Senin, 29 Juni 2020

Cerita gairah Bercembu Dengan Mertua

TypeSex69 - Bapak mertuaku (Pak Tom, samaran) yang berusia sekitar 60 tahun baru saja pensiun
dari pekerjaannya di salah satu perusahaan di Jakarta. Sebetulnya beliau sudah
pensiun dari anggota ABRI ketika berumur 55 tahun, tetapi karena dianggap masih
mampu maka beliau terus dikaryakan. Karena beliau masih ingin terus berkarya,
maka beliau memutuskan untuk kembali ke kampungnya didaerah Malang, Jawa Timur
selain untuk menghabiskan hari tuanya, juga beliau ingin mengurusi kebun Apelnya
yang cukup luas.

Ibu mertuaku bernama Bu Mar (nama samaran) walaupun sudah berusia sekitar 45
tahun, tetapi penampilannya jauh lebih muda dari umurnya. Badannya saja tidak
gemuk gombyor seperti biasanya ibu-ibu yang sudah berumur, walau tidak cantik
tetapi berwajah ayu dan menyenangkan untuk dipandang. Penampilan ibu mertuaku
seperti itu mungkin karena selama di Jakarta kehidupannya selalu berkecukupan dan
telaten mengikuti senam secara berkala dengan kelompoknya.
Beberapa bulan yang lalu, aku mengambil cuti panjang dan mengunjunginya bersama
Istriku (anak tunggal mertuaku) dan anakku yang baru berusia 2 tahun. Kedatangan
kami disambut dengan gembira oleh kedua orang mertuaku, apalagi sudah setahun
lebih tidak bertemu sejak mertuaku kembali ke kampungnya.

Pertama-tama, aku di peluk oleh Pak Tom mertuaku dan istriku dipeluk serta
diciumi oleh ibunya dan setelah itu istriku segera mendatangi ayahnya serta
memeluknya dan Bu Mar mendekapku dengan erat sehingga terasa payudaranya
mengganjal empuk di dadaku dan tidak terasa penisku menjadi tegang karenanya.

Dalam pelukannya, Bu Mar sempat membisikkan Sur (namaku).., Ibu kangen sekali
denganmu, sambil menggosok-gosokkan tangannya di punggungku, dan untuk tidak
mengecewakannya kubisiki juga, Buuu, Saya juga kangen sekali dengan Ibu, dan aku
menjadi sangat kaget ketika ibu mertuaku sambil tetap masih mendekapku
membisikiku dengan kata-kata, Suuur, Ibu merasakan ada yang mengganjal di perut
Ibu, dan karena kaget dengan kata-kata itu, aku menjadi tertegun dan terus saling
melepaskan pelukan dan kuperhatikan ibu mertuaku tersenyum penuh arti.

Setelah dua hari berada di rumah mertua, aku dan istriku merasakan ada keanehan
dalam rumah tangga mertuaku, terutama pada diri ibu mertuaku. Ibu mertuaku selalu
saja marah-marah kepada suaminya apabila ada hal-hal yang kurang berkenan,
sedangkan ayah mertuaku menjadi lebih pendiam serta tidak meladeni ibu mertuaku
ketika beliau sedang marah-marah dan ayah mertuaku kelihatannya lebih senang
menghabiskan waktunya di kebun Apelnya, walaupun di situ hanya duduk-duduk
seperti sedang merenung atau melamun.

Istriku sebagai anaknya tidak bisa berbuat apa-apa dengan tingkah laku orang
tuanya terutama dengan ibunya, yang sudah sangat jauh berlainan dibanding sewaktu
mereka masih berada di Jakarta, kami berdua hanya bisa menduga-duga saja dan
kemungkinannya beliau itu terkena post power syndrome. Karena istriku takut untuk
menanyakannya kepada kedua orang tuanya, lalu Istriku memintaku untuk mengorek
keterangan dari ibunya dan supaya ibunya mau bercerita tentang masalah yang
sedang dihadapinya, maka istriku memintaku untuk menanyakannya sewaktu dia tidak
sedang di rumah dan sewaktu ayahnya sedang ke kebun Apelnya.

Di pagi hari ke 3 setelah selesai sarapan pagi, istriku sambil membawa anakku,
pamitan kepada kedua orang tuanya untuk pergi mengunjungi Budenya di kota Kediri,
yang tidak terlalu jauh dari Malang dan kalau bisa akan pulang sore nanti.

Lho, Mur (nama istriku), kok Mas mu nggak diajak..?, tanya ibunya.
Laah.., nggak usahlah Buuu, biar Mas Sur nemenin Bapak dan Ibu, wong nggak lama
saja kok, sahut istriku sambil mengedipkan matanya ke arahku dan aku tahu apa
maksud kedipan matanya itu, sedangkan ayahnya hanya berpesan pendek supaya hati-
hati di jalan karena hanya pergi dengan cucunya saja.

Tidak lama setelah istriku pergi, Pak Tompun pamitan dengan istrinya dan aku,
untuk pergi ke kebun apelnya yang tidak terlalu jauh dari rumahnya sambil
menambahkan kata-katanya, Nak Suuur, kalau nanti mau lihat-lihat kebun, susul
bapak saja ke sana. ceritasexdewasa.org Sekarang yang di rumah hanya tinggal aku dan ibu mertuaku
yang sedang sibuk membersihkan meja makan. Untuk mengisi waktu sambil menunggu
waktu yang tepat untuk menjalankan tugas yang diminta oleh istriku, kugunakan
untuk membaca koran lokal di ruang tamu.

Cerita Sex Mertua Pemarah Entah sudah berapa lama aku membaca koran, yang pasti seluruh halaman sudah
kubaca semua tak kutemukan ada cerita dewasa disana, tak pula kutemukan list
video bokep ( ya iyalahhhh …) dan tiba-tiba aku dikagetkan dengan suara sesuatu
yang jatuh dan diikuti dengan suara mengaduh dari belakang, dengan gerakan reflek
aku segera berlari menuju belakang sambil berteriak, Buuu, ada apa buuu?.

Dan dari dalam kamar tidurnya kudengar suara ibu mertuaku seperti merintih, Nak
Suuur, tolooong Ibuuu, dan ketika kujenguk ternyata ibu mertuaku terduduk di
lantai dan sepertinya habis terjatuh dari bangku kecil di dekat lemari pakaian
sambil meringis dan mengaduh serta mengurut pangkal pahanya. Serta merta kuangkat
ibu mertuaku ke atas tempat tidurnya yang cukup lebar dan kutidurkan sambil
kutanya, Bagian mana yang sakit Buuu, dan ibu mertuaku menjawab dengan wajah
meringis seperti menahan rasa sakit, Di sini.., sambil mengurut pangkal paha
kanannya dari luar rok yang dipakainya.

Tanpa permisi lalu kubantu mengurut paha ibu mertuaku sambil kembali kutanya,
Buuu, apa ada bagian lain yang sakit..?
Nggak ada kok Suuur, cuman di sepanjang paha kanan ini ada rasa sakit sedikit..,
jawabnya.

Ooh, iya nak Suuur, tolong ambilkan minyak kayu putih di kamar ibu, biar paha ibu
terasa panas dan hilang sakitnya.
Aku segera mencari minyak yang dimaksud di meja rias dan alangkah kagetku ketika
aku kembali dari mengambil minyak kayu putih, kulihat ibu mertuaku telah
menyingkap roknya ke atas sehingga kedua pahanya terlihat jelas, putih dan mulus.

Aku tertegun sejenak di dekat tempat tidur karena melihat pemandangan ini dan
mungkin karena melihat keragu-raguanku ini dan tertegun dengan mataku tertuju ke
arah paha beliau, ibu mertuaku langsung saja berkata, Ayooo..lah nak Suuur, nggak
usah ragu-ragu, kaki ibu terasa sakit sekali ini lho, lagi pula dengan ibu mertua
sendiri saja kok pake sungkan sungkan, tolong di urutkan paha ibu tapi nggak usah
pakai minyak kayu putih itu, ibu takut nanti malah paha ibu jadi kepanasan.

Dengan perasaan penuh keraguan, kuurut pelan-pelan paha kanannya yang terlihat
ada tanda agak merah memanjang yang mungkin sewaktu terjatuh tadi terkena bangku
yang dinaikinya seraya kutanya, Bagaimana Buuu, apa bagian ini yang sakit..?

Betul Nak Suuur, yaa yang ituuu, tolong urutkan yang agak keras sedikit dari atas
ke bawah, dan dengan patuh segera saja kuikuti permintaan ibu mertuaku. Setelah
beberapa saat kuurut pahanya yang katanya sakit itu dari bawah ke atas, sambil
memejamkan matanya, ibu mertuaku berkata kembali, Nak Suuur, tolong agak ke atas
sedikit ngurutnya, sambil menarik roknya lebih ke atas sehingga sebagian celana
dalamnya yang berwarna merah muda dan tipis itu terlihat jelas dan membuatku
menjadi tertegun dan gemetar entah kenapa, apalagi vagina ibu mertuaku itu
terlihat mengembung dari luar CD-nya dan ada beberapa helai bulu vaginanya yang
keluar dari samping CD-nya.SahabatQQ

Ayoo,doong, Nak Sur, kok ngurutnya jadi berhenti, kata ibu mertuaku sehingga
membuatku tersadar.
Iii, yaa, Buuu maaf, tapi, Buuu, jawabku agak terbata-bata dan tanpa
menyelesaikan perkataanku karena agak ragu.
aah kenapa sih Nak Suuur..?, kata ibu mertuaku kembali sambil tangan kanannya
memegang tangan kiriku serta menggoncangnya pelan.
Buuu, Saa, yaa, saayaa, sahutku tanpa sadar dan tidak tahu apa yang harus
kukatakan, tetapi yang pasti penisku menjadi semakin tegang karena melihat bagian
CD ibu mertuaku yang menggelembung di bagian tengahnya.

Nak Suuur.., katanya lirih sambil menarik tangan kiriku dan kuikuti saja tarikan
tangannya tanpa prasangka yang bukan-bukan, dan setelah tanganku diciumnya serta
digeser geserkan di bibirnya, lalu secara tidak kuduga tanganku diletakkan tepat
di atas vaginanya yang masih tertutup CD dan tetap dipegangnya sambil dipijat-
pijatkannya secara perlahan ke vaginanya diikuti dengan desis suara ibu mertuaku,
ssshh, ssshh.

Kejadian yang tidak kuduga sama sekali ini begitu mengagetkanku dan secara tidak
sadar aku berguman agak keras.

Buuu, Saayaa, dan belum sempat aku menyelesaikan kata-kataku, dari mulut ibu
mertuaku terdengar, Nak Suuur, koook seperti anak kecil saja.., siiih?.
Buu, Saa, yaa, takuuut kalau nanti bapak datang, sahutku gemetar karena memang
saat itu aku takut benar, sambil mencoba menarik tanganku tetapi tangan ibu
mertuaku yang masih tetap memegang tanganku, menahannya dan bahkan semakin
menekan tanganku ke vaginanya serta berkata pelan,
Nak Suuur, Bapak pulang untuk makan siang selalu jam 1 siang nanti, tolong
Ibuuu, naak,terdengar seperti mengiba.
Entot ibu nak suurrrrr … ibu sudah tak tahan pengen telanjang bugil dan
dientotin …….

Sebetulnya siapa sih yang tidak mau kalau sudah seperti ini, aku juga tidak
munafik dan pasti para pembaca pun juga tidak bisa menahan diri kalau dalam
situasi seperti ini, tetapi karena ini baru pertama kualami dan apalagi dengan
ibu mertuaku sendiri, tentunya perasaan takutpun pasti akan ada.

Ayooolah Nak Suuur, tolongin Ibuuu, Naak, kudengar ibu mertuaku mengiba kembali
sehingga membuatku tersadar dan tahu-tahu ibu mertuaku telah memelukku.
Buuu, biar saya kunci pintunya dulu, yaa..?, pintaku karena aku was-was kalau
nanti ada orang masuk, tetapi ibu mertuaku malah menjawab,
Nggak usah naak, selama ini nggak pernah ada orang pagi-pagi ke rumah Ibu, serta
terus mencium bibirku dengan bernafsu sampai aku sedikit kewalahan untuk
bernafas.

Semakin lama ibu mertuaku semakin tambah agresif saja, sambil tetap menciumiku,
tangannya berusaha melepaskan kaos oblong yang kukenakan dan setelah berhasil
melepaskan kaosku dengan mudah disertai dengan bunyi nafasnya yang terdengar
berat dan cepat, ibu mertuaku terus mencium wajah serta bibirku dan perlahan-
lahan ciumannya bergerak ke arah leher serta kemudian ke arah dadaku.

Ciuman demi ciuman ibu mertuaku ini tentu saja membuatku menjadi semakin bernafsu
dan ketakutanku yang tadipun sudah tidak teringat lagi.

Buuu, boleh saya bukaa, rok Ibu..? tanyaku minta izin.
Suuur, bol, eh, boleh, Nak, Nak Suur, boleh lakukan apa saja.., katanya dengan
suara terputus-putus dan terus kembali menciumi dadaku dengan nafasnya yang cepat
dan sekarang malah berusaha melepas kancing celana pendek yang ada di badanku.

