik nan imut yang mengalami nasib tragis.

Sabtu, 25 April 2020

Cerita gairah Perawan Sepupuku Kerenggut

TypeSex69 - Sebagai remaja yang sering berkumpul dengan teman-teman yang sering bermain sex layaknya dalam cerita seks, akupun akhirnya menginginkan menikmati permainan sex seperti cerita mereka, namun aku masih malu jika harus melakukan hal itu dengan pacarku yang masih satu kelas juga denganku di sekolah yang sama. Dia juga masih seumuran denganku yakni 18 tahun. Namaku Susan dan pacarku Tysen kami menjalin hubungan sudah 6 bulan lamanya.

Tapi tidak pernah melakukan adegan layaknya cerita seks yang sering menjadi perbincangan teman-temanku, karena Tysen memang begitu pendiam di tambah dia memang tidak suka bergaul seperti gadis-gadis lainnya tapi aku begitu menyukainya karena dia begitu cantik dan juga pintar, karena aku memang suka sama cewek yang memiliki otak pintar.

Selain dekat dengan pacarku aku juga dekat dengan sepupuku Lina namanya, dia seumuran denganku tapi sekolah kami beda. Lina sering bermain di rumahku bahkan dia sering menginap pula, Lina mempunyai wajah yang begitu cantik bahkan banyak dari temanku yang tertarik padanya dan sering pula mereka mereka titip salam buat Lina sepupuku yang cantik dan seksi itu.

karena memang sudah aku anggap saudara sendiri maka aku begitu dekat dengan Lina malah dia sering tidur di kamarku. Dan orang tuaku menganggap hal itu biasa saja karena memang dari kecil aku begitu dekat dengan Lina sampai akhirnya aku tidak menyangka kalau akhirnya aku akan melakukan adegan dalam cerita seks dengan Lina yang notabene adalah sepupuku sendiri.

Baca juga : Cerita gairah Perawan Semok Lagi Galau

Kejadian itu bermula ketika kami sedang bermalas malasan tiduran di kamarku sambil membuka laptop. Sampai akhirnya aku membuka situs cerita seks, kamipun membacanya bersama dan entah siapa yang memulai kami mendekat perlahan sampai akhirnya bibir kami sudah saling mengulum dengan mesranya. Dan tidak perlu waktu lama akhirnya kamipun sudah dalam keadaan telanjang bulat.

Dengan lembutnya aku berbisik pada Lina karena aku lihat dia masih gugup sedangkan aku sudah dalam keadaan sange sekali ” Tenang Mer nggak ada siapa-siapa kok. ” Kataku dengan lembutnya kemudian aku mendekatkan bibirku kembali pada bibir Lina layaknya pemain dalam cerita seks aku melumat bibir Lina dan aku mainkan lidahku dalam mulutnya yang begitu merekah.

Kemudian tanganku mulai menggerayangi tubuhnya yang sudah telanjang bulat, sampai akhirnya aku lumat juga teteknya ” Ooouugghh Susan aaagggghhh nik mat. aaaagggghh terus. aaaggggggghhh. uuuugghhhh. ” Desah Lina saat itu dan hal itu membuatku semakin aktif memainkan lidahku dalam teteknya, dengan tanganku yang sebelahnya aku pilin puting Lina.
Diapun semakin menggelinjang manja sambil terus mendesah layaknya pemain cerita seks ” Ooouuugghhh ooooouuugghhhh aaaaghhhh..

terus.. Susan.. aaagggghhhh. ” Desah Lina semakin menjadi dan akupun memberinya sedikit sentuhan yang membuatnya kelimpungan bahkan dengan jelas dia memintaku untuk segera naik ke atas tubuhnya yang mulai memanas. Namun aku tidak mengindahkan permintaan Lina malah aku semakin menyusuri bagian bawah tubuh Lina.

Aku kecup setiap lekuk tubuhnya sampai akhirnya aku temukan memek Lina masih dalam keadaan ranum dengan rambut halus di sekitarnya, aku daratkan bibirku pada memeknya sampai akhirnya dia menggelinjang sambil mendorong kepalaku karena tidak kuat dengan permainan ini.

Tapi aku pegang dengan kuat pinggangnya dan melumat habis memek Lina, aku lihat dia mendesah berulang kali dan juga menggelinjang bagai cacing kepanasan yang siap untuk di perlakukan apa saja. Kemudian aku menemukan klitorisnya dan aku lumat juga sesekali aku hisap klitoris Lina hingga akhirnya lama-kelamaan aku merasakan kalau memeknya yang awalnya kering.