Setelah rok ibu mertuaku terlepas, lalu kulepaskan juga kaitan BH-nya dan
tersembulah payudaranya yang tidak begitu besar dan sudah agak menggelantung ke
bawah dengan puting susunya yang besar kecoklatan. Sambil kuusapkan kedua
tanganku ke bagian bawah payudaranya lalu kutanyakan,

Buuu, boleh saya pegang dan ciumi tetek, Ibuu..?
Bool, eh, boleh, sayang.., lakukan apa saja yang Nak Sur mau.., Ibu sudah lama
sekali tidak mendapatkan ini lagi dari bapakmu, ayoo.., sayaang, sahut ibu
mertuaku dengan suara terbata-bata sambil mengangkat dadanya dan perlahan-lahan
kupegang kedua payudara ibu mertuaku dan salah satu puting susunya langsung
kujilati dan kuhisap-hisap, serta pelan-pelan kudorong tubuh ibu mertuaku
sehingga jatuh tertidur di kasur dan dari mulut ibu mertuaku terdengar,
ssshh, aahh.., sayaang, ooohh, teruuus, yaang, tolong puasiiin Ibuu, Naak, dan
suara ibu mertuaku yang terdengar menghiba itu menjadikanku semakin terangsang
dan aku sudah lupa kalau yang kugeluti ini adalah ibu mertuaku sendiri dan ibu
dari istriku.

Cerita Sex Mertua Pemarah Naak Suuur, kudengar suara ibu mertuaku yang sedang meremas-remas rambut di
kepalaku serta menciuminya,
Ibuu, ingin melihat punyamu, Naak, seraya tangannya berusaha memegang penisku
yang masih tertutup celana pendekku.
Iyaa, Buu, saya buka celana dulu Buuu, sahutku setelah kuhentikan hisapanku pada
payudaranya serta segera saja aku bangkit dan duduk di dekat muka ibu mertuaku.

Segera saja ibu mertuaku memegang penisku yang sedang berdiri tegang dari luar
celana dan berkomentar,

Nak Suur, besar betuuul, dan keras lagi, ayooo, dong cepaat.., dibuka celananya,
agar Ibu bisa melihatnya lebih jelas, katanya seperti sudah tidak sabar lagi, dan
tanpa disuruh ibu untuk kedua kalinya, langsung saja kulepas celana pendek yang
kukenakan.

Ketika aku membuka CD-ku serta melihat penisku berdiri tegang ke atas, langsung
saja ibu mertuaku berteriak kecil,

Aduuuh, Suuur, besaar sekali, padahal menurut anggapanku ukuran penisku
sepertinya wajar saja menurut ukuran orang Indonesia tapi mungkin saja lebih
besar dari punya suaminya dan ibu mertuaku langsung saja memegangnya serta
mengocoknya pelan-pelan sehingga tanpa kusadari aku mengeluarkan desahan kecil,
ssshh, aahh, sambil kedua tanganku kuusap-usapkan di wajah dan rambutnya.
Aduuuh, Buuu, sakiiit, teriakku pelan ketika ibu mertuaku berusaha menarik
penisku ke arah wajahnya, dan mendengar keluhanku itu segera saja ibu mertuaku
melepas tarikannya dan memiringkan badannya serta mengangkat separuh badannya
yang ditahan oleh tangan kanannya dan kemudian mendekati penisku.

Setelah mulutnya dekat dengan penisku, langsung saja ibu mertuaku mengeluarkan
lidahnya serta menjilati kepala penisku sedangkan tangan kirinya meremas-remas
pelan kedua bolaku, sedangkan tangan kiriku kugunakan untuk meremas-remas
rambutnya serta sekaligus untuk menahan kepala ibu mertuaku. Tangan kananku
kuremas-remaskan pada payudaranya yang tergantung ke samping.

Setelah beberapa kali kepala penisku dijilatinya, pelan-pelan kutarik kepala ibu
mertuaku agar bisa lebih dekat lagi ke arah penisku dan rupanya ibu mertuaku
cepat mengerti apa yang kumaksud dan walaupun tanpa kata-kata langsung saja
kepalanya didekatkan mengikuti tarikan kedua tanganku dan sambil memegangi batang
penisku serta dengan hanya membuka mulutnya sedikit, ibu mertuaku secara pelan-
pelan memasukkan penisku yang sudah basah oleh air liurnya sampai setengah batang
penisku masuk ke dalam mulutnya.

Kurasakan lidah ibu mertuaku dipermainkannya dan digesek-gesekannya pada kepala
penisku, setelah itu kepala ibu ditariknya mundur pelan-pelan dan kembali
dimajukan sehingga penisku terasa sangat nikmat. Rupanya dia jago ngisep kontol.
Karena tidak tahan menahan kenikmatan yang di berikan ibu mertuaku, aku jadi
mendesis, ssshh, aacccrrr, ooohh, mengikuti irama maju mundurnya kepala ibu.
Makin lama gerakan kepala ibu mertuaku maju mundur semakin cepat dan ini menambah
nikmat bagiku.

Beberapa menit kemudian, ibu mertuaku secara tiba-tiba melepaskan penisku dari
mulutnya, padahal aku masih ingin hal ini terus berlangsung dan sambil kembali
menaruh kepalanya di tempat tidur, dia menarik bahuku untuk mengikutinya. Ibu
langsung mencium wajahku dan ketika ciumannya mengarah ke telingaku, kudengar ibu
berkata dengan agak berbisik,
Naak Suuur, Ibu juga kepingin punya ibu dijilati, dan sambil kunaiki tubuh ibu
mertuaku lalu kutanyakan,
Buuu, apa boleh, saya lakukan?, dan segera saja ibu menjawabnya,
Nak Suuur, tolong pegang dan jilati kepunyaan ibu, naak, ibu sudah lama kepingin
di gituin.

Tanpa membuang waktu lebih lama lagi, aku menurunkan badanku secara perlahan-
lahan dan ketika melewati dadanya kembali kuciumi serta kujilati payudara ibu
mertuaku yang sudah tidak terlalu keras lagi, ceritasexdewasa.org setelah beberapa saat kuciumi
payudara ibu, aku segera menurunkan badanku lagi secara perlahan sedangkan ibu
mertuaku meremas-remas rambutku, juga terasa seperti berusaha mendorong kepalaku
agar cepat-cepat sampai ke bawah. Kuciumi dan kujilati perut dan pusar ibu sambil
salah satu tanganku kugunakan untuk menurunkan CD-nya.

Cerita Sex Mertua Pemarah Kemudian dengan cekatan ku lepas CD-nya dan kulemparkan ke atas lantai. Kulihat
vagina ibu mertuaku begitu lebat ditumbuhi bulu-bulu yang hitam mengitari liang
vaginanya. Mungkin karena terlalu lama aku menjilati perut dan sekitarnya,
kembali kurasakan tangan ibu yang ada di kepalaku menekan ke bawah dan kali ini
kuikuti dengan menurunkan badanku pelan-pelan ke bawah dan sesampainya di dekat
vaginanya, kuciumi daerah di sekitarnya dan apa yang kulakukan ini mungkin
menyebabkan ibu tidak sabaran lagi, sehingga kudengar suara ibu mertuaku,

Nak Suuur, tolooong, cepaat, saa.., yaang, ayooo, Suuur.

Tanpa kujawab permintaannya, aku mulai melebarkan kakinya dan kuletakkan badanku
di antara kedua pahanya, lalu kusibak bulu vaginanya yang lebat itu untuk melihat
belahan vagina ibu dan setelah bibir vagina ibu terlihat jelas lalu kubuka bibir
kemaluannya dengan kedua jari tanganku, ternyata vagina ibu mertuaku telah basah
sekali. Ketika ujung lidahku kujilatkan ke dalam vaginanya, kurasakan tubuh ibu
menggelinjang agak keras sambil berkata,

Cepaat, Suuur, ibu sudah nggak tahaan.

Dengan cepat kumasukkan mulut dan lidahku ke dalam vaginanya sambil kujilati dan
kusedot-sedot dan ini menyebabkan ibu mulai menaik-turunkan pantatnya serta
bersuara,

ssshh, aahh, Suuur, teruuus, adduuuhh, enaak, Suuur, Lalu kukecup clitorisnya
berulang kali hingga mengeras, hal ini membuat ibu mertuaku menggelinjang hebat,
Aahh, ooohh, Suuur, betuuul, yang itu, Suuur, enaak, aduuuh, Suuur, teruskaan,
aahh, sambil kedua tangannya menjambak rambutku serta menekan kepalaku lebih
dalam masuk ke vaginanya.

Kecupan demi kecupan di vagina ibu ini kuteruskan sehingga gerakan badan ibu
mertuaku semakin menggila dan tiba-tiba kudengar suara ibu setengah mengerang,

aahh, oooh, duuuh, Suuur, ibuu, mau.., mauuu, sampaiii, Naak, oooh, disertai
dengan gerakan pantatnya naik turun secara cepat.

Gerakan badannya terhenti dan yang kudengar adalah nafasnya yang menjadi
terengah-engah dengan begitu cepatnya dan tangannyapun sudah tidak meremas-remas
rambutku lagi, sementara itu jilatan lidahku di vagina ibu hanya kulakukan
sekedarnya di bagian bibirnya saja. Dengan nafasnya yang masih memburu itu,
tiba-tiba ibu mertuaku bangun dan duduk serta berusaha menarik kepalaku seraya
berkata,
Naak Suuur, ke siniii, saayaang, dan tanpa menolak kuikuti saja tarikan tangan
ibu, ketika kepalaku sudah di dekat kepalanya, ibu mertuaku langsung saja
memelukku seraya berkata dengan suara terputus-putus karena nafasnya yang masih
memburu,
Suuur, Ibu puas dengan apa yang Nak Suuur, lakukan tadi, terima kasiih, Naak.

Ibu mertuaku bertubi-tubi mencium wajahku dan kubalas juga ciumannya dengan
menciumi wajahnya sambil kukatakan untuk menyenangkan hatinya,

Buuu, saya sayang Ibuuu, saya ingin ibu menjadi, puu..aas.

Setelah nafas ibu sudah kembali normal dan tetap saja masih menciumi seluruh
wajahku dan sesekali bibirku, dia berkata,

Naak Suuur, Ibu masih belum puas sekali, Suuur, tolooong puasin ibu sampai
benar-benar puaas, Naak, seraya kurasakan ibu merenggangkan kedua kakinya.

Karena aku masih belum memberikan reaksi atas ucapannya itu, karena tiba-tiba aku
terpikir akan istriku dan yang kugeluti ini adalah ibu kandungnya, aku menjadi
tersadar ketika ibu bersuara kembali,

Sayaang, ayooo, tolooong Ibu dipuasin lagi Suuur, tolong masukkan punyamu yang
besar itu ke punya ibu.
Buuu, seharusnya saya tidak boleh melakukan ini, apalagi kepada Ibuu,sahutku di
dekat telinganya.
Suuur, nggak apa-apa, Naak, Ibu yang kepingin, lakukanlah Naak, lakukan sampai
Ibu benar-benar puas Suuur, katanya dengan suara setengah mengiba.

aahh, biarlah, kenapa kutolak, pikirku dan tanpa membuang waktu lagi aku lalu
mengambil ancang-ancang dan kupegang penisku serta kuusap-usapkan di belahan
bibir vagina ibu mertuaku yang sudah sedikit terbuka. Sambil kucium telinga ibu
lalu kubisikkan,

Buuu, maaf yaa., saya mau masukkan sekarang, boleh?.
Suur, cepat masukkan, Ibu sudah kepingin sekali Naak, sahutnya seperti tidak
sabar lagi dan tanpa menunggu ibu menyelesaikan kalimatnya aku tusukkan penisku
ke dalam vaginanya, mungkin entah tusukan penisku terlalu cepat atau karena ibu
katanya sudah lama tidak pernah digauli oleh suaminya langsung saja beliau
berteriak kecil,
Aduuuh, Suuur, pelan-pelan saayaang, ibu agak sakit niiih, katanya dengan wajah
yang agak meringis mungkin menahan rasa kesakitan.

Kuhentikan tusukan penisku di vaginanya, Maaf Buu, saya sudah menyakiti Ibu,

maaf ya Bu. Ibu mertuaku kembali menciumku,
Tidak apa-apa Suuur, Ibu cuma sakit sedikit saja kok, coba lagi Suur.., sambil
merangkulkan kedua tangannya di pungungku.
Buuu, saya mau masukkan lagi yaa dan tolong Ibu bilang yaa, kalau ibu merasa
sakit, sahutku. T

anpa menunggu jawaban ibu segera saja kutusukkan kembali penisku tetapi sekarang
kulakukan dengan lebih pelan. Ketika kepala penisku sudah menancap di lubang
vaginanya, kulihat ibu sedikit meringis tetapi tidak mengeluarkan keluhan,

Buuu, sakit.., yaa?. Ibu hanya menggelengkan kepalanya serta menjawab,
Suuur, masukkan saja sayaang, sambil kurasakan kedua tangan ibu menekan
punggungku.

Aku segera kembali menekan penisku di lubang vaginanya dan sedikit terasa kepala
penisku sudah bisa membuka lubang vaginanya, tetapi kembali kulihat wajah ibu
meringis menahan sakit. Karena ibu tidak mengeluh maka aku teruskan saja tusukan
penisku dan, Bleess, penisku mulai membongkar masuk ke liang vaginanya diikuti
dengan teriakan kecil,

Aduuuh, Suuur, sambil menengkeramkan kedua tangannya di punggungku dan tentu saja
gerakan penisku masuk ke dalam vaginanya segera kutahan agar tidak menambah sakit
bagi ibu.
Buuu, sakit yaa..? maaf ya Buuu. Ibu mertuaku hanya menggelengkan kepalanya.
Enggak kok sayaang, ibu hanya kaget sedikit saja, lalu mencium wajahku sambil
berucap kembali, Suuur, besar betul punyamu itu.