Baca juga : Sahabatqq Agen Domino QQ Domino 99 dan Poker Online Aman dan Terpercaya

Akhirnya basah juga mungkin dia sudah merasa horny dengan permainan lidahku dalam memeknya itu. Tatkala aku hisap memeknya diapun menggelinjang ” Ooouughh… Susan… aaaaggghhh… nikmat… ya… aaaagghh….. aaagggghhhhh…… ” Dan akupun tidak tahan juga untuk segera menuntaskan permainan ini, dengan kontol yang sudah siap mengacung dari tadi. Akupun merangkak dan menindih tubuh Lina lalu aku acungkan kontolku pada lubang memek Lina namun meleset dari perkiraanku.

Karena beberapa kali aku coba namun tidak bisa juga padahal akupun sudah melakukan dengan sekuat tenaga namun yang ada Lina merintih bahkan dia menjerit keras ketika aku paksa kontolku masuk dalam memeknya sampai akhirnya aku merasa capek juga. Agen Domino99

Namun Lina memberika semangat padaku ” Ayo Susan coba lagi siapa tahu bisa… ” Aku menatap mata Lina dan berbisik lirih padanya ” Apa kamu belum melakukan ini sebelumnya … ?” Bukannya menjawab Lina malah menangis sambil berkata ” Kamu pikir aku cewek apaan sembarangan melakukan hal ini… ” Kasihan juga mendengarnya mengucapkan kata itu.

Akhirnya akupun kembali mencoba memasukkan kontolku dengan perlahan namun aku tuntun kontolku dengan tanganku. Dan setelah beberapa kali akhirnya masuk juga kontolku dengan perlahan aku gerakan pantatku sambil terus menatap wajah cantik Lina, sampai akhirnya aku semakin cepat juga bergoyang malah kini aku yang mengerang karena nikmatnya dalam kontolku.

Aku bergoyang layaknya dalam cerita seks dan mengerang ” Aagghh… yaaaaaaccchhhh… yaaaaaacchhh… nik.. mat.. say… aaaaggghh…. aaagggghh… ” Desahku sambil terus menggoyang pantatku dan aku lihat Lina juga sudah melupakan kesedihan dari perkataanku dia mendesah sambil memejamkan matanya menikmati gerakan pantatku di atas tubuhnya.

Sampai akhirnya akupun merasakan semakin panas kontolku, dan bergerak dalam memek Lina. Tidak lama kemudian aku memuncratkan spermaku dalam memek Lina dan aku rasa dia juga begitu menikmatinya ” Sayang… aaaaggggghhh… aaaaaggggggghh… aaaggghh…. ” Tubuh kami berdua benar-benar terkulai lemas tapi aku peluk dengan mesra tubuh Lina tanpa takut ketahuan orang tuaku.

Jumat, 24 April 2020

Cerita gairah Perawan Semok Lagi Galau

 Sahabatqq Agen Domino QQ Domino 99 dan Poker Online Aman dan Terpercaya
TypeSex69 - Cerita ini bermula waktu jumat malam sabtu sekitar jam setengah 12 malam. Tiba-tiba aku menerima telepon dari Lia, teman kuliahku dulu. Udah lama aku gak denger kabar dari. Dulu aku sering jalan bareng sama dia dan anak-anak dari jakarta. Biasalah, waktu di kampus kan kita primodial banget

Tapi gak ada ruginya temenan sama Lia kok, orangnya cantik, tinggi semampai, body aduhai dan yang terakhir yang aku suka banget dari Lia adalah rambutnya. Dari awal kuliah sampe selesai rambut Lia yang hitam legam itu selalu panjang. Apalagi kalau ditata sedikit menggelung, hmmm aku selalu nganggep dia barbie doll banget

“Halo Lia? ada apa nih, tumben nelpon aku. Malem-malem lagi !” tanyaku.
“Can, bisa jemput aku di XXX gak ?” tanyanya sambil menyebut salah satu tempat hiburan malam yang cukup ternama di kota bandung.
“Ha ? Kamu ada di Bandung ? Bukannya kamu di jakarta ? Terakhir aku denger kamu dah kerja di Jakarta ?” tanyaku heran, ngapain malem-malem Lia tiba-tiba ada di Bandung.

“Can ceritanya entar aja deh, sekarang please jemput aku. Dah malem banget nih” rajuk Lia padaku sedikit memelas.
“Ok deh, kamu tunggu sebentar, aku jemput sekarang, 10-15 menit deh” jawabku. Kemudian aku bersiap-siap mengeluarkan mobil untuk menjemput Lia.