Pelan-pelan kunaik-turunkan pantatku sehingga penisku yang terjepit di dalam
vaginanya keluar masuk dan ibupun mulai menggoyang-goyangkan pantatnya pelan-
pelan sambil berdesah, ssshh, oooh, aahh, sayaang, nikmat, teruuuskan, Naak,
katanya seraya mempercepat goyangan pantatnya. Akupun sudah mulai merasakan
enaknya vaginan ibu dan kusahut desahannya,

Buuu, aahh, punyaa Ibu juga nikmat, buuu, sambil kuciumi pipinya.

Makin lama gerakanku dan ibu semakin cepat dan ibupun semakin sering mendesah,

Aah, Suuurr, ooh, teruus, Suur. Ketika sedang nikmat-enaknya menggerakkan penisku
keluar masuk vaginanya, ibu menghentikan goyangan pantatnya.

Aku tersentak kaget,

Cerita Sex Mertua Pemarah Buuu, kenapa? apa ibu capeeek?, Ibu hanya menggelengkan kepalanya saja, sambil
mencium leherku ibu berucap, Suuur, coba hentikan gerakanmu itu sebentar.
Ada apa Buuu, sahutku sambil menghentikan goyangan pantatku naik turun.
Suuur, kamu diam saja dan coba rasakan ini, kata ibu tanpa menjelaskan apa
maksudnya dan tidak kuduga tiba-tiba terasa penisku seperti tersedot dan terhisap
di dalam vagina ibu mertuaku, sehingga tanpa sadar aku mengatakan, Buuu, aduuuh,
enaak, Buu, teruus Bu, oooh, nikmat Buu, dan tanpa sadar, aku kembali
menggerakkan penisku keluar masuk dengan cepat dan ibupun mulai kembali
menggoyangkan pantatnya.
oooh, aah, Suuur, enaak Suuur, dan nafasnya dan nafaskupun semakin cepat dan
tidak terkontrol lagi.

Mengetahui nafas Ibu serta goyangan pantat Ibu sudah tidak terkontrol lagi, aku
tidak ingin ibu cepat-cepat mencapai orgasmenya, lalu segera saja kuhentikan
gerakan pantatku dan kucabut penisku dari dalam vaginanya yang menyebabkan ibu
mertuaku protes,

Kenapa, Suuur, kok berhenti?, tapi protes ibu tidak kutanggapi dan aku segera
melepaskan diri dari pelukannya lalu bangun.

Tanpa bertanya, lalu badan ibu mertuaku kumiringkan ke hadapanku dan kaki kirinya
kuangkat serta kuletakkan di pundakku, sedangkan ibu mertuaku hanya mengikuti
saja apa yang kulakukan itu. Dengan posisi seperti ini, segera saja kutusukkan
kembali penisku masuk ke dalam vagina ibu mertuaku yang sudah sangat basah itu
tanpa kesulitan.

Ketika seluruh batang penisku sudak masuk semua ke dalam vaginanya, segera saja
kutekan badanku kuat-kuat ke badan ibu sehingga ibu mulai berteriak kecil,

Suuur, aduuuh, punyamu masuk dalam sekali, naak, aduuuh, teruuus sayaang, aah,
dan aku meneruskan gerakan keluar masuk penisku dengan kuat.

Setiap kali penisku kutekan dengan kuat ke dalam vagina ibu mertuaku, ibu terus
saja berdesah,

Ooohh, aahh, Suuur, enaak, terus, tekan yang kuaat sayaang.

Aku tidak berlama-lama dengan posisi seperti ini. Kembali kehentikan gerakanku
dan kucabut penisku dari dalam vaginanya. Kulihat ibu hanya diam saja tanpa
protes lagi dan lalu kukatakan pada ibu,

Buuu, coba ibu tengkurap dan nungging, kataku sambil kubantu membalikkan badan
dan mengatur kaki ibu sewaktu nungging,
Aduuh, Suuur, kamu kok macem-macem sih, komentar Ibu mertuaku.

Aku tidak menanggapi komentarnya dan tanpa kuberi aba-aba penisku kutusukkan
langsung masuk ke dalam vagina ibu serta kutekan kuat-kuat dengan memegang
pinggangnya sehingga ibu berteriak,

Aduuuh Suuur, oooh, dan tanpa kupedulikan teriakan ibu, langsung saja kukocok
penisku keluar masuk vaginanya dengan cepat dan kuat hingga membuat badan ibu
tergetar ketika sodokanku menyentuh tubuhnya dan setiap kali kudengar ibu
berteriak,
oooh, oooh, Suuur, dan tidak lama kemudian ibu mengeluh lagi,
Suuur, Ibu capek Naak, sudaah Suuur, Ibuu capeeek, dan tanpa kuduga ibu lalu
menjatuhkan dirinya tertidur tengkurap dengan nafasnya yang terengah-engah,
sehingga mau tak mau penisku jadi keluar dari vaginanya.

Tanpa mempedulikan kata-katanya, segera saja kubalik badan ibu yang jatuh
tengkurap. Sekarang sudah tidur telentang lagi, kuangkat kedua kakinya lalu
kuletakkan di atas kedua bahuku. Ibu yang kulihat sudah tidak bertenaga itu hanya
mengikuti saja apa yang kuperbuat. Segera saja kumasukkan penisku dengan mudah ke
dalam vagina ibu mertuaku yang memang sudah semakin basah itu, kutekan dan
kutarik kuat sehingga payudaranya yang memang sudah aggak lembek itu terguncang-
guncang. Ibu mertuaku nafasnya terdengar sangat cepat,

Suuur, jangaan, kuat-kuat Naak, badan ibu sakit semua, sambil memegang kedua
tanganku yang kuletakkan di samping badannya untuk menahan badanku.

Mendengar kata-kata ibu mertuaku, aku menjadi tersadar dan teringat kalau yang
ada di hadapanku ini adalah ibu mertuaku sendiri dan segera saja kehentikan
gerakan penisku keluar masuk vaginanya serta kuturunkan kedua kaki ibu dari
bahuku dan langsung saja kupeluk badan ibu serta kuucapkan,

Maaf, Buu, kalau saya menyakiti Ibu, saya akan mencoba untuk pelan-pelan, segera
saja ibu berucap,
Suuur nggak apa-apa Nak, tapi Ibu lebih suka dengan posisi seperti ini saja,
ayoo, Suuur mainkan lagi punyamu agar ibu cepat puaas.
Iyaa, Buuu, saya akan coba lagi, sahutku sambil kembali kunaik-turunkan pantatku
sehingga penisku keluar masuk vagina ibu dan kali ini aku lakukan dengan hati-
hati agar tidak menyakiti badan ibu, dan ibu mertuakupun sekarang sudah mulai
menggoyangkan pantatnya serta sesekali mempermainkan otot-otot di vaginanya,
sehingga kadang-kadang terasa penisku terasa tertahan sewaktu memasuki liang
vaginanya.

Ketika salah satu payudara ibu kuhisap-hisap puting susunya yang sudah mengeras
itu, ibu mertuaku semakin mempercepat goyangan pinggulnya dan terdengar
desahannya yang agak keras diantara nafasnya yang sudah mulai memburu,

ooohh, aahh, Suuur, teruuus, oooh, seraya meremas-remas rambutku lebih keras.

Akupun ikut mempercepat keluar masuknya penisku di dalam vaginanya.

Goyangan pinggul ibu mertuakupun semakin cepat dan sepertinya sudah tidak bisa
mengontrol dirinya lagi. Disertai nafasnya yang semakin terengah-engah dan kedua
tangannya dirangkulkan ke punggungku kuat-kuat, ibu mengatakan dengan terbata-
bata,

Nak Suuur, aduuuh, Ibuuu, sudaah, oooh, mauuu kelluaar. Aku sulit bernafas karena
punggungku dipeluk dan dicengkeramnya dengan kuat dan kemudian ibu mertuaku
menjadi terdiam, hanya nafasnya saja yang kudengar terengah-engah dengan keras
dan genjotan penisku keluar masuk vaginanya.Agen Domino99

Untuk sementara aku hentikan untuk memberikan kesempatan pada ibu menikmati
orgasmenya sambil kuciumi wajahnya, Bagaimana,

Buuu?, mudah-mudahan ibu cukup puas.

Cerita Sex Mertua Pemarah Ibu mertuaku tetap masih menutup matanya dan tidak segera menjawab pertanyaanku,
yang pasti nafas ibu masih memburu tetapi sudah mulai berkurang dibanding
sebelumnya. Karena ibu masih diam, aku menjadi sangat kasihan dan kusambung
pertanyaanku tadi di dekat telinganya.

Buu, saya tahu ibu pasti capek sekali, lebih baik ibu istirahat dulu saja..,
yaa?, seraya aku mulai mengangkat pantatku agar penisku bisa keluar dari vagina
ibu yang sudah sangat basah itu.

Tetapi baru saja pantatku ingin kuangkat, ternyata ibu mertuaku cepat-cepat
mencengkeram pinggulku dengan kedua tangannya dan sambil membuka matanya,
memandang ke wajahku,

Jangaan, Suuur, jangan dilepas punyamu itu, ibu diam saja karena ingin melepaskan
lelah sambil menikmati punyamu yang besar itu mengganjal di tempat ibuuu, jangaan
dicabut dulu, yaa, sayaang, terus kembali menutup matanya.

Mendengar permintaan ibu itu, aku tidak jadi mencabut penisku dari dalam vagina
ibu dan kembali kujatuhkan badanku pelan-pelan di atas badan ibu yang nafasnya
sekarang sudah kelihatan mulai agak teratur, sambil kukatakan,

Tidaak, Buuu, saya tidak akan mencabutnya, saya juga masih kepingin terus seperti
ini, sambil kurangkul leher ibu dengan tangan kananku.

Ibu hanya diam saja dengan pernyataanku itu, tetapi tiba-tiba penisku yang sejak
tadi kudiamkan di dalam vaginanya terasa seperti dijepit dan tersedot vagina ibu
mertuaku, dan tanpa sadar aku mengaduh,

Aduuuh, oooh, Buuu.
Kenapa, sayaang, enaak yaa?, sahut ibu sambil mencium bibirku dengan lembut dan
sambil kucium hidungnya kukatakan, Buuu, enaak sekaliii, dan seperti tadi,
sewaktu ibu mertuaku mula-mula menjepit dan menyedot penisku dengan vaginanya,
secara tidak sengaja aku mulai menggerakkan lagi penisku keluar masuk vaginanya
dan ibu mertuakupun kembali mendesah,
oooh, aah, Suuur, teruuus, naak, aduuuh, enaak sekali.

Semakin lama gerakan pinggul ibu semakin cepat dan kembali kudengar nafasnya
semakin lama semakin memburu. Gerakan pinggul ibu kuimbangi dengan mempercepat
kocokan penisku keluar masuk vaginanya. Makin lama aku sepertinya sudah tidak
kuat untuk menahan agar air maniku tetap tidak keluar,

Buuu, sebentar lagi, sayaa, sudaah, mau keluaar, sambil kupercepat penisku keluar
masuk vaginanya dan mungkin karena mendengar aku sudah mendekati klimaks, ibu
mertuakupun semakin mempercepat gerakan pinggulnya serta mempererat cengkeraman
tangannya di punggungku seraya berkata,
Suuur, teruuuss, Naak, Ibuuu, jugaa, sudah dekat, ooohh, ayooo Suuur, semprooot
Ibuu dengan airmuu, sekaraang.
Iyaa, Buuu, tahaan, sambil kutekan pantatku kuat-kuat dan kami akhiri teriakan
itu dengan berpelukan sangat kuat serta tetap kutekan penisku dalam-dalam ke
vagina ibu mertuaku.

Dalam klimaksnya terasa vagina ibu memijat penisku dengan kuat dan kami terus
terdiam dengan nafas terengah-engah.

Setelah nafas kami berdua agak teratur, lalu kucabut penisku dari dalam vagina
ibu dan kujatuhkan badanku serta kutarik kepala ibu mertuaku dan kuletakkan di
dadaku.Setelah nafasku mulai teratur kembali dan kuperhatikan nafas ibupun
begitu, aku jadi ingat akan tugas yang diberikan oleh istriku.

Buuu, apa ini yang menyebabkan ibu selalu marah-marah pada Bapak..?, tanyaku.
Mungkin saja Suuur, kenapa Suuur?, Sahutnya sambil tersenyum dan mencium pipiku.
Buuu, kalau benar, tolong ibu kurangi marah-marahnya kepada Bapak, kasihan dia,
ibu hanya diam dan seperti berfikir.

Setelah diam sebentar lalu kukatakan,

Buuu, sudah siang lho, seraya kubangunkan tubuh ibu serta kubimbing ke kamar
mandi.

Setelah peristiwa ini terjadi, ibu seringkali mengunjungi rumah kami dengan
alasan kangen cucu dan anaknya Mur, tetapi kenyataannya ibu mertuaku selalu
mengontakku melalui telepon di kantor dan meminta jatahnya di suatu motel,
sebelum menuju ke rumahku. Untungnya sampai sekarang Istriku tidak curiga, hanya
saja dia merasa aneh, karena setiap bulannya ibunya selalu mengunjung rumah kami.