Dalam perjalanan pikirannku penuh dengan pertanyaan. Pertanyaan terbesar tetap saja, ngapain Lia melem-malem ada di tempat hiburan malam di Bandung, sendirian lagi. Yang lebih aneh kenapa minta jemput sama aku? makin aneh !, Sesampainya di tempat hiburan malam tersebut, aku memarkir mobilku. Setelah turun, aku segera menemukan Lia sedang berdiri di pintu masuk. Kondisinya agak aneh.

“Halo Lia! Sendirian ?” tanyaku. “Iya Can..” jawabnya lemah. Matanya kelihatan merah sekali.
“Lia. kenapa nih ada disini ? Hmm.. sorry ya, kamu mabuk ya ?” tanyaku menyelidik.
“Can bisa kita berangkat sekarang gak ? gak enak nih diliatin sama orang-orang” ajaknya. Aku melihat sekeliling, memang sih beberapa security dan pengunjung yang baru datang memperhatikan kita dengan tatapan aneh.
“Oke deh, ayo. Mobilku kesebelah sana.” ajakku ke Lia untuk naik ke mobil.

Setelah menghidupkan mobil dan mengemudikan keluar areal parkir, aku bertanya ke Lia“Mau kemana nih Lia?” tanyaku. “Kemana aja deh Can” jawab Lia yang duduk disebelahku.
“Kamu nginep dimana ?” tanyaku. “Belom punya tempat nginep” jawabnya singkat. “Loh, gimana sih. Dah malem banget loh Lia, aku anter cari hotel ya” tawarku.
“Can aku boleh nginep tempat kamu gak. Semalem aja, aku lagi butuh ditemenin nih” pintanya. “Kamu gak pa-pa nginep ditempat aku ? Rumah kontrakan aku kecil loh, berantakan lagi. Biasa, rumah bujangan” jawabku sambil tersenyum. “Aku dah tahu kamu emang berantakan dari dulu” jawabnya tersenyum kecil. Akhirnya dia tersenyum juga

“Ya udah kita pulang aja ya, kayaknya kamu juga dah cape banget.” ajakku. “Dari Jakarta kapan ?” tanyaku. “Tadi sore” jawab Lia. “Jadi dari jakarta kamu langsung ke xxx ?” tanyaku heran. Dia cuma tersenyum kecil. Dasar nakal !
“Sorry nih Lia, kamu lagi ada masalah ya ?” tanyaku. Dia terdiam sejenak, kemudian menjawab “Ya gitu deh.” jawabnya. “Boleh aku tau gak masalahnya sampe kamu jadi kayak gini” tanyaku lagi. “Can boleh gak nanya dulu gak ? Please…” pintanya. “Aku cuma butuh ditemenin sekarang, tapi janji aku ceritain, kamu kan orang yang jadi repot gara-gara masalahku ini” lanjut Lia. “OK deh, kalo kamu lagi gak pengen ngomongin, aku gak bakal nanya lagi” jawabku.

Sesampainya dirumahku, ternyata Lia gak ada persiapan apa-apa untuk pergi ke bandung, dia cuma membawa tas kecil yang berisi dompet dan peralatan kosmetik. “Lia pake bajuku aja deh, baju kamu kan dah kotor dipake perjalanan” kataku sambil memberi Lia bajuku yang paling kecil dan celana pendek berkaret. “Ok deh” jawabnya menerima baju tersebut. Kemudian Lia masuk kekamar mandi membersihkan badan dan berganti pakaian. Sementara aku membersihkan kamarku untuk ditempati Lia dan aku menggelar kasur di ruang tamu untuk tempat aku tidur. Aku memang punya kasur cadangan untuk persi kamu tidur di kamar aku aja ya, tuh aku dah siapin” kataku ke Lia. “Aduh sorry Rian, aku jadi ngerepotin banget” katanya. “Trus kamu dimana ?” tanya Lia. “Tuh di ruang tamu, aku punya kasur cadangan kok” jawabku.

“Kamu dah makan malem ?” tanyaku. “Udah, pake beberapa gelas bir” jawabnya sambil ketawa. “Dasar kamu… Ya udah aku punya french fries sama nugget, mau aku gorengin gak ?” tawarku. “Bolehlah, dari pada gak ada apa-apa” jawabnya sambil tertawa kecil. Akhirnya aku memasakkan dia kentang goreng, nugget dan sosis, emang cuma ada itu di kulkasku. Aku juga membuatkan dia teh hangat. Setelah makan dan minum, terlihat Lia agak segaran dikit.

“Ya udah Lia, kamu tidur aja sekarang, udah jam setengah 2 nih” kataku. “Lagian aku juga dah ngantuk banget” lanjutku. “OK deh” jawab Lia yang kemudian beranjak masuk ke kamar, sebelum masuk dia sempat ngelambain tangan ke aku sambil tersenyum. Dasar nih orang, ngerepotin tanpa perasaan

Kemudian aku rebahan di kasur dan menyalakan televisi. Tv memang ada di ruang tamuku. Aku mengecilkan suaranya supaya tidak mengganggu Lia. Walaupun aku dah ngantuk, tapi susah sekali aku memejamkan mata.

Sekitar 15 menit kemudian, Lia keluar dari kamar an menghampiri aku. “Ada apa Lia? butuh sesuatu ?” tanyaku. Lia cuma diam tapi kemudian rebahan disampingku, bahkan dia menarik selimut yang aku pakai supaya dia kebagian. “Kan aku dah bilang Can, aku lagi butuh ditemenin. Aku boleh tiduran disini gak ? Aku masih pengen ngobrol-ngobrol dulu sama kamu” kata Lia. “Tapi Lia, kita kan beda” jawabku. “Beda gimana ?” tanya Lia yang sudah rebahan disebelahku. “Ya kamu kan cewek, aku cowok, trus kita dah sama-sama dewasa, apa kamu gak takut” tanyaku. “Hmmm.. masa sih kamu mo nyakitin aku ? Setau aku dari dulu kamu kan baik sama aku Can.” jawab Lia. Aku cuma menarik nafas, pikirku mungkin aku baik sama dia, tapi kan aku juga cowok biasa, mana ada cowok yang gak pusing ada cewek cantik tidur disebelahnya

“Ya terserah kamu aja sih, walau menurutku agak aneh. Tapi berhubung kamu sedikit mabuk wajarlah” kataku. Lia cuma tersenyum kecil. “Lia, ngapain kamu ada di Bandung, trus dari sekian banyak orang di bandung kenapa sih kamu minta aku yang jemput ?” tanyaku. “Gak tau Can. Dipikiranku cuma ada kamu yang bisa aku percaya dan aku repotin” jawabnya. Aku tersenyum kecil, sialan nih cewek, di baikin malah manfaatin. “Inget waktu kuliah dulu ga Can, kamu kan bantu aku terus” lanjut Lia. Aku terdiam mengingat masa lalu, memang sih Lia dulu gak semangat banget kuliahnya, kalo gak dibantu mungkin gak selesai.

“Inget waktu skripsiku dulu gak ? Kan kamu banyak banget bantu aku” lanjut Lia. “Kayaknya aku gak bantuin deh, tapi ngebuatin” jawabku sambil tertawa. “Ye… tapi kan aku dah bayar pake makan-makan” jawab Lia sambil memukul lenganku. “Masa sih bayarnya cuma makan-makan” jawabku sambil terus tertawa. “Jadi dulu gak iklas nih” tanya Lia cemberut. “Ya iklas lah, namanya juga temen” jawabku. kami berdua tertawa.

“Lia, seinget aku, kamu dulu cewek baik-baik banget deh. Walau kamu trendi abis, selalu gaya, tapi gak pernah aneh-aneh. Tapi coba liat sekarang, tiba-tiba dateng ke bandung, mabok, trus nginep di tempat cowok lagi” kataku. Lia cuma terdiam sambil memandangi cincin yang dipakai di jari manisnya. Kemudian dia melepas cincin itu dan meletakkannya di lantai. “Ini gara-gara tunangan gue Can” kata Lia lirih. “Jadi kamu dah tunangan ?” tanyaku. Lia cuma mengangguk kecil. “Dulu..” jawabnya singkat. “Kok dulu ?” tanyaku heran.

“Sampe siang tadi sih Can. Hari ini kan libur, maksud aku sih mau istirahat aja dirumah. Tapi tiba-tiba tunanganku dateng sama seorang cewek. Dia mo mutusin tunangan kita. Dia mo nikah sama cewek itu minggu depan Can, cewek itu dah hamil” kata Lia sambil terisak. “Oh gitu” jawabku prihatin. “Masalahnya dia udah ngelamar aku Can, tanggal pernikahan juga udah ditentuin, persiapan juga udah dimulai” lanjut Lia dengan tangisnya yang menjadi. “Mau bilang apa coba aku sama keluargaku Can, aku malu banget” lanjut Lia menangis.

“Ya mo gimana lagi Lia, masalahnya emang berat banget” kataku kemudian memeluk dia. Lama sekali Lia menagis dipelukanku. Aku gak bisa banyak komentar, emang masalahnya pelik banget sih. Setelah tangis reda, pelukan kami lepaskan, aku dan Lia rebahan saling bersisian kembali.