Minggu, 28 Juni 2020

Cerita gairah Bermesum di Kelas

TypeSex69 - Cerita sexku ini terjadi setahun lalu saat aku masih di bangku SMU kelas 2 terlebih dahulu perkenalkan diriku biasa dipanggil Arif aku tergolong orang yang haus sex dan nafsu besar demi kepuasan sex ku terpenuhi kadang aku melakukan diluar kendali, hobiku yang disekolah selalu mengintip cewek cewek dikamar mandi sambil onani.
Kadang pula aku mengintip cewek yang sedang latihan cheerleaders jika sedang latihan biasanya cewek cewek tersebut memkai celana yang seksi kadang juga ada yang pakai rok jadi aku selalu berimajinasi di tingkat dua sambil ngocok peliku.

Ada juga aku pernah dengan nekat di tempat ganti cewek yang sedang ganti baju olahraga, aku lihat paha pahanya dan celana dalamnya. Jangankan Siswi sekolah yang jadi pelampiasanku soal sex, bahka guru guru yang masih muda dan cantik pokoknya yang penuh gairah juga aku lakukan bermajinasi dengannya, dan semua kejadian diatas aku rangkum dengan hubungan sex sama salah satu siswi yang cantik namanya Rani.
Tapi tidak seperti biasanya, nafsu tidak bergejolak, hanya biasa-biasa saja. Malah, yang ada aku justru jatuh cinta sama dia. Dan kayaknya sih dia juga. Tidak hanya itu, anak-anak juga sering meledek ataupun mencomblangkan aku sama dia.

Pada awalnya saat aku melihat tingkah laku dan ekspresi wajahnya, aku menilai dia sebagai cewek yang bukan nafsu besar. Rani memang tidak sexy, badannya tidak berisi-berisi banget. Pantatnya juga tidak bahenol. Dadanya juga mungkin kurang sedikit dari 34.

Tapi kulit putihnya, pahanya yang sering kelihatan dan leher seragamnya yang suka kendor membuat nafsuku jadi lama-lama bergejolak. Model rambutnya sangat kusuka. Ikal, belah tengah agak ke pinggir, dan berwarna hitam kebiruan/blue black.

Tapi, pikiranku tertutup oleh Ja-Im (jaga image) di depan dia, dan berpikir nanti saja kalau sudah jadian saja baru bisa ngapa-ngapain. Suatu hari, aku menjalankan niat nekatku seperti biasa. Pertama aku bersembunyi di WC kamar mandi cewek.

Aku tahu pada hari itu cewek-cewek cheer mau gladi resik, jadi sekalian memakai seragam lomba yang tentunya sedikit terbuka (sudah gitu ditambah pula cewek-ceweknya sexy-sexy lagi). Yang kulihat waktu itu adalah beragam model celana dalam yang beberapa menyelip di belahan pantat, mulai dari yang putih polos, polkadot, biru, dan lain-lain.
Barang yang di bawah segera berdiri tegak, dan aku mencoba membuka retsleting perlahan. Setelah beberapa saat aku mulai onani, tiba-tiba ada cewek yang masuk ke WC, lalu ngobrol-ngobrol sama cewek-cewek cheers itu.SahabatQQ

Dan ketika kulihat sepatunya, ternyata Rani. Dia lalu sedikit membetulkan rok abu-abunya, kemudian mengangkat kedua kakinya bergantian ke tembok untuk membetulkan tali sepatu. Saat itu kulihat jelas paha mulusnya yang putih bersih.

Cerita Sex Mesum Dalam Kelas Betapa kencangnya tititku waktu itu. Tapi sebelum aku bisa mengeluarkan spermaku, cewek-cewek sudah pergi semua. Akhirnya aku mengambil tempat lainnya itu dari kelas. Aku mengintip dan melanjutkan onani sambil duduk di kursi dekat jendela.

Fuuhhh.., cheers itu sexy-sexy sekali. Tidak lama, tiba-tiba ada seseorang yang lewat di depan kelasku yang sepertinya adalah cewek. Tiba-tiba lagi, belum sempat aku membetulkan celana, cewek tersebut masuk kelasku.

Ternyata si Rani..! Kagetku tidak dapat dideskripsikan dengan kata-kata ataupun tulisan dengan bahasa apapun.

Maluku juga bernasib sama. Cat merah pun mungkin masih kalah merah dibanding wajahku. Rani lalu setengah berteriak.
“Yaampuuunnn.., si Arifff.. ngapain kamuuu..?” (Rani kalau ngomong denganku pakai aku-kamu). Rani melihatku dengan setengah senyum malu-malu.

Bibirnya yang tersenyum dia tutupi dengan kedua telapak tangannya seperti orang menyembah. Dengan terbata-bata aku berbicara,

“Eehh.., Ran.., ini…” Dia langsung memotong omongan gagapku itu, kembali dengan ekspresi senyuman,

“Hahaa.., dasar..! Sini dong bantuin nyariin buku LKS-LKS yang ketinggalan…”
Sejenak aku justru bingung. Rani yang sudah melihatku setengah bugil bawah kok biasa-biasa saja, dan malah minta tolong mencarikan buku lagi..? Pikirku, ya sudahlah.., semoga saja dia tidak ’ember’ (cerita-cerita sama orang lain).

Dengan pura-pura tidak ada apa-apa, aku langsung menghampirinya dan membuka serta mencari-cari di lemari kelas. Rani berdiri di dekatku sambil membungkuk. Waktu aku sedang mencari-cari buku, aku menyadari kalau Rani memperhatikan aku.

Saat kulihati dia, dan kutanya, “Kenapa, Ran..?”, dia hanya menjawab, “Ehem.., Ooh.., enggaaak…” dengan nada manja. Lalu sekilas kulihat leher seragamnya agak turun, sehingga buah dadanya yang terbalut bra terlihat.

Memang sih tidak besar dan tidak kecil, tapi dapat membuat nafsuku bangkit. Lalu kuteruskan lagi mencari buku-bukunya. Tahu-tahu, Rani mendekatkan wajahnya ke pipi kananku, dan menciumnya lembut.
Akibatnya, bulu kudukku jadi merinding. Apalagi ditambah ciuman Rani merambat sampai ke daerah kuping.
Aku setengah berbisik, “Ran..,” dia malah meneruskan ciumannya ke bibirku. Tanpa pikir panjang, kuterima dan kubalas ciumannya. Tidak mau kalah. Rani lalu melingkari kedua tangannya di leherku. Aku pun memeluk badan pinggangnya sambil sekali-sekali kuelus pantatnya.

Rani memulai ciuman lidahnya. Kubalas lagi, kutabrak-tabrakkan lidahnya di dalam mulutku itu dengan lidahku. Ternyata diam-diam Rani nafsuan juga. Aku mencoba menyelipkan salah satu tanganku ke balik kemeja seragamnya yang sudah keluar.

Punggungnya benar-benar enak dielus. Ciumanku sudah lumayan lama. Rani nampak menikmati mengulum-ngulum lidahku. Kemudian, Rani membuka kemejanya sendiri dan kemejaku juga. Untung saja waktu itu aku kebetulan tidak memakai kaos dalam, jadi tidak terlalu repot-repot.

Rani lalu mencopot bra-nya, modelnya yang tidak memakai tali. Saat sepintas kulihat, payudaranya nampak kencang dan sedikit membesar, mungkin ereksinya cewek. Apalagi saat kuraba-raba, terasa sekali betapa kencangnya payudara Rani.

Putingnya berwarna merah muda. Masih dalam posisi berdiri, kuturunkan kepalaku dan kuelus payudara indahnya itu dengan lidahku. Sekelilingnya kubasahi dan kujilati kembali. Rani menikmati jilatan lidahku ke payudaranya.

Ia meresponnya dengan, “Aahhh.., uughhh..,” dan dengan sedikit jambakan ke rambutku. Tidak berapa lama setelah menghisap ‘pepaya bangkok’, Rani menuntunku untuk duduk di kursi, dan dia melucuti celana abu-abu dan celana dalamku.

Rani ingin ‘spongky-spongky’ (oral seks/alias jilat titit). Sebelum mulai, Rani sempat mengocok-ngocok sedikit sambil mendesah, “Aghh.., ahh..,” Kini aku tahu bagaimana rasanya apa yang banyak orang bilang seperti terkena getaran atau sengatan listrik.
Barangku langsung ereksi sekeras-kerasnya. Rani mulai pelan-pelan memasukkan tititku ke mulutnya, agak malu-malu. Saat bibirnya mengenai ujung Tititku itu, aku langsung refleks mendongak ke atas, kedua tanganku mencengkeram pinggir meja dan kursi dengan keras.

Cerita Sex Mesum Dalam Kelas Namun, setelah beberapa lama Rani naik turun menghisapi tititku, sudah mulai biasa. Ternyata nikmat sekali. Rani juga sekali-sekali menjilati sekeliling tititku, dan kemudian lanjut menghisap. Saat itu mungkin itulah ereksi terbesar dan terkerasku selama ini, dan juga mungkin terpanjang.

Rani memegang pangkal batang tititku dengan keras. Rani yang kadang mengelus bulu testisku dan menjilatinya membuatku sangat geli namun bukan geli untuk tertawa, melainkan geli nikmat. Selama kegiatan sex itu, aku dan Rani tidak mengeluarkan dialog apa-apa kecuali hanya mendesah,

“Aghg.. ehhh…” dan desahan-desahan lainnya. Tidak lama kemudian, Rani tidak mendudukiku, tapi ia justru berjongkok dan mulai meng-onani-kan aku. Sejenak aku berpikir mungkin ia belum mau perawannya hilang.

Tetap saja pada akhirnya aku tidak perduli. Aku menerima kocokannya yang ternyata lebih enak daripada kocokanku sendiri.

Apalagi bila kocokan tangannya mengenai pangkal kepala tititku, wuiihhh.., mungkin seperti listrik ratusan volt. Mungkin karena nafsuku yang sangat besar, orgasme-ku sedikit lagi tercapai.

Aku langsung menyuruh Rani bersiap-siap, meskipun untuk ngomong pun susah karena desahan, “Ran.., ehh… hhh… bentar lagi..” Rani tidak menjawab. Namun dia sudah siap membuka rongga mulutnya di depan kemaluanku.

Lalu, “Crooottt..!” akhirnya aku ejakulasi. Setelah beberapa semprotan, aku sempat berhenti beberapa detik, dan kuangkat badan Rani.

Aku bermaksud untuk menyiram spermaku tidak hanya di wajahnya saja, namun di payudaranya juga (seperti di film-film biru).

Akhirnya setelah kutahan, kuteruskan siraman air maniku itu ke dadanya, meskipun tinggal beberapa semprotan. Rani kemudian terdiam sejenak.

Dia menghempaskan kelelahannya. Sambil melihati dadanya yang tersiram mani, ia juga mengelap wajahnya yang lebih penuh dengan cairan hangat putih kental dengan telapak tangannya. Rani lalu berkata,

“Iiihh.., Arif banyak amat siihh..!” sambil tersenyum. Kemudian ia mengambil handuk kecil yang sering ia bawa dari tasnya, dan lanjut membersihkan maniku lagi.

Setelah itu, ia yang masih telanjang bulat menduduki pahaku sambil melingkari tangannya di leherku. Lalu ia berkata, “Arif.., yang ini (sambil menunjuk ke selangkangangannya) jangan dulu yah.., kalo mau kayak tadi aja..”

Aku langsung mengerti maksudnya dengan mengangguk sambil tersenyum. Kemudian, setelah ia memelukku dengan erat, ia menyuruh supaya segera berpakaian.

“Arif.., ayo beres-beres, pakean lagi.., nanti tau-tau ada guru atau petugas sekolah looo..!” Aku dan Rani segera berpakaian dan keluar kelas dengan hati-hati setelah mengambil LKS yang dia cari tadi, dan memasang tampang biasa-biasa supaya tidak dicurigai.Agen Domino99

Malamnya, akhirnya aku dan Rani resmi jadian. Lumayan aneh kan, terbalik, jadian setelah bercinta duluan. Sejak itu hingga sekarang, aku tidak pernah lagi mengintip dan onani melihat cewek cheers, di WC cewek ataupun guru-guru wanita.

Kamis, 25 Juni 2020

Cerita gairah Colok dengan Anak Gadis SMP

TypeSex69 - Selamat malam semuanya aku baru membaca tentang cerita dewasa dan aku tiba tiba mempunyai kenangan akan seksku, maka dari itu aku akan menceritakan kisahku di blog ini dan terimakasih atas kesempatannya, perkenalkan namaku Dani umurku 21 tahun kejadian tak berlangsung lama kurang lebih satu tahun yang lalu dan aku masih ingat betul kejadian tersebut.

Aku mempunyai 2 saudara dan aku adalah anak pertama aku berstatus mahasiswa di daerah Jawa Barat, aku memang anak rantau sekarang aku ngekost di derah dimana daerahnya terbilang kumuh atau kotor memang aku sengaja mencari kost yang agak mendalam dari jalan raya, karena aku ingin kehidupanku tidak terusik apalagi kalau membawa cewek tidak merasa takut atau was was.

Aku menyadari aku termsuk laki laki pedofil dimana dalam ceritaku ini 3 gadis yang umurnya masih masih belia menjadi penyalur kebutuhan seksku. Tepatnya tahun 2014 aku berkenala dengan Intan umur 15 tahun pertemuan aku denga Intan yaitu saat aku maen game di mall dan kita saling bertemu karena kesenangan kita sama.

Tepatnya hari Selasa saat perkuliahanku kosong aku sengaja unutk melepas stress dan mencari hiburan di mall dengan bermain game, dimana memang hari itu tidak seperti biasanya suasana masih sepi mungkin karena banyak yang sibu bekerja, saat asyk bermain game master aku melihat seorang gadis di pojokan yang masih berseragam SMP sedang menangis.

Aku samperin dengan rasa kasihan melihat dia, trus aku tanya.SahabatQQ

“kenapa dek kok nangis” disini ama siapa”

“Intan habis diganggu sama teman teman kakak”

Ow ternyta namanya Intan, dalam hati ku aku tau nama gasi ini.

Aku tanya lagi “kenapa kok di ganggu dek Intan”

“Aku mau maen game hari ini karena uang saku ku dirampas sama teman teman jadi aku gak tau harus gimana”

“Kemana teman temanku kamu kok teganya rampas uang sakumu”

“Mereka langsung pergi Kak dan Intan gak ada uang unutk pulang”

Aku sempat bingung mau bagaimana soalnya aku juga kasihan melihat Intan. “Apa aku bawa ke security untuk meminta bantuan” tap kok Intan masih bawa seragam sekolah takutnya entar malah dimarahi orang tuanya karena bolos sekolah.
“yaudah gini aja kakak kasih uang kepada intan untuk pulang “

“Tapi Intan gak berani pulang kak takut dimarahi mama soalnya aku ijinnya berangkat ke sekolah, lha kalau pulang entar bisa di marahi terusan sama mama kak”

“waduh tambah bingu aku saat itu” atau gini aja dek Intan apa nemenin kakak maen game, dek Intan boleh ikut maen kok asalkan ganti seragam dulu, soalya entar takutya kalau maen game masih pakai seragam entar ditangkap sama security
“Tapi Intan gak bawa salin baju Kak gimana”

“dengan kagetnya aku, lha terus giman dek Intan”

“gak tau Kak harus bagaimana”

“Yaudah tenang dek Intan entar kakak beliin baju dulu di stand lantai 2”

“entar ganti di kamar ganti atau WC”

“dengan wajah senang Intan menganggukkan kepalanya”

“kamu tunggu di WC situ entar kakak kalau sudah dapat baju gantinya aku antar”

Saat aku meniggalkan dek Intan sebentar aku menoleh kebelakang melihat wajahnya yang berhenti menangis tersebut terlihat wajah paras cantiknya seperti berbie kulit putihnya dan bodynya yang semampai mulus apalagi payudaranya yang terlhat membekas dari baju seragam yang ketatnya, pikiran aku sudah kemana mana seakan akan aku nafsu dengan gadis SMP.

Kita sepakat untuk bertemu di WC dekat arena bermain, aku langsung menuju ke outlate yang jual baju dengan rasa canggung dan malu aku memilih milih baju yang menurutku seksi, eeee malah ditanya ama kasirnya buat siapa mas, aku jawab buat kado ulangtahun ponakan aku mbak, dengan nada tertawa cekikikan mbak kasir menertawakanku.

Aku memang sengaja memilih baju yang belahan dadanya agak turun sehingga belahan dadanya agak terlihat bila memakai itu dan aku belikan celana jeans pendek orang biasa bilang celana gemes, biar menjadi pencuci mata buatku, aku sempat berfikir apa aku entar dikerjani sama gasi SMP itu.

Ah sudahlah karena niatku dari awal baik untuk membantu dek Intan biar tenangtidak nangis nangis lagi.

“Kakak kok melongo melihat kau sih”

“kamu benar benar cocok makin cantik” kataku

“ahhhh tapi Intan malu kak pakai ini soalnya bajunya agak terbelah di dadanya dan celana terlihat pahaku kak”

“Aku rayu dengan jurusku supaya Intan PD memakai baju itu, dan akhirnya kita pergi maen game bersama”
Setelah kita bermain dan bersenang senang tak terasa waktu sudah menunjukan jam pulang sekolah, rencanya aku mau antar dia denga taksi tapi saat aku tanya ternyta rumahnya sejalur dengan tempat kos aku, jadinya kita pulang menggunakan Bus umum, aku mengantar Intan sampai dekat dengan rumahnya.

Kemudian aku kasihkan no teleponku kepada Intan “nih no telponku dek’ entar suatu saat kalau ingin bermain lagi tinggal sms atau telpon kakak, dan tidak lupa bajunya simpan kamu saja hitung hitung buat hadiah dari kakak hehe..

Kita berpisah dan selama satu minggu tidak ada kabar atau sms dari Intan, ah sudahlah mungkin dia lupa atau kehapus nomerku, hari minggu kebiasannku mencuci pakain dan memandikan burung peliharaaku, hapeku dikamar bunyi terus memang aku sengaja tidak aku jawab mungkin dari teman kuliahku yang biasanya ngajak ngopi diwarung sebelah.

Dengan rasa kaget aku mendapat banyak telpon dengan nomer yang tidak aku kenal dan ada sms ternyata dari Intan”. Yang isinya.

“kakak ada waktu gak aku mau maen ke kost san kakak”

“aku jawab , aku lagi free silahkan kesini saja aku tunggu di depan gang entar kalau sudah sampai sms lagi” kataku.

“dia memblas lagi ksih tau daerahnya dan alamatnya kak biar Intan chek di goole maps” Agen Maxbet Terpercaya

“oke aku kasih ancar ancar dengan tepat”

Setelah 40 menitan Intan sudah tiba ke kos aku dan lebih kagumnya dia memaki baju yang kau kasihkan kepada dia, sungguh menggoda mataku payudara Intan ini “batinku.

“kak aku lagi bosen dirumah sendirian papa mama sedang maen kerumah mbah dan aku sendiri bersama pambantuku”

“yaudah santai saja disini ada komputer playstation dan komik” silahkan kalau maen yang mana dek “ kataku.

“Maen komputer saja kak, ada game nya kan”

“ada kok dek silahkan maen yang kamu suka” aku tak lanjutin sebentar memnadikan burung love birdku”

Setelah 30 menitan menyelesaikan kegiatanku aku meregangkan tubuhku dan membakar rokok, tapi Intan yang berada di dalam kamar kost ku kok sepi banget gak ada suaranya atau musik playernya, aku hampiri dia ke kamar kost , dan Intan ijin mau kemar mandi,

“silahkan masuk saja gak dikunci kok tapi maaf kamar mandinya agak tidak bersih maklum lah kost cowok. Hehe
Saat Intan menuju ke kamar mandi aku ada niat unutk menginti dia dari celah celah dinding, dengan perlahan lahan aku menuju ke kamar mandi tapi yang aku herankan adalah ada bunyi erangan di dalam kamar mandi dan aku juga bingung kenapa ada suara tersebut. Kemudian sirna lah aku untuk mengintip Intan yang ada di kamar mandi.

Lama sekali aku menunggu dia keluar dari kamar mandi dengan rasa curiga aku buka komputer dan ternyata dia habis nonton FILM BLUE , waow tak kusangka gadis SMP ini mebuka folder pribadiku dan menonton film porno, seketika akulangsung menutup jendela dan kamar kostku. Kemudian aku mengetuk pintu kamar mandi.

“Intan kamu gak kenapa kenapa kan”

“gak apa apa kok kak bentar lagi Intan keluar”

“aku berusaha masuk ke kamar mandi karena saat itu setan sudah menguasai pikiranku maka aku buka kamar mandi itu”
Intan lupa untuk mengunci pintu kamar mandi, dan terbuka lah pintu kamar mandi tersebut yang membuat rodalku langsung berdiri dan menunjukan kejantanannya, Intan yang duduk di pojok mbak mandi sedang melakukan orgasme memegang memek yang merah dan sempit tanpa bulu masih mulus selakangan Intan, membaut birahiku tidak teratasi.

Langsung saja aku gendong Intan menuju ke kasur dan dia tidak menolaknya, tanpa banyak omong langsung saja aku jilar memeknya yang masih basah.

Uuuhhhh ahhhh auuuuuuuhhh ahhhhrgggghhhhhh , hanya kata itu yang terucap di bibir Intan saat aku jilatin memeknya, aku mencari klitorisnya yang msih mumpat di antara memek merahnya, setelah ketemu klitorisnya aku hisap deng lembut denga lidahku, tubuh Intan langsung mengjang dan kegirangan melenguh panjang.

Dengan suara erangannya Intan sungguh menikmati, ahhhhhhh enakkkk kakak. Sungguh keras suara intan tapi aku tidak peduli dengan sura tersebut aku terus jilati memeknya yang semakin memerah.

Dengan menyetel lagu musik jadi aku agak tenang karena buninya tertutup oleh alunan musik rock.
“Intan malah brtanya kok pergi kak kan sedang enakkkk, perkataan Intan tersebut sontak membuatku semakin terangsang bahwa dia tidak ingin kehilagan waktu yang tepat ini.

“sebentar Intan kakak sedang mengelis lagu lagu biar semakin panas” sambil mengatur volume sound aku mentyuruh Intan untuk membuka semua baju yang di pakainya, tanpa banyak tanya dia langsung membuaka bajunya dan terlihat payu dara yang sebesar bola bowling , dan giliraku membuka baju aku.

Terus aku keluarkan kontolku dan aku suruh Intan unutk menjilati burungku, tanpa ada penolakan lagi Intan mengiyakannya dia sekarang berasda diaatas aku, dengan posisi 69 kita saling menjilati organ vital kami, sungguh lanyah sekali lidah intan untuk memainkan penisku, mungkin karena dia tadi sudah menonton adegan film porn jadi dia sedikit memahaminya.
Kemudian aku ganti posisi dengan menindih tubuh Intan yang kecil ini, aku tanya.

“ Intan sudah perbah mens belum”

“udah baru hari kemarin sudah berhenti” Yeeeessssss batinku sungguh pas sekali aku mendapatkan memek gadis SMP ini.

“untung saja dia habis mens kalau gak bisa serem kalau aku menghamili gadis yang masih usianya 14 tahun ini”
“Cerita Sex Abg Mesum”

Dengan tenang aku memasuka penisku ke arah lubang vagina Intan, aku sodokkna pelan pelan.

“sakittttt kakak,, ahhh pelan pepaln kakkk” erang Intan denga wajah yang menikmati karena sakit.
Dengan sabar aku sodokkan sedikit demi sedikit karena lubangnya yang memang masih sempit apalagi ukuran peniku lebih besar dari lubang memeknya.

Aku tusuk secar pelan pelan, masuk setangah aku berhenti sebentar agar sakitnya Intan biar terbiasa, setelah 3 menit aku masukkan lebih dalam lagi sleppppb tapi masih ad mengganjal mungkin karena selaput daranya Intan.

“aku bisikan di telinga Intan kamu tahan sedikut yan sayang sambil mendorong penisku dan bleessssss masuk semua penisku ke dalam memeknya.

“ahhhhhhhhhhhhhh sakitttttt kakak, dengan wajah yang kesakitan akhirnya selaput daranya robek karena aku sodokkan penisku ke dalamnya.
Biarin Intan kamu pasti meinkamtinya, aku biarkan penisku didalam memeknya supaya terbiasa denga penisku yang ukurannya besar, ak goyangkan pinggulku dengan pelan pelan agar dapat rangasangan dari Intan dan usahaku sugguh berhasil membuatnya nyaman.

Intan langsung semakin nafsu dan menggenjot badannya naik turun.

“enakkk banget kakk sungguh enakkk ahhhhhh lebih enakan mana ketimbang maen sendiri dikamar mandi tadi sapaku”

“aku mau pipissss kakak , Intan mau piiipiisss nih”

“pipisss saja dek, kakak juga mau pipiss juga”

Ahhhrrgggggggggggg dengan nada bersamaan kami mencapai kenikmatan bersama.

Setelah kejadian itu Intan sering maen ke kostsanku pada saat pulang sekloah atau harri libur unutk meminta jatah dan memuakan nafsunya.Agen Domino99

Kejadian terus terulang hampir setiap semingggu bisa tiga atau emapt kali kita bersenggama bersama.
Suatu ketiak aku membuka pertanyaan kepada Intan “kamu nyesel gakperawan kamu kakak ambil?”
“Intan tidak menyesal kak, malah senang banget dan sayang dengan kakak karena banyak mengajariku dan membantu dengan tugas sekolah jawbnya.

“Ya sudah syukurlah kalau begitu dek intan kakak juga sayang denga adek”

Bersetubuh dengan gadis SMP memang penuh fantasi, dan menjadi kenyataan bisa ngentot denga gadis perawan, tapi unutk para pembaca janga meniru karena aku ingin berbagi cerita dengan semuanya yang sam suka hobi denga cerita sex, demikianlah cerita singkatku akhir akata aku ucapkan terimakasih.

Rabu, 24 Juni 2020

Cerita gairah Istriku Selingkuh Di Depan Mataku

TypeSex69 - Karena aku suami yang setia saat istriku sedang ada tugas seminar diluar kota aku temani dia selama 3 hari di hotel berbintang kami mendapat kamar yang double beds , istriku yang ditunjuk sebagai wakil dosen di universitasnya harus siap jadi selama 2 hari itu istriku bangun pagi jam 7 untuk siap siap memberikan informasi pada khayak yang datang.

Istriku memang cantik dan mempunyai body yang bahenol saat itu dia mengenakan blazer yang ketat sehingga payudaranya menjulang keluar agak terlihat putting yang mengecap di blazernya istriku yang sudah berumur 36 tahun masih bahenol apalagi ditambah memakai hak tinggi saat dia berjalan uhh sungguh seksi sekali.

Sering aku berpikiran buruk agar istriku menyeleweng dan aku dapat menemuinya dengan mengintip bagaimana saat istriku “digarap” lelaki tua. Istriku memang pernah cerita kalau salah satu mahasiswanya di kelas yang berada di luar kota pernah “mempermainkan” daerah sensitifnya di selangkangannya, sehingga istriku tak berani berdiri lama-lama di kelas dan duduk di meja pengajar yang ditutup oleh taplak meja saja.