“Mungkin emang dia bukan jodoh kamu Lia.” kataku ke Lia. “Iy sih, tapi masa sih dia ninggalin aku gitu aja” jawab Lia. “Abis mo gimana lagi Lia? Anak yang dalam kandungan cewek itu gimana ? Kan harus ada yang tanggung jawab” jawabku. “Kalo misalnya kamu maksain nikah sama dia, apa kamu mau seumur hidup tersiksa mengingat cowok yang kamu nikain ternyata gak bertanggung jawab sama darah dagingnya sendiri”

“Iya juga sih. Kalo aku jadi cewek itu, aku pasti juga nuntut tanggung jawab” kata Lia. “Ya masih untung lah mantan tunangan kamu masih mau tanggung jawab” kataku.
“Sebenernya dia dulu pernah minta ML sama aku, tapi aku tolak Can. Mungkin kalo dulu aku kasih enggak jadi begini kejadiannya” kata Lia blak-blakkan. “Walaupun demikian Lia, menurut aku gak bisa jadi alasan terus dia selingkuh dan ngehamilin cewek laen” Kataku.

“Dasar cowok, kenapa sih pikirannya seks melulu” kata Lia sedikit meninggi. “Emang tuh, makanya aku gak mau pacaran sama cowok” jawabku sambil tertawa. Lia ikutan tertawa. “Rian, kamu dah pernah ML gak ?” tanya Lia menyelidik. Aku cuma tersenyum kecil. “Kok gak jawab ? dah pernah ya ?” tanya Lia dengan sangat ingin tau. “Tuh kan diem aja, berarti dah pernah. Dasar cowok sama aja, pikirannya gak jauh-jauh dari selangkangan” kata Lia sambil memukuli dadaku.

“Ya walaupun dah pernah tapi aku kan gak ngelingkuhin tunanganku dan ngehamilin cewek laen” jawabku menggoda Lia sambil tertawa. “Sama aja, dasar cowok. Brengsek semua” kata Lia sambil mengubah posisi yang awalnya menghadapku menjadi menghadap keatas. Aku masih tertawa. “Can emang ML enak banget ya, kok banyak banget sih yang belom nikah tapi dah ML, sampe hamil lagi” tanya Lia. “Enggak Ra, ML sakit banget, makanya aku gak mau lagi” jawabku becanda. Lia mencubit pinggangku. “Ihh… ditanya serius malah becanda” kata Lia.

“Abis kamu pake nanya sih. Ya pasti enak lah, kalo enggak kenapa semua orang pengen ML dan jadi ketagihan lagi” Kataku. “Mungkin kalo ML gak enak manusia udah punah kali. Gak ada yang mau punya anak kalo MLnya ga enak ato sakit” kataku bercanda. Lia cuma ketawa kecil. “Emang enaknya kayak gimana sih” tanya Lia. Aku terdiam sejenak. “Gimana ya Lia, aku susah untuk neranginnya, tapi emang ML kegiatan paling enak dari semua kegiatan. Entar kamu juga ngerti kok kalo udah ngalamin” jawabku.

“Hmm… enaknya kayak coklat gak ?” tanya Lia semakin aneh.. “Gimana ya Lia, kalo kita makan coklat kan rasa enaknya konstan, sebanyak yang elo makan ya enaknya kayak gitu aja. Tapi kalo ML enaknya ada tahapannya. jadi enaknya berubah-ubah tergantung tahapnya, kayak ada sesuatu yang dituju, ya orgasme itu” jawabku.

“Emang orgasme itu kayak apa sih ?” tanya Lia lagi. “Aku gak ngerti orgasme cewek ya, tapi kalo dicowok sih orgasme biasanya barengan sama keluarnya sperma. Dicewek kayaknya sih mirip, abis kalo cewek udah orgasme biasanya vaginanya banjir lendir” jawabku. “Gitu aja ?” tanya Lia. “Ya enggak lah” jawabku. “Kalo dah orgasme badan rasanya rileks banget, kaya diawang-awang gitu deh sangking enaknya”. lanjutku.

“Jadi mau..” kata Lia dengan muka pengen. Aku mendorong jidat Lia sambil berkata “Udah tidur sana, pikiran kamu dah kacau tuh”, walaupun sebenarnya aku juga jadi mau.. “Tapi bener Can, aku jadi mau. Kamu mau gak ?” tanya Lia. Aku cuma diam. “Kenapa Can, aku kurang cantik ya ? ato aku kurang seksi sampe kamu gak mau ?” tanya Lia.

“Bukan begitu Lia. Kamu tuh lagi mabok, belom sadar bener. Pikiran kamu jadi kacau. Mendingan kita tidur aja deh, dari pada ngelakuin sesuatu yang mungkin nanti kita seselin besok pagi.” kataku. Lia mengangguk kecil. “Ya udah, kita tidur. Tapi sebelum tidur aku boleh peluk kamu gak ? Sekali aja..” tanya Lia. Aku memandangi Lia kemudian memeluknya. Lia melingkarkan tangannya dileherku sedang aku memeluk pinggang langsing Lia. Paha Lia menjepit pahaku diselangkangannya.

“Ma kasih ya Can, kamu selalu bantu aku kalo aku ada masalah” kata Lia. “Iya, iya, sekarang kamu tidur istirahat, biar pikiran kamu tenang besok” kataku sambil mengelus-elus rambutnya. Kemudian aku mengecup kening Lia. Pelukan Lia makin erat, aku melanjutkan mengelus-elus rambutnya, kadang aku mengelus punggungnya.

“Can cium lagi dong” kata Lia. Aku mengecup keningnya lagi. “Bukan disitu” kata Lia lagi. “Disini ?” kataku sambil menunjuk pipinya, kemudian aku mengecup pipi yang merona merah itu. “Bukan disitu” kata Lia lagi sambil menutup mata dan memajukan bibirnya. Wah si Lia bener-bener menguji imanku. Sebenarnya aku dah nafsu banget dari tadi, tapi dalam hatiku aku gak mau manfaatin cewek yang lagi gak 100% sadar. Agen Domino99

Aku kecup bibirnya. Tapi setelah kukecup Lia masih menutup mata dan menyorongkan bibirnya ke aku. Aku kecup sekali lagi, kali ini agak lama. Lia bereaksi dengan ikut menghisap bibirku. Aku lepas ciumanku, kemudian aku memandang Lia yang sedang melihatku dengan penuh harap. Well… wtf lah, aku gak peduli lagi, akhirnya aku cium Lia dengan buas. Aku mencium Lia dengan menghisap bibir bawahnya, Lia membalasnya dengan menghisap bibir bawahku. Kadang-kadang aku masukkan lidahku ke mulutnya. Awalnya Lia gak bereaksi, tapi lama-lama saat lidahku masuk dia menghisap kencang, kadang-kadang Lia gantian memasukkan lidahnya kemulutku.

Selama ciuman, aku mengelus rambut Lia, kemudian elusanku turun ke punggungnya, turun lagi ke pinggangnya. Kemudian aku memberanikan diri untuk meremas pantatnya. Lia melenguh kecil “Uhh….” sambil menekan selangkangannya kearah selangkanganku. Setelah beberapa kali mengelus bagian belakang sampai meremas pantatnya, aku meremas dadanya. Hmmm… payudara Lia mantap sekali. Besar sekali dibandingkan dengan tubuhnya. “Hmm… Hgmmm.. Hgmmm” lenguh Lia karena payudaranya diremas-remas olehku, dengan tidak melepaskan ciumannya.

Birahi memuncak saat meremas-remas sepasang daging kenyal Lia. Kemudian aku mengelus punggung Lia kembali. Kali ini aku masukkan tanganku kedalam kausnya dan mengelus punggungnya langsung dikulit. Shit, ternyata Lia tidak pakai bra, pantas saja tadi waktu payudaranya aku remas dari luar terasa kenya sekali. Saat aku mengelus-elus punggungnya, aku elus juga bagian samping tubuhnya sehingga panggkal payudara ikut terelus. Sepertinya Lia sangat menikmati elusanku, kemudian dia memagang tanganku dan mengarahkan tanganku agar meremas-remas payudaranya. Gila, asik banget payudaranya. Payudaranya mancung kedepan dengan pentil yang besar !

Aku sangat menikmati meremas-remas payudara Lia, terkadang aku memainkan pentilnya. Sepertinya Lia juga sangat menikmatinya, tubuhnya bergetar sambil mengeluarkan lenguhan-lenguhan kecil “Uggrhh….ugrh….” Pahaku yang dijepit diantara selangkangan sengaja aku gesek-gesekkan ke memeknya supaya Lia makin terangsang. Lia meresponnya dengan ikut menekan-nekan memeknya lebih kuat ke pahaku. Kalau aku berhenti menggesekkan pahaku, maka Lia menggerak-gerakkan sendiri pinggulnya.