“Mas nanti nggak usah dijemput karena sudah disediakan angkutan oleh panitia. Mas, capai tidur saja, kalau mau pijit saja, biar nanti malam tambah ‘greng’,tapi jangan dipijit cewek lho” kata istriku .
“Yah, cari tukang pijit kakek kakek, sekalian mijit mijit anumu ?.” kataku berseloroh

“Biar, selain memijit juga menyuntik iniku,” kata istriku tertawa sambil menunjuk selangkangannya

“Bener ?”kataku

“Boleh kan, mas? tanya istriku

“Kau memang pingin to, dik?” tanyaku

“Ya, aku pingin mas,” kata istriku vulgar menatapku dengan tajam

“Boleh, kan?” kata istriku merayu

“Kalau kau suka dan senang ?” jawabku

Sesampai di penginapan, aku minta resepsionis untuk mencarikan tukang pijit. Sampai aku makan siang, barulah muncul tukang pijit itu, orangnya tua memakai ikat kepala dan membawa tas kulit kumal, berbaju hitam, dan celana komprang selutut, dia menyuruhku memakai sarung.

“Siapa namanya, pak,” aku bertanya saat tukang pijit mulai memijitku.

“Orang memanggil saya, Mbah Himan, mas,” katanya Menurut ceritanya, dia ahli pijit urat dan bisa membuat lelaki tambah greng dan dia mampu memperbesar kemaluan laki laki dan segudang cerita lainnya, bahkan ada cerita Mbah Himan yang membuatku bergidik, yaitu kalau dia bisa membangkitkan gairah seorang wanita tanpa menyentuh.SahabatQQ

Dia bahkan pernah membuat salah satu istri pejabat jauh- jauh datang dan menginap di rumahnya di desa untuk minta dipuaskan.
Mbah Himan terus memijit dan akhirnya aku disuruh bersandar di tempat tidur dan menyuruh menyingkapkan sarungku dan kurasakan kesakitan pada saat aku dipijit batang kemaluanku dan beberapa saat kemudian kulihat batang kemaluanku membesar dan kudengar pintu dibuka, Mbah Himan cepat-cepat menutup sarungku, kulihat istriku masuk.

“Simpananmu, mas?”tanyanya berbisik saat melihat istriku.

“Istri saya, mbah,”kataku

“Ah, jangan bohong, perempuan ini bisa “dipakai”,”katanya.

Belum sempat aku menjawab.

“Aku juga bisa membuat mas tak berkutik,”katanya dan aku meringis kesakitan saat kurasakan perut kebawah seperti mengejang dan aku tak dapat bergerak.

“Sudah pijatnya, mas,”kata istriku

“Belum, jeng,” Mbah Himan yang menjawab.

“Kenalkan ini istri saya, Mbah Himan,”kataku.

“Bener to, jeng?katanya.

“Lho, iya mbah kan hotel ini nggak boleh bawa-bawa, memang apa mbah melihat saya oang yang nggak bener” kata istriku sambil menjulurkan tangan kanannya untuk bersalaman dengan Mbah Himan

“Saya istrinya,” istriku memperkenalkan diri mendekati Mbah Himan yang duduk di pinggir ranjangku.

“Saya, Mbah Himan,”katanya dan tangannya bersalaman dengan tangan istriku.

“Heeh ?”kudengar istriku mendesis lirih.

“Saya kira jeng wanita simpanan kang mas ini,”kata Mbah Himan.

“Wah, kebetulan saya bawa surat nikah, mbah,”kata istriku mengambil surat nikah dari tasnya dan menyodorkan setengah membungkuk dan kulihat mata Mbah Himan langsung tertuju di blaser kuning istriku yang berleher rendah dan Mbah Himan menatap tajam gundukan daging payudara istriku bagian atas.

“Jeng, pijet ya,” kata Mbah Himan

“Saya, nggak biasa dipijat ?.”kata istriku terputus

“Nggak Mbah Himan nggak perlu megang?.”katanya sambil berdiri dan menuju ranjang satunya, aku tak dapat berbuat apa apa saat istriku merebahkan dirinya di kasur empuk itu tanpa melepas sepatu tumit tingginya.

Cerita Dewasa -Mbah Himan duduk dipinggir ranjang pantatnya bersebelahan dengan pantat bahenol istriku yang rebahan. Kulihat Mbah Himan membuka telapak tangannya dan hanya segenggam jaraknya dari tubuh istriku bergerak diatas tangan kanan istriku, tangan kirinya dan kedua betis istriku.

“Gimana jeng, enak”tanya Mbah Himan

“Waah, kok bisa ya nggak nyentuh rasanya seperti dipijit “kata istriku

“Enak kan jeng,” Mbah Himan bertanya lagi

“Ya ?”kata istriku

“Ya apanya?”tanya Mbah Himan

“Enak rasanya..”kata istriku “Jeng,

Siapa namanya?”tanya Mbah Himan

“Yati, mbah?”jawab istriku

“Jeng Yati, tadi enak, kan?tanya Mbah Himan lagi

“Iya, mbah enak,” kata istriku

“Kalau ini nggak enak Jeng Yati, tapi nikmat..”kata Mbah Himan

Kulihat Mbah Himan mengembangkan telapak tangannya diatas kedua payudara istriku dan “Mbaaaah ?”istriku mendesah saat Mbah Himan menutup telapak tangannya dan membuka lagi seolah Mbah Himan tengah meremas remas payudara montok istriku.

“Mbaaah jangaaan, mbaaah,” istriku mendesis dan kedua tangan istriku menekan dibawah ketiaknya sehingga kedua payudara montoknya semakin menggelembung dari balik blaser nya.

“ooh mbbaaaaah ?

”istriku merintih ketika tangan Mbah Himan semakin cepat membuka menutup meremas dari jauh kedua payudara montok istriku yang masih terbalut blaser kuningnya. “Hhhheeeggghhhhhh ??”istriku mendesah saat salah satu tangan Mbah Himan seolah memelintir puting susu istriku dan tampak jelas kedua puting susu istriku tersembul dari balik blaser nya.

“maaas mbaaaah Demooooo tolooong maaass heeqqhhhh ?..”rintih istriku dan tersentak saat tangan Mbah Himan sepertinya memelintir sambil menarik kedua puting susu istriku. Mbah Himan semakin lama semakin menguasai istriku dan rupanya istriku hanya bisa mendesis dan mendesah oleh perlakuan Mbah Himan.

“Ayo buka kancingnya,”perintah Mbah Himan Istriku yang mengerang “Ngaaaaak mauuuu mbaaaah ?.engaaaaak ??.” istriku seperti ada yang menarik tubuhnya dan terduduk di ranjang walaupun mulutnya menolak tapi kedua tangannya membuka satu kancing blaser kuningnya dan aku tertegun saat istriku melepas kaitan BHnya di belakang dan menarik BHnya sendiri hingga tali talinya terputus.
“Ayo mbah haus,” kata Mbah Himan. istriku membuka tiga kancing blaser nya dan dengan sendirinya kedua payudara montok istriku dimana kedua puting susunya yang menegang tersembul keluar dari blaser kuningnya.

“Aku haus Jeng Yati, aku dari tadi capek mijit kangmasmu, tapi gak dikasih minum, aku pingin minum,”kata Mbah Himan sambil seolah mengusap kedua payudara istriku yang langsung mengerang “mbaaah ??.. ngaaaaak mauuuuuuu ?.”

Tapi istriku memegang paayudara kanannya bagian bawah dan menyodorkan ke mulut Mbah Himan dan Mbah Himan langsung mencaplok payudara kanan istriku yang disodorkan ke mulutnya. “Mbaaaaaah akuuuuu kooook oooohhhh rasanyaaaa air susukuuuu mau keluaaaar ?.mbaaaaah ??.”dan bunyi “srep srep” kudengar mulut Mbah Himan menyedot nyedot payudara kanan istriku yang mengeluarkan air susu.

Mbah Himan menarik tubuh istriku hingga turun dari ranjang dan istriku kini berdiri menyorongkan badannya di depan Mbah Himan yang duduk di ranjang karena tangan kiri Mbah Himan memeluk punggung istriku sedangkan tangan kanan Mbah Himan meremas remas payudara kiri istriku

“Maaaas akuuu koook jadiiii beginiiiii??..”desis istriku “oooooh enaaak mbaaaaaah??.”rintih istriku dan kedua tangan istriku memeluk kepala Mbah Himan yang mengenakan ikat kepala.
Rupanya sedotan Mbah Himan pada payudara kanan istriku begitu kuat dan cepat hingga beberapa menit saja air susu payudara kanan istriku pun habis dan Mbah Himan langsung melahap payudara kiri istriku dan kembali suara “srep srep” terdengar lagi saat Mbah Himan dengan ganasnya menyedot air susu payudara kiri istriku yang terus mengerang tak karuan.

Begitu ganasnya Mbah Himan menyedot air susu payudara kiri istriku, istriku pun menekan kepala Mbah Himan ke dadanya hingga ikat kepala Mbah Himan terlepas dan kulihat kepala botak berambut jarang itupun tampak, gilanya istriku memeluk kepala Mbah Himan. Agen Judi Sbobet

Tampak kedua mata istriku terpejam mendapat perlakuan ganas Mbah Himan pada payudara kiri istriku dan Mbah Himan menghentikan sedotannya saat air susu istriku habis.

“Nikmat kan Jeng Yati,”tanya Mbah Himan Istriku hanya diam dan menoleh padaku kemudian mendesis kembali saat telapak tangan kanan Mbah Himan di depan selangkangan istriku.

Tangan kanan Mbah Himan seolah menggosok selangkangan istriku sehingga istriku berjinjit karenanya. Rupanya Mbah Himan mempermainkan istriku dan Mbah Himan membiarkan istriku terus berjinjit jinjit sementara selangkangan istriku terangkat angkat ke atas sementara tangan kirinya meraih tas kulit kumalnya dan kudengar dari selangkangan istriku berbunyi

“cek cek cek” menandakan lendir vagina istriku sudah keluar. “Mbaaaah sudaaaaah mbaaaaah ampuuuun jangaaan teruuuskannn hghghgh ?.”desis istriku dan tubuh istriku limbung dan Mbah Himan memeluk istriku dan mendudukan istriku di samping kiri Mbah Himan.

Kini istriku yang sudah lunglai tengah duduk dipeluk tangan kiri Mbah Himan, ceritasexdewasa.org kepala istriku bersandar dibahu kiri Mbah Himan, kedua payudara montoknya keluar dari blaser kuningnya, sementara kedua kakinya yang bersepatu hak tinggi terkangkang lebar, sehingga celana dalam sutera putihnya tampak.
Tangan kanan Mbah Himan meraih bungkusan putih itu dan aku begitu ngeri dan jijik melihat sesuatu entah apa namanya, sesuatu sebesar batang kemaluan orang dewasa seperti ulat hijau mempunyai gurat gurat melingkar seperti sekrup dan mempunyai seperti duri duri di sana sini.

Bungkusan di tangan kanan Mbah Himan didekatkan pada selangkangan istriku dan pluk benda itu melompat di paha kiri istriku yang langsung menjerit tertahan.
“Apa mbaaah ?..”erang istriku dan Mbah Himan menyingkap rok span hitam elastis istriku dan begitu melihat sesuatu yang merambat dipaha kirinya, istriku langsung lunglai dipelukkan Mbah Himan.

“Lihat Jeng Yati,”katanya sambil memaksa istriku melihat benda yang merayap ke selangkangan nya. “Glek” kudengar istriku menelan ludah

“Apaa ini yang merayaap mbaaaah jangaaan ?.mbaaaah ? ampuuun ? ” rintih istriku menghiba.

Mbah Himan bukannya mengambil benda itu, tapi malah menundukkan kepala istriku agar bisa melihat sedang apa benda yang semakin mendekati selangkangan istriku dan Mbah Himan meyingkap celana dalam sutera istriku ke kanan sehingga bulu bulu kemaluan istriku yang lebat terlihat.

Benda itu mendengus dan tampak olehku asap seluar dari liang berbibirnya menyembur bulu bulu kemaluan istriku yang langsung memejamkan kedua matanya dan mendesis

“Mmmmpppppfffzzzzzz ??.” Tiba ?tiba benda itu mematuk ke bagian atas kemaluan istriku dan “Itiiiilkuuuuuu mbaaaaaah ?..”meluncur kata kata istriku seperti seorang pelacur saat lubang berbibir benda itu melahap kelentit istriku.

“Mbaaah ? ooohh ?.. hgggghhhh ?. mmmmmppppffzzzz?,”istriku merintih rintih dan pantat bahenolnya berguncang tangan kirinya meremas sprei dan tangan kanan istriku memeluk pinggang Mbah Himan kencang.

Keringat istriku mengucur deras nafasnya menderu deru menahan nafsu birahinya Rupanya benda itu semakin ganas mengulum dan menyedot nyedot kelentit istriku sehingga tubuh istriku benar benar bergetar hebat, tangan kiri istriku meremas sprei ranjangnya hingga
“mmmmppppffzzzz akuuuuuuu ngaaaaaak tahaaaaaan mbaaaaaah ?. akuuuuuu keluaaaaaar ??..”erang istriku dan pantat bahenol istriku tersentak sentak dan kedua kakinya mengejang lurus terkangkang mencapai orgasme di sore hari itu.
Mbah Himan membiarkan istriku sampai nafasnya tenang dan kemudian menegakkan tubuh istriku yang lunglai berdiri dan memeluk istriku dari belakang dimana kedua payudara istriku keluar dari blaser kuningnya dan rok spannya tersingkap sampai diperutnya.