Tangan kananku kembali meremas pantat Lia. Kali ini aku masukkan tanganku ke celananya. Berhubung dia pakai celana berkaret, aku dengan mudah memasukkan tanganku. Ternyata Lia juga tidak memakai celana dalam. Aku dengan mudah meremas pantat bulat itu. Setiap aku meremas pantatnya, Lia makin menekan memeknya ke pahaku. Aku mencoba untuk memegang memeknya dari belakang. Saat tersentuk, tubuh Lia seperti tersetrum, sambil melenguh “Uhh….”. Hmmm… ternyata Lia benar-benar terangsang, memeknya sudah sangat basah.

Sekarang aku memegang memeknya dari depan. Dan mulai mengelus-elus bibir luar memek Lia yang sudah banjir itu. Lia melepaskan ciumanku. Sekarang setiap aku menggosok bibir luar vaginanya, Lia memekik kencang “Ohgh….Ohgh…. Ohgh…..”. “Enak Can, enak banget. Kamu ngapain aku, kok enak banget sih” kata Lia sambil merem melek. Dengan jari tengahku aku mencari klentitnya, kemudian aku usap perlahan. “Akhhh…” teriak Lia saat klentitnya aku usap. Kemudian Lia menahan tanganku, sepertinya dia tidak kuat kalau klentitnya diusap terus.

Akhirnya aku telentangkan Lia. Kemudian aku membuka kaos yang dikenakan Lia sehingga Lia 1/2 bugil sekarang. Aku buka paha Lia lebar-lebar dan aku tempatkan tubuhku diantara selangkangannya. Sasaranku berikutnya adalah payudaranya. Sekarang aku menjilati pentil payudara kanannya. Tubuh Lia begerak-gerak keenakan, sepertinya dia suka sekali aku menjilati dan menghisap-hisap pentilnya. Kadang Lia menyatukan kedua payudaranya agar lebih maju. Aku berhenti sebentar, memandangi Lia. Sebenarnya aku ingin sekali membuka celana Lia dan menusuk-nusuk memeknya dengan penisku. Tapi aku sedikit ragu.

“Can, setubuhin aku dong, aku dah gak tahan nih” kata Lia sambil memandangku penuh harap. Perkataan Lia seperti menghapus keraguanku entah kemana. Aku menari celana Lia dengan mudah, apalagi Lia membantu dengan mengangkat pantatnya. Kemudian aku berdiri, membuka kaos dan celanaku, shinga sekarang aku dan Lia sama-sama bugil. Sesaat aku memandang tubuh Lia. Badannya yang langsing tinggi dibalut dengan kulit putih mulus, ditambah payudara besar didadanya. Kakinya yang panjang dan jenjang memiliki betis seperti bulis padi. Aku ternganga sesaat apalagi saat melihat vaginanya yang diliputi bulu hitam titis diantara pahanya yang sudah terbuka lebar.

Baca juga : Sahabatqq Agen Domino QQ Domino 99 dan Poker Online Aman dan Terpercaya

“Kok cuma diliatin ?” tanya Lia. Aku terseyum kemudian menempatkan tubuhku diantara selangkangannya. AKu cium Lia sekali lagi, dia membalasnya dengan cukup buas, kemudian ciumanku turun ke payudara besarnya. Aku cuma mau memastikan Lia cukup terangsang sebelum aku menembus memek perawannya. Sat mencium penisku menggesek-gesek memeknya walaupun belum masuk. Aku posisikan tubuhku dan menuntun penisku ke memeknya. “Lia, pertamanya sakit, tapi entar enak kok” kataku. “Iya Can gue juga sering denger”. jawab Lia. Aku mulai mendorong penisku kedalam memek Lia. Lia hanya memandangku sambil menggigit bibirnya.

Saat penisku sudah masuk 1/2 Lia memekik “AKhh…sakit Can” . Aku berhentikan sebentar penisku. Setelah selang beberapa saat aku goyang sedikit penisku kemudian aku dorong lagi sampai full. “Aduh Can sakit banget” kata Lia memelas. “Tenang Lia, paling sakitnya sebentar, nanti juga enak” kataku menenangkan. “Enggak Can, sakit banget, bisa elo cabut dulu gak” pinta Lia sambil menahan sakit. Aku juga gak tega melihatnya akhirnya aku cabut penisku. Saat dicabut penisku diselimuti darah perawan Lia. Dari vaginanya juga aku melihat darah mengalir. Hmmm… memang lebih banyak daripada darah perawan yang pernah aku liat.

“Can kok berdarah sih ?” tanya Lia panik. “Itu namanya darah perawan sayang. Selaput dara kamu dah pecah” jawabku. “Aku mo kekamar mandi dulu Can, mo bersihin dulu” kata Lia. Aku mengantarkan Lia kekamar mandi dan menungguinya dari luar, untuk memastikan Lia gak apa-apa. Setelah Lia keluar dari kamar mandi, vaginanya sudah bersih. Tapi nafsuku sudah turun, sepertinya nafsu Lia juga sudah turun. Akhirnya kami hanya rebahan saling berdampingan, masih bugil.

“Can kok sakit banget ya” tanya Lia. “Iya lah Lia, itu kan pertama kalinya kamu, memek kamu masih sempit ditambah ada selaput dara” jawabku. “Masih mau lanjut gak Lia?” tanyaku pada Lia. “Mau Can, tapi pelan-pelan ya” jawab Lia.

Akhirnya Aku tempatkan tubuhku diatas tubuhnya lagi. Aku mulai menciumi tubuh Lia. Dari bibirnya, pipi, leher dan payudaranya. Aku seperti gak puas-puas menciumi dan menjilati tubuh mulus yang masih sekel itu. Kadang tanganku mengelus memeknya. Aku memang tidak berencana mencium vaginanya, takutnya dia shock dan merasa jijik, bisa batal orgasme malam ini

Setelah Lia sudah cukup terangsang, aku arahkan penisku ke vaginanya. Kali ini Lia tidak terlihat tegang seperti waktu yang pertama. Aku dorong penisku masuk. “Heghh..heghmm…” lenguh Lia saat penisku masuk. Kali ini vaginanya tidak terlalu sulit dipenestrasi, mungkin karena tidak tegang sehingga cairan vaginanya cukup. Aku dorong penisku sampai mentok. Aku melihat ada sediki darah mengalir dari vaginanya, mungkin sisa selaput daranya masih ada yang belum pecah.

Aku goyang perlahan penisku, tubuh Lia terguncang sedikit, Lia masih menggigit bibirnya. Goyanganku aku percepat sedikit, nikmat sekali memek Lia. Sangking sempitnya serasa penisku terhisap kuat oleh vaginanya. Aku percepat goyanganku, sekarang Lia mulai melenguh, “Akh…Akh…Akhhh…” seirama dengan keluar masuknya penisku di vaginanya. “Lagi Can..Lagi Can..Lagi” desahnya sambil memegangi pantatku seakan ingin menekannya terus.

“Gila Lia, memek kamu enak banget, sempit banget”. kataku. “Penis kamu juga keras banget Can, enak…” jawab Lia disela-sela lenguhannya.

Aku memang tidak berniat untuk memakai gaya lain. Untuk pertama kalinya Lia cukup pakai gaya konvensional, laki-laki diatas. Dengan demikian aku bisa ngontrol tusukan penisku kedalam memeknya. Aku tusuk perlahan memek Lia, kadang aku percepat. Kadang aku berhenti sesaat kemudian aku tusuk dengan keras. Kadang aku tusuk kearah samping.

Tiba-tiba tubuh Lia sedikit menegang, sepertinya dia ingin orgasme. Aku percepat goyanganku, soalnya aku mau orgasme sama-sama. Kalo sama yang perawan kadang gak mau terus kalo dia udah orgasme, cepek katanya. “Ahhh…Akhh….Aghkhh..” pekikan Lia makin keras seiring dengan makin cepatnya tusukan penisku.

“Lagi sayang…lagi…lagi..” pekik Lia. Akupun merasa aku sedikit lagi akan orgasme. Tiba-tiba tubuh Lia menegang dan terguncang hebat sambil berteriak “AKHHHH….” Lia mendekapku erat dan melingkarkan kakinya di tubuhku, Aku pun sudah tidak kuat lagi, tapi aku gak bisa melepaskan tubuhku dari Lia. Akhirnya aku nekat, aku tekan penisku dalam-dalam dan aku tembakkan spermaku ke rahim Lia 5 atau 6 kali. Aku puas sekali menggagahi Lia komplit, dari merawanin sampai orgasme didalam memeknya.

Setelah beberapa lama akhirnya penisku mengecil dan Lia melepaskan dekapannya. “Gila enak banget, pantes banyak yang ketagihan” Kata Lia setelah rebahan disebelahku. Akhirnya Lia pulang kejakarta hari minggu sore. Aku dan Lia beberapa kali mengulangi persetubuhan kami disela-sela aku dan Lia jalan-jalan di Bandung, atau lebih tepatnya aku dan Lia jalan-jalan disela-sela persetubuhan kami. Tamat