Mbah Himan menuntun istriku ke ranjangku. Kulihat benda itu membujur sepanjang bibir vagina istriku dan Mbah Himan memelorotkan celana dalam sutera istriku sampai di lututnya. Aku hanya dapat menelan ludah saat benda itu mulai bergerak seperti gerakan mengempot bibir vagina istriku yang langsung mendesis desis

“hhhheggggghhhhh enaaaaak enaaaaak maaaas akuuu dikempoooot ?.ennnaaaaak hhhhhghghghghg ?.”Pantat bahenol istriku bergoyang ke kiri kenan dan ke atas merasakan kenikmatan empotan benda itu pada bibir vaginanya.

Tak lama kemudian desis istriku semakin keras dan “itiiiilkuuuuuuu ?.eehehghghghgghhh eeeempiiiiikuuuu ?. maaaas akuuuu keluaaaar ??”kembali untuk kedua kalinya pantat bahenol istriku tersentak sentak begitu kerasnya saat orgasme keduanya berlangsung.

Mbah Himan tetap memegang tubuh istriku yang lemas dengan tangan kirinya di perut istriku, sementara tangan kanannya menarik paha kanan istriku hingga berdiri terkangkang.

Kulihat benda ulat itu tetap mengulum kelentit istriku dan tiba tiba ekor ulat itu mengacung ke atas dan tangan kanan Mbah Himan langsung membuka lebar bibir vagina istriku yang basah dan ulat itupun melingkarkan bagian ekornya saat Mbah Himan membuka lebar-lebar Akupun merinding aaat ekar ulat itu menempel di bibir vagina istriku yang terbuka itu dan “Eeeeegggghhhhhh ?. `istriku mendesah saat ujung ekor ulat itu merambat menembus liang vagina istriku.

“Mbaaaaah jangaaaaaan eeehhhgggggghhhhh ?..”istriku mendesah keras saat ekor ulat itu semakin dalam menusuk liang vagina istriku.

Secara refleks istriku membuka kedua kakinya dan tubuhya menyorongkan tubuhnya ke depan sehingga kedua payudara montok istriku yang menggantung segera ditangkap oleh tangan kanan Mbah Himan dan meremas remas payudara istriku, sedangkan tangan kirinya yang menopang tubuh istriku ikut ikutan meremas remas payudara istriku.

Tubuh istriku mengelinjang tak karuan menerima tiga sengatan birahi sekaligus, dimana kedua payudaranya secara bergantian di remas remas tangan mbah Himan, sedangkan kelentitnya dikulum dan disedot sedot mulut ulat itu dan liang vagina istriku dijejali tubuh ulat yang berbulu seperti duri dan bergurat di tubuh ulat itu.

Pantat istriku menungging nungging dan kedua tangan istriku ke belakang memegang kencang pinggul Mbah Himan yang menggesek gesekkan selangkangannya ke pantat istriku.

“Ngngnghhhhhh ?.. mbaaaaahhh ?..zzzzzzzz eeeeeccchhhhhhh ? enaaaaaaaak ?.. xxzzzz ? heeeh ? mmmmmpppffzzzzz ?..” istriku mendesis desis tak karuan, sekali kali gerakan pinggulnya maju mundur dengan cepatnya.

“Akuuuuuuu nggaaaak heh heh keluuuaaaaaaaaaaaaar ?? ngngngngngng ?..”istriku mengerang saat orgasme ketiganya dan tubuh istriku terhuyung ke depan dan tersungkur di lantai, sedangkan kedua kakinya menekuk kedua lututnya menopang tubuhnya yang bersimba peluh di lantai, sehingga posisi istriku menungging.
Istriku benar-benar tak kuasa karena baru kali ini istriku orgasme lebih dari dua kali dan kulihat Mbah Himan yang menopang tubuh istriku mengikuti arah tubuh istriku tersungkur di belakang tubuh istriku dan melihat istriku menungging,

Mbah Himan langsung membuka kedua bulatan pantat bahenol istriku sehingga anus istriku terlihat. Mbah Himan semakin membuka pantat istriku dan anus istriku pun terbuka dan tanpa jijik Mbah Himan menjilati anus istriku yang membuat tubuh istriku berkelejot dan tersentak,

“Mbaaaah jangaaaaaan anuuuusskuuuuu ?..heeeeghghgh ?..oooh .. oooh ? enaaaaak ?..zzzzzzccccchh ??.” istriku mengerang erang tak karuan tubuhnya seolah menggigil dan pantat istriku seolah disengat oleh listrik ribuan volt goyangannya menggetarkan pantat bahenolnya.

“Uuuuuummmpppppffffzzzz ??”istriku melenguh saat Mbah Himan menjulurkan lidahnya menembus masuk lubang anus istriku dan kepala Mbah Himan maju mundur mengeluar masukkan lidahnya yang panjang ke dalam anus istriku.

Erangan istriku semakin kencang dan tubuh nya bergetar hebat menerima rangsangan di lubang anusnya, kelentit dan liang vaginanya bersamaan, sehingga desisan istriku seolah seperti orang yang menangis tersedu sedu merasakan nikmatnya rangsangan Mbah Himan dan ulat yang menyumpal liang vaginanya.

“Ngngngngccchhhhhhhheeehhhhhhhhh ???”istriku mengigit bibirnya matanya terpejam dan kedua tangannya tergenggam erat dan “Wwwwwuuuuooooooooogggghhhhhh ??..’istriku mengerang dan pantat bahenolnya tersentak sentak saat mencapai orgasmenya yang ke empat dan tubuh istriku tengkurap dan tersungkur di lantai.

Hanya pantat bahenol istriku yang sekali kali bergetar hebat dan tubunya tak kuasa bergerak dan nafas istriku masih memburu, kedua matanya tertutup, mulutnya masih mendesis desis lemah menikmati kenikmatan baru dimana ketiga serangan birahi di daerah paling sensitif istriku di serang dengan gencarnya.

Tiba tiba Mbah Himan memelorotkan celana pendek komprang hitamnya dan tersembullah batang kemaluannya yang sudah menegang kaku sebesar lampu TL 40 watt dan mempunyai ujung seperti jamur besar itupun di pegang oleh tangan kanannya dan menarik kedua pangkal paha depan istriku.

Sehingga istriku menungging kembali dan kedua tangannya kembali membuka kedua bulatan pantat bahenol istriku sehingga lubang anus istriku menganga kembali dan Mbah Himan meludahi lubang anus istriku dan lidahnya menjulur lagi menerobos masuk ke lubang anus istriku.

Mbah Himan terus meludahi dan mengeluar masukkan lidahnya hingga benar-benar penuh ludah Mbah Himan. Mbah Himan memegang batang kemaluannya kembali dan “Zzzzzzaaaaangaaaaaaan mbbbaaaaahhh aaammmpppfffuuunn heeeeegghhhhhh ?”desis istriku lemah saat Mbah Himan dengan tenaganya yang masih greng itu menekan kepala jamur penisnya ke lubang anus istriku.

Istriku mengerang dan mengernyitkan dahinya dan “Mmmmmpppfpff ??.” pantat istriku bergetar lagi saat ulat itu mulai merangsang kelentit dan liang vagina istriku dan “Heeeeeeccccccgggghhhh ??”istriku melenguh saat kepala jamur batang kemaluan Mbah Himan perlahan tapi pasti melesak ke lubang anus istriku.

“Amppuuuuuucccccchhhhhh ?.ampuuuuuun mbaaaaaah saaaakkkiiiii eeeeeeeh ?.. “pantat istriku bergetar lagi, rupanya setiap Mbah Himan menekan penisnya ke lubang anus istriku, ulat yang menyumpal di liang vagina istriku bergetar dan mulut ulat itu menyedot kelentit istriku bersaamaan sehingga batang kemaluan Mbah Himan semakin lama semakin dalam di lubang anus istriku.

Begitu batang kemaluan Mbah Himan masuk seluruhnya di lubang anus istriku, Mbah Himan pun mulai menarik kembali dan memasukkan kembali batang kemaluannya di dalam lubang anus istriku dan suara “slep slep slep” semakin lama semakin cepat terdengar dan tubuh istriku kedepan ke belakang mengikuti genjotan pantat Mbah Himan mengeluar masukkan batang kemaluannya di lubang dubur istriku.
“Mbbbbbaaaaah akuuuuuu ??.” rintih istriku

“Akuuuu jugaaaa jeng Yatiiiiii ??.” erang Mbah Himan semakin cepat menggenjot batang kemaluannya di lubang vagina istriku

”istriku mengerang lirih dan Mbah Himan menghujam batang kemaluannya dalam dalam ke lubang anus istriku yang mengalami orgasme ke lima dan tangan Mbah Himan menarik pangkal paha istriku hingga pantat Mbah Himan menyodok nyodok pantat bahenol istriku karena air manimya muncrat di dalam anus istriku dan bunyi “preeeet preeeet” seperti orang buang angin terdengar dari lubang anus istriku dan rupanya air mani Mbah Himan keluar dari tekanan lubang anus istriku yang tersumpal oleh batang kemaluan Mbah Himan yang cukup besar itu.

Mereka kemudian menggelepar dan tersungkur bersamaan tubuh tua renta itu menindih tubuh sintal istriku yang benar benar lunglai melayani lelaki tua itu. Keduanya pun tertidur karena kelelahan.

Sekitar pukul tujuh malam, istriku terbangun dan langsung mandi keramas. Istriku mengenakan stelan blaser dan rok span coklat muda malam itu dan kulihat istriku tanpa mengenakan BH dan celana dalamnya berhias diantara dua ranjang berdiri di depan cermin.

Mbah Himan tak lama kemudian bangun dan mandi. Begitu istriku selesai berhias, Mbah Himan pun selesai mandinya tanpa menggunakan apapun sehingga batang kemaluannya yang sebesar lampu TL 40 watt dan ujungnya yang seperti jamur besar itu sudah menegang kaku.

Mbah Himan mendekati istriku dari belakang dan memeluk tubuh istriku, tangan kirinya langsung meremas payudara kiri istriku, sedang tangan kanan Mbah Himan langsung menelusuri perut istriku dan kemudian menyingkap rok span istriku bagian depan dan menyusupkan tangan kanannya menggerayangi selangkangan istriku.

Tak lama kemudian bunyi kecepak “cek cek cek” di selangkangan istriku pun terdengar dan istriku mulai mendesis desis

“Heeeeh heeeh heeeeh mbaaaaah ???” Pantat bahenol istriku pun mulai menungging nungging dan tangan kiri Mbah Himan membuka resleting rok span istriku dan menariknya ke atas, kedua kaki istriku semakin terkangkang karena tangan kanan Mbah Himan semakin gencar mengocok dan mengelus bibir vagina istriku yang semakin basah yang menimbulkan suara kecepak yang semakin keras di selangkangan nya.

Tangan kiri Mbah Himan mendorong tubuh istriku ke depan sehingga tubuhnya bertumpu di meja rias dan punggung istriku sejajar dengan kepalanya yang mendekati cermin meja rias.

Mbah Himan kemudian memegang pangkal batang kemaluannya yang menegang kaku dan dari belakang mengarahkan ujung batang kemaluannya yang seperti jamur ke liang vagina istriku dan rintihan istriku pun terdengar

“Mbaaaaah jaaaanggggggg ?. uuuppppppffff besaaaar mbaaaaah oooooh maaas ?. akuuu disetubuhi mbaaah ?.ooooh maaass mekaaaar membesaaaaar hheghghghgh sesaaak liang kuuuu maaaaas ??.ooooh menjuluuuuur ke dalam liaaangkuuu eeeeh eh eh eh akuuu ngaaaak kuaaaat maaaas akuuu keluaaaaaarrr ??..ngngngngngngngng ?..”istriku mengerang dengan hebatnya,pantat bahenolnya tersentak sentak sehingga batang kemaluan Mbah Himan secara otomatis amblas seluruhnya ke dalam liang vagina istriku.

“Mmmmmppppfffffff kok membesssaaaaar ?.. oooooh ?.. semakiiin dalaaaaam maaaas ?..maaaas hheeeeghhh ?. mekaaaaaar ?.. ffffff ?. akuuuu mmmmmmngngngngngngngng ??.”istriku kembali mencapai orgasmenya ke dua malam itu atau ke tujuh sejak siang tadi disetubuhi Mbah Himan.

Tubuh istriku limbung dan Mbah Himan memeluk istriku yang sempoyongan karena lutut istriku tak kuat menahan berat tubuhnya sendiri karena tenaga istriku terkuras melayani nafsu syahwat lelaki tua itu yang terus mengenjot menyetubuhi istriku tanpa ampun.Agen Domino99

Tubuh istriku pun terjatuh di ranjangku dan posisi kakinya di kepalaku sehingga terlihat jelas batang kemaluan Mbah Himan tengah menyumpal liang vagina istriku yang tertelungkup.

“Mbaaaaah aku diboooooooor ???” rintih istriku dan kulihat Mbah Himan tanpa mengenjot pantatnya, batang kemaluannya terlihat dengan jelas membesar mengecil dan rupanya memanjang memendek seperti mata bor melubangi kayu.

“Mbaaaaaah akuuuuu keluaaaaar lagiiiiiiii ??”rintih istriku mencapai orgasme yang ketiga malam itu dan batang kemaluan Mbah Himan terus mengebor liang vagina istriku, dan istriku merintih berkali kali.

Selanjutnya istriku terus menerus mengerang dan orgasme ke 4 kalinya, Mbah Himan menyetubuhi istriku sampai pagi dan entah berapa kali istriku mengalami orgasme, sehingga keesokkan paginya istriku sulit berjalan, kata istriku bibir vaginanya membengkak, hingga dengan terpaksa istriku tak memakai celana dalamnya pada hari ke dua seminar itu.

Senin, 22 Juni 2020

Cerita gairah Toket Besar Thalia

TypeSex69 - Perpisahan sekolah sudah semakin dekat, aku dan teman teman berencana berlibur di pantai pangandaran, kami sudah menyewa penginapan yang mana dekat dengan bibir pantai kami semua berpasangan dengan pacarnya, kita sangat senang dan keliling bersama sama saat malam hari yang mempunyai pacar jalan jalan menyusuri suara ombak di pantai.

Terlalu asyik ada sebagian mereka untuk kembali ke penginapan dan ada juga yang bercinta dengan pasangannya masing masing, pada malam ke dua teman temanku melanjutkan dengan mengelilingi di sekitar pantai, singkat cerita tinggallah aku dan Thalia di penginapan, aku tanya dia “kenapa kamu tidak ikut keluar”

Thalia menjawab “Kepalaku lagi pusing nih jadi agak malas untuk keluar. Karena aku sebagai teman kasihan melihat keadaan Thalia seperti itu jadi aku temenin dia di kamarnya, malam itu aku menonton tv kira kira pukul 7 malam karena Thalia gerah dia izin mau mandi , aku sih cuek saja mendengar perkataan itu aku masih asikk nonton tv nya.

Setelah 10 menitan Thalia memanggil aku unutk mengambilkan handuknya karena lupa tidak terbawa saat masuk ke kamar mandi, ya udah aku bantu dia katanya suruh bawa masuk handuknya dan tiak terkunci pintu kamar mandinya aku sedikit kaget mendengar perkataan tersebut, lalu aku masuk dengan mata sedikit tertutp takutnya entar dikira ngintip atau gimana.

Aku sungguh gugup dan hatiku berdebar dengan perlahan lahan tanganku yang kanan memberikan handuk kepada Thalia tangan kiriku menutup mataku,

“Ini handuknya Thalia taruh mana”kataku

“bawa sini soalnya tangaku tidak nyampe saya lagi di shower masuk saja gak apa apa kok “ kata Thalia , mendengar perkataan itu aku langsung masuk saja.
“saya taruh sini ya handuknya di tempat wastafel , karena jaraknya wastafel dan shower hanya tertutup oleh tirai tipis jadi seakan akan siluet tubuh Thalia terkihat jelas, sungguh kagetnya lagi saat meletakkan handuk tangan Thalia langsung menyentuh tanganku kemudian dia kelaur dari tirai tipisnya terlihat tubuh telanjang Thalia masih basah total.

Aku terpesona dengan payu daranya yang besar dan indah itu, kulitnya yang putih dan mulus tiba tiba penisku langsung tegang dan keras pemandangan indah pokoknya, tak lama kemudian tangan Thalia memegang tanganku menyuruh untuk memegang buah dadanya dan merasakan detak jantungnya.

Dia berkata “ooh, Wolf. Saya sudah tidak tahan lagi.

Usaplah payudaraku ini dan kita main yuk!”. Slot Online

Sebagai cowok normal, saya pasti ereksi. Lalu pelan-pelan tangan kananku memeras payudaranya yang kanan.

“Yaa, itu Wolf. Nikmat sekali.

Teruskan Wolf!”. Sewaktu tanganku meremas pelan payudaranya, Tangan Thalia dengan ringan membuka kancing-kancing bajuku.

Setelah kancing bajuku terlepas semua, Bibirnya yang ranum dan merah merekah itu pelan-pelan mencium dan menjilati dadaku.

Lidahnya yang panjang itu terasa nikmat sekali di dadaku. Lalu dia kubalas dengan tangan kananku yang kuarahkan ke pantatnya yang besar dan bersih dan tangan kiriku memeluknya yang diteruskan dengan ciuman saya yang hot di bibirnya itu.

Dia mengerang dan menikmatinya, beberapa detik kemudian tangannya membuka retseleting celanaku dan kemudian memelorotinya. Begitu celana dalamku dibuka, penisku yang sudah ereksi dari tadi langsung meloncat keluar.SahabatQQ

Melihat penisku yang sudah membesar dan memanjang, dia langsung membungkukkan badannya dan mulutnya itu dengan pelan mengulum penisku.

Terasa nikmat sekali “Aah.., Thalia.., enak.., terusin!”. Lidahnya itu dengan leluasa menjilati permukaan penisku dan puncaknya, lidahnya diarahkan ke pucuk penisku.

Setelah berselang beberapa detik, giginya itu langsung menggigit penisku dan langsung mengocoknya. Setelah setengah jam kita melakukan foreplay di kamar mandi, ternyata dia masih belum puas juga.

“Wolf, yuk kita lanjutin di tempat tidur! saya pengin lebih hot lagi”.

Dengan perlahan, saya angkat dia dalam keadaan sama-sama telanjang bulat. Setelah sampai di pinggir tempat tidur, perlahan-lahan saya taruh badannya di atas tempat tidur. Masih dalam keadaan membungkuk, saya ciumi bibirnya dan saya jilat payudaranya yang makin membesar itu.

“Oyaa, terusin Wolf, terusin”, Mendengar omongannya saya jadi semakin buas menikmati tubuhnya. Saya rebahkan badannya menjadi dalam keadaan telentang, susunya yang membesar terlihat bagai Gunung Bromo yang menjulang tinggi.

Payudaranya itu langsung saya serbu dengan jilatan lidahku. Setelah itu, mulutku diarahkan ke arah selangkangannya. Terlihat bulu vaginanya lebat bak hutan perawan yang masih belum terjamah.

Cerita Sex Thalia Dengan asyik, tanganku mengobrak-abrik bulu vaginanya dan terlihatlah dinding daging tipis alias vaginanya. Langsung saya jilati vaginanya dengan buas dan Thalia langsung menjerit kenikmatan sambil mengerang dan berkata

“Terusin Wolf, terusin”. Masukin lidahmu itu ke ‘dompet’ku”.

Anehnya vaginanya yang rata-rata orang bilang vagina cewek itu biasanya kebanyakan bau tak sedap, tapi vagina Thalia terasa harum dan nikmat. Baunya yang justru harum itu membuat saya makin terangsang lagi untuk lebih lama menikmati vaginanya.

Sambil menciumi vaginanya, kedua tanganku juga meraba kedua belah payudaranya, Thalia hanya mengerang lagi dan memegang kedua tanganku dengan erat. Setelah setengah jam saya terus begitu, akhirnya Thalia minta posisinya diganti ke atas.

Saya turuti dech, masa saya terus yang gerilya? Saya langsung pindah jadi di bawah dan Thalia di atas. Sebelum mulai aksinya, Thalia pertama-tama meremas sendiri kedua payudaranya dan mimik wajahnya itu yang membuatku tambah syuur.
Sehabis meremas-remas sendiri kedua payudaranya, dia langsung memulai aksinya dengan mencium dan menjilati bibirku seraya tangannya meremas-remas dadaku yang agak bidang dan meraba-raba puting susuku.

Bibirnya benar-benar fantastik, terasa nikmat dan pokoknya tidak bisa saya uraikan dengan kata-kata. Puas dengan menciumi dan menjilati bibirku, perhatiannya mengarah pelan-pelan ke bawah.

Pertama-tama dia menciumi dan menjilati leherku dan kadang-kadang menggigit leherku, serasa benar-benar nikmat.

Sambil menikmati leherku, tangan kanannya berpindah posisi menjadi di penisku. Dengan enaknya dia mengocok penisku, ke atas.., ke bawah.., ke atas.. Dan seterusnya. Kocokannya benar-benar membuat mataku merem melek.

Kemudian setelah menciumi, menjilati dan menggigit leherku, matanya tertuju ke dadaku. Lidahnya langsung menjilati puting susuku.

Tapi dia cuma sebentar menjilati puting susuku, perhatiannya langsung tertuju ke penisku yang sudah besar dari tadi.

Bibirnya langsung menjilat penisku, terasa nikmat sekali. Lidahnya itu yang membuatku puas sekali, dengan pelan-pelan lidahnya mnjilati penisku sambil tangannya yang kecil itu terus mengocoknya.

“Aach Thalia.., Nikmat sekali Ohh”, Selang beberapa menit kemudian, sewaktu dia masih mengocok penisku.

Terasa ada sesuatu yang hangat mengalir dari penisku dan serasa hendak meletus keluar. saya bilangin ke Thalia,

“Awas, saya mau keluar. Tahan dulu kocokanmu

Jangan sampai spermaku keluar saya masih pengin nerusin!!”,

Tapi dengan cuek dia malah bertambah giat dan keras mengocok penisku sambil lidahnya menjilati pucuk penisku. ceritasexdewasa.org Beberapa menit kemudian keluarlah cairan kenikmatan yang berwarna putih yang disebut sperma.

Dan spermaku mengenai mulutnya dan ada sebagian yang sengaja dijilat dan ditelan Thalia. Terasa nikmat sekali!, Thalia terus menjilati sisa-sisa sperma yang keluar dari penisku. Sementara Thalia masih sibuk dengan penisku, aku istirahat sejenak dalam kenikmatan yang tiada taranya.

Sewaktu saya masih istirahat, terasa Thalia masih sibuk dengan penisku. Karena saya kasihan Thalia belum mencapai orgasme, Langsung saja saya bangun dan meneruskan aksi. Saya suruh Thalia pindah posisi jadi di bawah, langsung dia turuti.

Sejenak sebelum memasukkan penisku, saya kocok sebentar penisku agar membesar dan Thalia membantuku dengan ikut mengocoknya. Selang beberapa detik kemudian penisku langsung berdiri lagi dan langsung saya masukkan ke vaginanya.

Thalia langsung teriak dan mengerang kenikmatan, “Aacchh”. Tetapi terasa posisiku kurang nikmat, saya cabut lagi penisku dan saya taruh bantal di atas pantat Thalia supaya penisku terasa nikmat masuk divaginanya.

Cerita Sex Thalia Begitu saya masukin penisku dalam-dalam, terasa vaginanya hangat dan sudah penuh cairan yang membuat penetrasi penisku terasa nikmat dan licin. Ini pertanda Thalia sudah mengalami orgasme sebelum saya masukin penisku.

Penisku, aku tarik pelan-pelan, masukin lagi pelan-pelan dan demikian seterusnya. Thalia lagi-lagi berteriak kecil dan mengerang. Saya biarin Thalia berteriak dan mengerang, saya terusin aksiku dengan membuat variasi seperti menggoyang pinggulku.

Selang 45 menit saya meneruskan aksiku, Thalia pelan-pelan berbisik “Wolf, saya sudah tidak kuat lagi.., saya sudah pengin keluar.., Cairan spermaku sudah mau keluar!”.

Ternyata benar juga, beberapa detik kemudian di penisku terasa ada banyak cairan yang menyelimuti. Saya biarkan penisku di dalam vagina Thalia selama beberapa menit selama Thalia orgasme. Sebab saya baca, cewek senang kalau sewaktu dia orgasme, penis cowoknya berada dalam-dalam di vaginanya.

Dan benar juga kata buku, Thalia terlihat sangat puas. Begitu dia selesai orgasme, beberapa menit kemudian selama penisku masih di dalam, terasa spermaku masih mau keluar. Buru-buru saya cabut penisku dari vagina Thalia dan Thalia langsung menyambutnya dengan kuluman yang hebat sekali.

Sekali lagi spermaku langsung tumpah ke arah muka Thalia, sekeliling bibirnya langsung dipenuhi dengan spermaku yang ternyata banyak sekali. Sebagian cairan putih itu masuk ke mulutnya dan sebagian ada yang tumpah ke payudaranya dan ke sprei.

Thalia memintaku untuk menjilat spermaku yang tumpah ke payudaranya dan saya turuti. Lidahku menyapu sisa-sisa spermaku di payudaranya dan Thalia terlihat benar-benar menikmatinya. Setelah puas, saya dan dia langsung lemas dan langsung tidur sambil dalam keadaan polos sampai pagi (tanpa berselimut).

Pagi-paginya dia sudah bangun dan nonton TV masih dalam keadaan telanjang. Langsung tubuhnya yang indah itu saya tutupi dengan jaketku supaya tidak masuk angin, dia menolak seraya berbisik,

“Wolf, lue hebaat sekali tadi malam. Baru lu cowok yang bisa muasin saya. cowok yang lain yang pernah nidurin saya terasa hambar. saya pengin lagi Wolf. saya pengin pagi dan malam selanjutnya kita terus bertelanjang bugil dan main terus.

Kita cek out saja dari penginapan ini. Kita bilang ke anak-anak kalau kita ada urusan lain dan harus cepat pulang ke Bandung.

Terus kita cek in ke hotel lain”.Agen Domino99
Ternyata saya lebih gila daripada dia, saya terima saja. Beberapa jam kemudian teman-temanku datang, saya langsung pamit mau pulang sama Thalia.

Mereka percaya saja. Langsung deh kita cabut dan cek in di penginapan yang jauh dari mereka. Dan pengalaman itu diteruskan di hotel yang baru, siang malam saya dan Thalia mengadakan pesta seks tanpa istirahat.

Kecuali buat makan, dan minum. Setiap kali sehabis bersetubuh, saya dan Thalia merasakan kenikmatan yang tiada tara.